episode 44

1.1K 82 0
                                    

______________________________________________

Folow me
Jangan lupa vote dan komen.
Hargai author dengan vote.
Terimakasih atas peluangnya untuk membaca ini novel,  .

Sekian Terima gaji

Episode 44
_

______________________________________________

Tok tok
Suara ketukan jendela.

Revandra pun melihat kearah ketukan tersebut , ia sangat terkejut tiba-tiba terlihat di jendela ada anna yang sedang berlumuran darah .

Saat revandra melihat hal tersebut ia pun segera membuka pintu mobil tersebut.

"Rev tolong ucapin minta maaf pada Rere kiara dan yang lain yang pernah gw sakiti, dan juga lu cepet cepet pergi dari sini, lu disini cuma jadi sasaran psikopat berdarah dingin dan juga Rio dia dalang pembunuhan dari almarhum ika dan wingki dan satu lagi.. " ucap anna terpotong saat terdengar sebuah tembakan .

Dor.
Suara tembakan tersebut, tembakan itu mengarah kearah dada anna yang tentunya menembus jantungnya.

"Arhg c-cepet pergi Rev " ucap anna seraya memegang dada yang terkena tembakan dan mendorong revandra masuk kedalam mobil , anna sekuat tenaga lari kearah mana pun itu.

Selang berberapa detik anna terjatuh dengan berlumuran darah yang bercucuran dimana mana.

"T-tio " ucap anna tergagap.

" gw k-kecewa sa-ma lu,GO and love him "ucap anna lalu ia memejamkan matanya dan hari ini adalah hari dimana ia pergi meninggalkan kenangan yang misterius.

" sorry anna " ucap Tio membopong badan anna yang telah tak bernyawa.

"Bagus Tio bagus, lonte ini emang harus dimusnahkan" ucap seseorang wanita ia adalah jessica.

"Jes .. " ucap Tio langsung dipotong oleh jessica.

"Tio sayang " ucap jessica lembut.

"Anna itu wanita pelacur dan tak berguna jadi sangat pantas dibunuh " ucap jelas jessica..

"Tapi mengapa hatiku ada yang janggal " batin Tio menatap mayat yang ia bopong.

Sedangkan di sisi lain.

"Sepertinya kau terlalu besar kepala, rio " ucap seseorang bersurai hitam pekat, dirinya menatap datar Rio yang sedang dihadapannya.

"Jangan sampai kau membuat ku murka " ucap nya dengan manik mata menajam dan sekeliling tubuhnya seperti dikelilingi aura hitam.

"Siapapun yang berani melawan ku  ,tak akan kumaafkan , sekalipun orang tuaku sendiri ..." ucap nya  menggantung ucapanya   , suara tajamnya mampu membuat Rio bergetar .

"Perintah ku itu mutlak " ucap pemuda bersurai hitam melanjutkan ucapan yang ia gantung.

Tiba-tiba ia melemparkan gunting yang ada ditanganya, gunting tersebut sangat tajam gunting itu mengotes pipi Rio.

Beruntung Rio dimaafkan kali ini jika tidak mungkin saja ia sudah mati karena tertancap gunting di kepalanya .

"T-tapi " ucap Rio gagap.

"PERINTAH KU ADALAH MUTLAK " tekan pemuda tersebut

"Baik " jawab Rio dengan hati yang tertekan dan terpaksa, Rio pun pergi meninggalkan pemuda tersebut.

"Andai.... " kata itu muncul dari pemuda yang tadi, ia sedang mengambil gunting kesayangannya.

" kau menuruti perintah ku "lanjut pemuda tersebut seraya melihat gunting yang tadi ia lempar.

(Sekarang gw cerita in masa lalu anna)

Flashback anna.

Aku  melihat makanan yang sepertinya sangat enak itu dan juga sangat sayang bukan jika ia membuangnya.

Setelah seseorang itu membuang makanannya ketong sampah pun diriku langsung menyerbu nya , mataku berbinar melihat makanan itu ya walaupun sudah tercampur oleh sampah.

" enak, enak banget "ucapku memakan makanan dari sampah tersebut .

" hei "panggil seseorang, aku pun menoleh kearah anak tersebut  , Tiba-tiba anak itu menepis tanganku dan membuang sisa makanan yang tadinya ku makan.

Set .

" ih kok dibuang "ucapku cemberut.

" nih "ucap orang tersebut memberi nasi goreng bungkus, saat itu aku langsung menyambar dan memakan nya.

" makasih "ucap ku tersenyum lebar, orang tersebut juga memberi diriku uang dan air minum.

" iya sama sama "ucapnya seraya mengelus elus rambut ku.

" kakak namanya siapa? "Tanya ku.

" ika, jangan panggil kakak kita seumuran "jawabnya membuat mata ku berbinar.

" kalo kamu namanya siapa? "Tanya nya pada ku.

" aku tak memiliki nama "ucapku dengan sedih, ya sangat sedih.

" baiklah akan ku panggil dirimu anna, ya sekarang namamu anna "ucapnya membuat diriku senang.

" oy "

Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya, dia dan diriku ikut menoleh kearah suara tersebut, aku terpaku saat melihat ketampanan pemuda tersebut.

" ikut aku "ucap dia menarik ika. Aku liat ika enggan ikut dengan pemuda tersebut.

" gak "jawab ika ketus.

" perintah ku itu mutlak "ucap  pemuda tersebut dengan kilat mata yang tajam dan bersinar.

" dirimu terlalu naif, tidak semua orang akan menuruti kemauan mu "ucap ika menatap nyalang pemuda tersebut dengan tatapan sinis.

" ini mutlak bianca "tekan pemuda tersebut pada ika.

" hm anu, sebaiknya kakak jan memaksa itu tidak baik "nasehat ku pada pemuda tersebut.

" ada apa gelandangan ini? "Ucapnya jelp kedalam dada ku.

" tidak berguna saja belagu "ucap dia membuat ku marah tapi ku urungkan karena dia terlihat sangat menakutkan.

Aku melihat dia menarik paksa ika ke dalam sebuah mobil, hah mobil? Anak kecil menaiki mobil?

Bersambung -

Aureus Or Rere (Figuran PPB) TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang