"Sayang, hei bangun."
Doyoung, mengerjap pelan ketika mendengar samar suara Jaehyuk memanggilnya
Pria itu berjongkok di sisi ranjang, wajahnya nampak segar mungkin baru selesai membersihkan diri
"Umm Jae, kenapa?"
Suaranya terdengar cukup serak, tubuhnya menggigil sejak tadi padahal AC di kamar mereka sedari tadi memang sengaja tak di hidupkan
Bahkan tiga lapis pakaian yang melekat di tubuh rampingnya tak berguna sama sekali, itu membuat Jaehyun khawatir
Apalagi kalau mereka tetap bertahan di rumah dengan keadaan Wartawan gila masih setia di luar sana walau Jaehyun sudah mengerahkan hampir seratus Bodyguard dan meminta teman polisinya untuk berjaga
Namun rupanya segerombolan wartawan gila itu masih tak mau menyerah.
Baiklah Jaehyun mengalah kali ini, biar dia yang pergi toh hatinya betul betul tak tenang melihat Doyoung jatuh sakit di waktu yang sangat tidak tepat begini
"Sini sayang, kita ke rumah sakit ya? Aku khawatir kamu makin parah, panas kamu nggak turun turun."
Jaehyun mengusap kening Doyoung, matanya semakin berkilat khawatir saat merasakan sendiri panas menyengat di sana
Si manis terbatuk kecil, mengangguk pasrah. Lagipula, tenaganya benar benar hilang, pusing juga terasa seperti menekan kepalanya sampai remuk
Jaehyun mengecup singkat pipinya, menggendong Doyoung di depan tubuh sembari mengelus punggungnya yang bergetar kedinginan
"Peluk aku seerat mungkin, sabar ya Sayang kita segera pergi."
Dalam gendongan Jaehyun, Doyoung hanya menggumam pelan. Matanya kembali tertutup dengan wajah tenggelam pada bahu Jaehyun sampai pria itu bisa merasakan panas menyengat dari nafas Doyoung yang terhembus.
Jaehyun menghela nafas sekali lagi, menutup kepala Doyoung dengan tudung Hoodie yang di pakai lelaki manis itu
Dia berjalan cukup pelan, membiarkan Doyoung terlelap nyaman dalam gendongannya.
"Kalian diam disini jaga rumah ya? Jangan keluar dulu sampai Wartawan di luar sedikit berkurang."
Karina dan Winter serempak berdiri Kla Jaehyun menapaki ruang tamu, ketiganya saling memandang, "Kak Doyoung kenapa?"
Menghela nafas pelan, Jaehyun melirik Doyoung dalam gendongannya "Dia sakit, makanya Kakak harus membawa dia ke rumah sakit, kakak pamit ya?"
Kedua gadis itu mengangguk, "Hati hati kak."
Jaehyun hanya bergumam menjawab pekikan Karina di belakangnya, kaki pria itu terpacu menuju pintu belakang rumah yang memang bebas dari pengawasan wartawan
Sementara biarkan beberapa Bodyguardnya di gerbang utama mengalihkan perhatian wartawan gila itu
Jaehyun di sambut Johhny ketika membuka pintu belakang, temannya itu membuka pintu mobil cepat melirik kesana kemari memastikan tak ada yang memperhatikan "Cepat masuk Jung!!"
Dalam sekali loncat, Jaehyun masuk ke kursi belakang mobil Johhny masih memeluk Doyoung yang mulai gelisah dalam gendongannya
"Kau gila apa?! Kenapa malah memancing berita yang tidak tidak di tengah kekacauan rumah tanggamu hah!"
Jaehyun mendengus pelan, membenahi letak duduk Doyoung lalu memandang tajam temannya itu "Kau kalau tidak mau membantu lebih baik turunkan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Fanfiction_____________ Filosofi dari bunga Dandelion itu sendiri yaitu pengharapan, cinta, kebahagiaan, keceriaan, serta kesetiaan.