Hari ini, hari yang cerah. Dirinya sangat senang karena jika cuaca yang cerah ia bisa menjalankan aktivitas sekolah nya dengan mood yang baik dan lebih bersemangat. Apalagi hari ini pelajaran favoritnya, matematika.
Terdengar suara alarm dari atas nakas kayu itu, pastinya sudah menunjukan pukul lima subuh.
Seorang gadis berparas cantik bangun dari ranjang dan memilih untuk melihat pemandangan matahari terbit. "Uhh, good morning world"
Setelah mandi dan membereskan buku buku mata pelajaran yang akan di bawa, ia menuruni tangga untuk menuju ke meja makan yang di atasnya sudah di sediakan beberapa macam makanan untuk breakfeast.
"Hai honey, good morning gurl" sapa Vio pada anaknya.
Chika melebarkan senyuman nya. "Morning too mom"
"Selamat pagi anak papah, ayo breakfeast dulu sama Kity"
"Oke pah." ucap Chika sebari menarik kursi makan dan menduduki nya.
"Kak, kakak dijodohin sama kak Aran ya?" ucap Kity tengah menyuapkan sarapan nya.
"Iya"
"Kakak ga nerima? Ih cowok inceran satu sekolah lho kak. Bodoh banget" ucap Kity.
"Iya tau, tapi nanti aja"
"Nanti aja gimana sih kak, ga nyadar dia ganteng banget, tajir melintir lagi"
Chika memutarkan bola matanya malas. "Ya emang.G a n t e n g."
"Hah? apa kak?" tanya Kity tidak terdengar.
"Gak"
"Pasti lu suka kan sama kak Aran, jangan gengsi deh kak, terima aja HAHAHA" ucap Kity menggoda Chika.
"Lah emang gue dari dulu juga suka" batin Chika. Dan ucapan adiknya hanya di balas dengan deheman.
"Jadi, gimana sayang kamu nerima perjodohannya apa bagaimana?" tanya Vio.
"Nanti mah, aku perlu waktu buat jawabnya" ucap Chika.
Setelah berbincang bincang dan selesai memakan sarapan.
Chika dan Kity memutuskan untuk pergi jam setengah tujuh saja. Ya aga telat sedikit. Tapi tidak apa apa karena keduanya tidak ada jadwal piket atau kegiatan pagi di sekolah.
Menempuh waktu lima belas menit dari rumah ke sekolah, akhirnya kedua remaja wanita itu sampai di parkiran mobil depan sekolah.
"Neng Chika hehe baru dateng neng. Langsung masuk aja" ucap pak Adit seorang scurity di sekolah.
"Iya makasih pak"
"Monggo neng" ucapnya sebari membukakan gerbang masuk.
"Kak baik banget ya pak Adit" ucap Kity.
"Iya, kadang kasian dia panas panas gini berdiri terus di gerbang" ucap Chika prihatin.
"Iya sih kak, tapi gimana lagi tugasnya begitu"
"Yaudah entar pas istirahat kita sekalian beliin makanan" ucap Chika sambil berjalan menuju lorong.
Memang tidak salah orangtua Chika mendidiknya dengan sangat baik, sudah cantik memiliki sifat rendah hati dan juga termasuk siswi ke dua terpintar di sekolah.
"Ayo kak aku setuju" ucap Kity mengacungkan jempolnya.
Hari ini Chika menjalankan semua jam pelajaran nya dengan lancar dan baik dari pelajaran ke satu hingga ke dua. Setelah menyelesaikan pelajaran dengan tepat waktu Chika segera membereskan alat tulis kedalam tas dan bergegas pulang dengan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate My Friends [Chikaran]
Ficção Adolescente[ WARNING 17 PLUS] Sorang gadis yang biasa di panggil Chika, bertemu seorang ketua geng panglima bernama Aran di Dirgantara High School. Saat itu pula Chika jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Aran, apakah mereka bisa bersatu? Penasaran cerit...