Bagaimana perasaanmu jika mengetahui orang yang kau cintai ditakdirkan untuk mati?
Rasanya pasti anjim banget, kan?!
Itulah yang dirasakan oleh [Full Name]; seorang gadis mageran yang bercita-cita menjadi anime.
Gadis berusia 19 tahun itu selalu berdoa di seperempat malamnya agar orang yang dia cintai tidak mati. Jika kalian ingin tahu siapa orang yang dicintainya (saat ini) itu, maka aku akan memberitahu kalian bahwa nama orang itu adalah Ran Haitani; seorang manusia gepeng yang tinggal di dunia 2 dimensi.
Gila?
Tidak.
[Name] tidak gila.
Dia hanya sedikit tidak waras.
Sebenarnya ada satu lagi orang yang [Name] claim sebagai 'suaminya', dan orang itu adalah Rindou Haitani ; adik Ran sendiri.
Maruk? Memang.
Tapi selama bisa dua, kenapa harus satu?
Lagipula, mereka itu satu paket.
Beli 1 gratis 1.
"Haitani hilang satu, gue rumbling sama Eren." [Name] mengumpat saat ia mendapat info yang tidak mengenakkan mengenai kedua suami halunya.
"[Name], beliin Ibu garam gih." Seorang wanita paruh baya terlihat berjalan menghampiri anaknya yang sedang asyik rebahan di sofa seraya mengotak-atik ponsel androidnya.
"Garam lagi hiatus, Bu," jawab sang anak tanpa mengalihkan pandangan dari benda persegi panjang di tangannya.
"Hah? Ngomong apa kamu ini. Cepetan sana, jangan scroll Tiktok terus. Kamu ini kalo gak nonton kartun, scroll Tiktok. Heran Ibu."
"Anime, Bu, bukan kartun," sahut [Name] lelah. Entah sudah berapa kali dia mengatakan pada Ibunya kalau yang ia tonton itu anime, namun tetap saja sang Ibu selalu mengatakan itu adalah kartun.
Capek deh.
"Sama aja buat Ibu. Lagian kamu ini aneh, masa nonton kartun aja nangis."
[Name] hanya bisa tersenyum seperti logo kumon.
'Mau marah tapi takut dosa karena durhaka sama orangtua, nanti masuk neraka gimana?'
"Percuma aku jelasin. Ibu yang tontonannya suara hati istri gak bakalan ngerti. Yaudah sini mana duit buat beli garamnya?"
Setelah menerima uang dari sang ibu, [Name] segera angkat kaki dari sana.
"Punya anak perawan, sukanya sama cowok kartun. Anak gue udah gila emang." Ibunya hanya bisa menggeleng prihatin.
"AKU DENGER LHO, BU!'
.
.
.Hujan yang tadinya berhenti kini kembali mengguyur saat [Name] bahkan masih di dalam toko. Gadis itu hanya bisa menghela napas pasrah. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain menunggu hujan reda karena ia tidak membawa payung dari rumah.
Untunglah [Name] membawa ponselnya, jadi ia bisa membaca fanfiction atau apalah untuk membunuh rasa bosannya.
Membuka aplikasi berwarna orange, gadis berhelai [hair color] itu segera memulai pencariannya.
Setelah beberapa saat mencari, akhirnya [Name] menemukan sebuah cerita yang menarik perhatiannya. Cerita itu mengisahkan tentang seorang perempuan yang masuk Isekai untuk menyelamatkan karakter favoritnya dari nasib buruk yang akan menimpa karakter itu di masa depan.
"Enak banget bisa nyelamatin ayang." [Name] bergumam ketika perempuan dalam cerita berhasil mengubah masa depan karakter favoritnya. "Aku juga mau nyelamatin ayang dari kematian."
Gumaman [Name] ternyata didengar oleh orang di dekatnya. Hal itu terbukti dari seorang anak kecil yang kini menunjuk ke arah gadis itu. "Bu, Kakak itu gila. Dia bicara sendiri."
[Name] lantas melotot pada anak itu. Merasa anaknya tidak sopan, si ibu segera meminta maaf dan menasehati anaknya agar tidak berbicara sembarangan. Sungguh, jika bukan karena ibunya, [Name] bersumpah akan menjejalkan anak itu ke tempat sampah terdekat.
Hujan yang semula mengguyur tak terasa kini telah berhenti; membuat beberapa orang yang juga terjebak di dalam toko menghela napas lega, termasuk [Name]. Setelah memberikan anak tengil tadi jari tengah tanpa sepengetahuan ibunya, [Name] segera berjalan keluar.
Hujan yang berhenti meninggalkan genangan air dengan jumlah besar di sepanjang jalan beraspal. Pohon-pohon meneteskan air, dan semak-semak menimbun air di dedaunannya.
"Senangnya dalam hati, kalau masuk isekai~"
[Name] bernyanyi seraya melompat-lompat untuk menghindari genangan air di jalan. Kantong plastik berisi garam di tangannya bergoyang di setiap lompatan gadis itu.
Mungkin terlihat kekanak-kanakan, tapi kebahagiaan setiap orang itu berbeda-beda, kan?
Namun entah karena kurang fokus atau apa, kaki [Name] akhirnya mendarat di atas kubangan air hingga gadis itu terjerembab ke dalamnya.
Njir?
Kubangan air macam apa yang memiliki kedalaman layaknya kolam renang ukuran dewasa?!
Untunglah [Name] bisa berenang. Terimakasih pada Nanase Haruka karena telah memberinya motivasi untuk belajar hingga ia tidak akan mati karena tenggelam.
Dengan susah payah, [Name] menggerakkan tangan dan kakinya untuk naik ke permukaan. Gadis itu tidak punya waktu untuk memikirkan keanehan yang ia alami saat ini, yang ia pikirkan sekarang hanyalah ia harus terus berenang ke permukaan sebelum kehabisan napas di dalam air.
[Name] mengambil napas sebanyak-banyaknya saat gadis itu berhasil menyembulkan kepalanya keluar dari air. Tangan bertumpu pada sesuatu yang hangat saat [Name] mengusap wajah untuk mendapat pandangan yang jelas.
" .....?!"
Tubuh [Name] seketika membatu begitu mendapati pemandangan tepat di depan matanya, suatu kondisi yang juga dialami oleh objek di hadapan gadis berhelai [hair color] tersebut.
[Eye color] dan Amethyst itu saling beradu dengan keterkejutan yang sama. Bahu telanjang yang ternyata menjadi tempat mendaratnya tangan [Name] itu menegang saat pertanyaan keluar dari celah bibir pria berambut panjang di depan gadis itu.
"Kau .... Siapa?"
.
.
.Words : 806
Rabu, 22 Juni 2022*****
Oke, karena takutnya ada yang bingung dengan alur cerita yang pertama sama yang ini, kek misal "kok ceritanya jadi beda?" Ya emang beda karena aku mau ganti alur cerita, soalnya cerita yang pertama bakalan panjang dan takutnya ga bakal sesuai deadline beresnya. Nanti di amok kanjeng kan ga lucu.
"Emang yang ini bakalan kelar sebelum DL?"
Bismillah kelar wkwk doain aja ya
Jangan lupa vote dan komen biar aku semangat lanjut ceritanya 🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World || Haitani Brothers [✓]
FanfictionBagaimana perasaanmu jika mengetahui orang yang kau cintai ditakdirkan untuk mati? Rasanya pasti anjim banget, kan?! Itulah yang dirasakan oleh [Full Name] ; seorang gadis mageran yang bercita-cita menjadi anime. "Haitani hilang satu, gue rumbling...