Bagian 8

569 109 11
                                    

Roppongi merupakan salah satu tempat tersibuk di Tokyo, dengan jalannya yang selalu dipenuhi dengan pengusaha, turis dan pecinta pesta. Lingkungan ini telah berkembang menjadi salah satu tempat yang paling dikenal di Tokyo.

Dulu [Name] hanya bisa melihat megahnya kota Roppongi dari lari layar kaca, anime yang ia tonton, atau manga yang ia baca saja. Tapi lihatlah sekarang, ia berada di kota yang selalu diagung-agungkan sebagai distrik hiburan paling ramai bahkan hingga malam menghanyutkan diri bersama waktu.

Penguasa malam dengan perkasa terduduk di singgasananya, pun bertebaran permata langit bak ditumpahkan semesta. Deru mesin menggantung disepanjang jalanan yang ramai; lantas terbawa angin malam. Di tengah terangnya lampu dari bangunan-bangunan tinggi menemani, kuda besi itu terus meraung membelah aspal yang dingin.

[Name] mengeratkan lilitan tangannya di tubuh orang yang kini berdecak kesal. "Kau mencekikku, bodoh."

Bisa tebak siapa orang ini?

Memilih untuk mengabaikan protes orang yang memboncengnya, [Name] kini malah menyandarkan kepalanya di punggung lebar orang itu.

Yah, kapan lagi kau bisa memeluk Haitani Rindou?

Kesempatan tidak datang dua kali, oke? Jadi jangan disia-siakan.

"Berisik, Rindou. Kau mengemudi saja yang benar, jangan sampai Ran mendahului kita."

Tepat setelah [Name] menyelesaikan kalimatnya, sebuah motor menyalip kendaraan mereka.

"Kau lambat seperti siput, Rin! Ini, makan asap motorku!"

Ran tertawa puas saat adiknya semakin kesal. Menggoda Rindou memang sangat menyenangkan. Ia tidak akan pernah bosan untuk melakukannya.

"Kau dan Ran sama-sama menyebalkan." Rindou berucap dengan kesal. "Lagipula, kenapa kau tidak naik motor Ran saja?!"

"Kepang Ran selalu menampar wajahku setiap aku dibonceng olehnya."

Rindou hanya mendengus sebagai balasan.

Satu jam yang lalu, [Name] mengeluh bosan dan gadis itu berkata bahwa ia ingin jalan-jalan keliling Roponggi bersama mereka.

Ran tentu saja tidak keberatan, tapi Rindou lain lagi. Laki-laki pirang itu rupanya memiliki rencana sendiri untuk membunuh rasa bosan yang ia rasakan. Rindou lebih baik nge-DJ semalaman daripada keliling kota naik motor, seneng ngga masuk angin iya. Itu menurut Haitani yang lebih muda. Tapi sayangnya Rindou tidak bisa melaksanakan hajat dan keinginannya karena Ran ada di rumah. Bisa dipentung dia kalau berisik dan mengganggu tidur cantik Kakaknya.

Karena pemaksaan serta ancaman yang dilakukan oleh oknum bernama Ran dan [Name], akhirnya Rindou dengan terpaksa mengikuti keinginan keduanya.

Setelah sekian lama berkendara, sepeda motor Rindou pun berhenti ketika mereka tiba di atas bukit yang menyajikan pemandangan indah Roponggi di malam hari.

Ran sudah ada disana lebih dulu. Laki-laki itu melambai pada mereka ketika ia duduk di atas rerumputan.

[Name] segera turun dari sepeda motor. Gadis itu berjalan mendekati Ran dan duduk di samping Haitani yang lebih tua. Rindou menyusul setelah memarkir sepeda motornya di dekat milik sang kakak. Haitani bungsu itu mengambil posisi di sisi kiri [Name] hingga kini gadis berhelai [hair color] tersebut berada di tengah-tengah Haitani bersaudara.

[Name] tidak bisa menahan kekagumannya lebih lama lagi. Pemandangan kota sangat indah jika dilihat dari tempat yang tinggi seperti ini. Udaranya juga sangat sejuk meski bukit ini terletak di tengah kota Roppongi yang sibuk.

"Indah sekali."

Ran tersenyum melihat reaksi gadis di sampingnya. "Iya, kan? Aku dan Rindou selalu kemari ketika kami masih kecil. Sekarang juga masih, sebenarnya, meskipun tidak terlalu sering karena kesibukan kami. Bisa dibilang ini adalah tempat rahasia kami. Dan karena kau sudah tahu, berarti ini menjadi tempat rahasia kita sekarang."

Tiga pasang mata itu kini terpaku pada pemandangan di depan mereka. Ada lengkungan senyum di wajah ketiganya. Bahkan Rindou yang selalu cemberut kini memiliki senyum manis di wajah tampannya.

"Apa yang akan kalian lakukan selanjutnya?" tanya [Name] tiba-tiba. Ia ingat bahwa Kantou Manji sudah dibubarkan setelah kekalahan mereka. Sebuah keajaiban Mikey mau mendengarkan teman-temannya 'untuk kembali ke jalan yang benar '. Itu kabar yang bagus, tentu saja. Dengan begitu berarti tidak akan ada korban lagi, kan?

"Entahlah. Aku belum memikirkannya," jawab Haitani yang lebih tua.

"Bagaimana kalau kau debut jadi artis saja, Ran?"

Kalimat [Name] sontak mendapat gelak tawa dari Ran dan dengusan dari Rindou.

"Apa yang kalian tertawakan?" tanya [Name] bingung. Apakah ada yang salah dengan perkataannya? Impian Ran memang ingin menjadi selebriti, 'kan?

"Mungkin bisa dipertimbangkan. Bagaimana pun juga aku sadar akan karisma dan pesonaku yang tidak tertahankan."

Mendengar perkataan saudaranya, Rindou sontak menatap Ran dengan jijik. Dari dulu ia memang tidak suka dengan tingkat kepercayaan diri Ran yang tingginya melebihi menara Tokyo itu. Rasanya menggelikan, sungguh.

Mereka lalu membahas tentang impian Rindou yang ingin memiliki club paling populer di Roppongi.

[Name] berpesan jika Rindou memiliki club suatu hari nanti, dia harus janji tidak akan ada prostitusi. Namun Ran berkomentar kalau club tanpa wanita penghibur itu akan sangat membosankan, yang mana hal itu membuat [Name] menarik kepang Ran hingga laki-laki itu mengaduh kesakitan.

Rindou hanya mengejek saudaranya, namun ekspresinya seketika berubah saat matanya menyaksikan keanehan yang terjadi pada satu-satunya gadis di antara mereka.

Haitani yang lebih muda itu memanggil nama [Name] dengan lirih saat matanya tak lepas dari gadis yang masih sibuk 'menganiaya' sang kakak.

Baik Ran maupun [Name], mereka sama-sama menoleh pada Rindou.

"Kau kenapa, Rin? Wajahmu pucat, apa yang - ...." Kalimat Ran tertahan di tenggorokan. Napas laki-laki itu tercekat kala manik amethyst-nya menangkap keanehan pada tubuh gadis yang diam-diam sudah mencuri hatinya tersebut.

"[N-name], tubuhmu ... memudar."

.
.
.

Words : 859Jum'at 24 Juni 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Words : 859
Jum'at 24 Juni 2022

Another World || Haitani Brothers [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang