Bagian 9 END

785 133 14
                                    

Ketika [Name] membuka mata, ia sudah berada di tempat yang berbeda dari sebelumnya.

Gadis itu kini berdiri di depan kubangan air yang membuatnya terdampar ke dunia Tokyo Revengers.

Ah, jadi ia sudah kembali ya?

[Name] mengenakan pakaian yang ia pakai ketika keluar rumah untuk membeli garam pesanan ibunya.

Pakaian pemberian Ran yang ia pakai sebelumnya hilang entah kemana.

Mengingat Haitani yang lebih tua membuatnya tiba-tiba merasa sesak.

Masih segar dalam ingatan [Name] ekspresi apa yang kedua Haitani tampilkan kala tubuhnya mulai memudar.

Terkejut, ngeri, dan takut.

[Name] terdiam begitu lama saat mereka mulai menanyakan apa yang terjadi padanya.

Mungkin karena terlalu shock dengan apa yang terjadi, [Name] hanya bisa tertegun menatap kedua tangannya yang mulai mengikis hingga menyerupai bayangan yang transparan.

Gadis itu tahu, cepat atau lambat ia pasti akan meninggalkan tempat ini dan kembali ke dunia asalnya. Hanya saja ia tidak bisa menebak kapan itu akan terjadi.

Dan ternyata, dari semua waktu, itu adalah hari ini.

Dari awal, harusnya [Name] mempersiapkan diri dan hatinya agar tidak terlalu berat ketika ia harus pergi meninggalkan tempat ini. Tempat dimana dua orang yang disukainya berada.

Menahan kesedihan di hatinya, gadis itu mencoba tersenyum pada kedua Haitani dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, katanya.

....

Itu bohong.

Mereka tahu gadis itu tidak baik-baik saja.

Apakah [Name] akan pergi meninggalkan mereka?

"Bisakah kalian memelukku?"

Tanpa berpikir dua kali, Haitani bersaudara itu segera melakukan keinginan gadis berambut [hair color].

Ran meminta [Name] untuk tidak pergi dan tetap bersama mereka.

Meski Rindou tidak mengatakan apa-apa, laki-laki itu mengangguk; sebuah isyarat bahwa ia setuju dengan permintaan kakaknya.

[Name] hanya tersenyum dan berkata bahwa ia senang bertemu dengan mereka. Ia juga berterimakasih atas kenangan yang mereka bagikan bersama.

Keduanya hanya diam dan terus memeluk [Name] hingga tubuh gadis di pelukan mereka akhirnya menghilang, tergantikan oleh udara kosong.

Malam itu, di atas bukit Roponggi, di pelukan saudara Haitani, [Full Name] menghilang bagaikan di telan bumi.

.
.
.
.

Haitani Rindou terlihat melajukan motornya dengan kecepatan tinggi di tengah hiruk pikuk kota. Ia tidak memperdulikan pakaian bagusnya kini mulai mencetak tanda air akibat hujan yang mulai berjatuhan.

Suasana hatinya sedang buruk, jadi apapun atau siapapun yang membuatnya kesal akan berakhir dengan tubuh babak belur atau beberapa tulang mereka yang patah.

Entah sudah berapa orang yang Rindou pukuli untuk sekedar melampiaskan rasa kesal dan frustasinya.

Ini semua karena 'dia'.

Kata "perpisahan" selalu memberikan kesan yang menyedihkan. Karena berpisah dengan orang yang memiliki peran tersendiri di dalam hidup kita akan membuat hidup kita berubah tidak seperti biasanya. Entah perpisahan itu berakhir dengan baik ataupun tidak, pastilah ada rasa yang tidak mengenakan yang kita rasakan, baik sedih, kecewa, kesal, galau, bahkan suatu ketidakrelaan.

Kepergian [Name] yang tiba-tiba tentu sangat mengejutkannya.

Hanya .... Kenapa?

Kenapa gadis itu pergi disaat Rindou mulai membuka diri padanya?

Kenapa [Name] pergi disaat Rindou mulai merasa nyaman?

Kenapa?

Jika Rindou tahu akan begini akhirnya, ia tidak akan pernah membuka hatinya untuk gadis asing itu.

.
.
.
.

1 bulan berlalu sejak [Name] menghilang tepat di depan matanya dan saudaranya. Hal itu tentu saja membuat mereka terguncang dan tidak percaya.

Hampir semua makhluk yang ada di bumi ini tidak ada yang menyukai perpisahan. Perpisahan adalah suatu hal yang menyedihkan, merasa bahwa segala yang terjadi merupakan suatu bentuk ketidakadilan.

Mengapa harus dipertemukan jika pada akhirnya harus berpisah?

Mengapa tidak selamanya bersama?

Ran tidak pernah mengira bisa bertemu dengan gadis bernama [Full Name] dalam hidupnya.

Awalnya tidak saling kenal. Mereka juga tidak pernah saling jumpa. Hingga akhirnya pada suatu hari mereka dipertemukan dalam suatu momen tertentu.

Sial, pertemuan pertama mereka bahkan bisa dibilang konyol dan tidak biasa.

Gadis itu mengaku kalau dia adalah seorang utusan Dewa di pertemuan pertama mereka.

Apakah Ran percaya?

Tentu saja tidak.

'Utusan Dewa' tidak mungkin aneh, bodoh, dan cerewet seperti gadis itu.

Namun siapa sangka, justru keanehan, kebodohan serta kecerewetan gadis itu lah yang membuatnya menarik hingga akhirnya berhasil membuat mereka jatuh hati?

Ran tidak akan berbohong. Ia sudah jatuh cinta pada gadis itu. Dan Ran yakin Rindou juga merasakan hal yang sama seperti dirinya.

Kepergian [Name] tentu membawa perubahan dalam hidup mereka.

Rindou yang biasanya berpesta sepanjang malam dengan memainkan alat DJ kesayangannya, kini lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah.

Ran memilih tidur sebagai upaya untuk melupakan hal-hal yang mengganggu pikirannya. Lagipula, tidur selalu menjadi kegiatan favorit Haitani yang lebih tua. Namun sayangnya, sudah beberapa hari terakhir ini Haitani sulung itu tidak bisa tidur dengan tenang. Karena setiap kali ia memejamkan mata, wajah gadis itu akan selalu muncul di mimpinya.

Mungkinkah karena Ran merindukannya? Ia pernah mendengar، rindu yang paling nyata adalah ketika merindu namun tak ada celah untuk bertemu, terkecuali diizinkan melalui mimpi.

Meski kebersamaan mereka terbilang singkat, namun nyatanya dalam waktu yang sebentar itu mereka telah berhasil menciptakan berbagai kenangan yang membekas di hati masing-masing.

.
.
.

END

Words : 798Jum'at 24 Juni 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Words : 798
Jum'at 24 Juni 2022

Another World || Haitani Brothers [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang