Chapter 18

821 119 1
                                    

Doyoung mengedip pelan, berkali kali ketika suara burung berkicauan merdu diluar sana

Di detik pertamanya membuka mata, ia temukan wajah lelap Jaehyun yang tengah nyaman tertidur dengan tangan melingkari tubuhnya yang telanjang

Niatnya ingin lama lama mengagumi wajah tampan suaminya, tapi berisik suara perut bergemuruh minta diisi membuat wajahnya memerah

Ingat tentang apa dan kenapa dia sampai melewatkan makan malam atau acara kumpul keluarga setelah acara resepsi dan akad rampung kemarin malam

Juga masih membekas dengan jelas ketika akhirnya dia menjadi milik Jaehyun seutuhnya. Aduh! Doyoung rasanya malu sekali, apalagi kalau ingat dia yang paling bersemangat tadi malam

"Jae~~~ Sayang bangun, aku laper." Doyoung menepuk lembut pipi suaminya, agak meringis malu menggunakan panggilan semacam itu. Kalau saja bukan Jaehyun yang minta sendiri

Suaminya tampak mengerjap pelan, kelopak itu terbuka sedikit, menampakkan setengah kelereng hitam legam dengan tatapan sayu dan teduh

Tubuh Doyoung di tarik lembut dalam dekapan Jaehyun, satu kecupan hangat menjadi pembuka pagi mereka "Apa aku terlalu kasar semalam?"

Wajah Doyoung sontak memerah mendengar ucapan Suaminya, dia menunduk menggeleng kecil. Tanpa sadar meremat bahu telanjang Jaehyun "Nggak, tapi sakit."

Suaranya terdengar pelan sekali, membuat Jaehyun tertawa gemas. Dia membuka matanya kemudian mengecup bibir Doyoung agak lama "Morning kiss."

Doyoung menghalangi bibirnya, lalu cemberut kesal "Aku belum sikat gigi ih bau, laper Jaehyun ayo makan."

"Iya sayang iya sebentar." Doyoung menutup wajah dengan selimut ketika Jaehyun tiba tiba berdiri, membuat seluruh tubuh telanjangnya terpampang jelas di hadapan Doyoung

Jaehyun sebatas tertawa kecil melihat merah telinga Doyoung di balik selimut itu. Memakai bokser lantas duduk di samping pasangan hidupnya "Aki bantu kalau mau mandi ayo, memangnya sakit sekali ya? Maaf ya sayang."

Doyoung menggeleng kecil, tangannya terulur disambut senang hati oleh Jaehyun"Nggak papa, itu kan kewajiban aku."

Aihh menggemaskan sekali, andai saja tidak ingat kalau Doyoung masih kesakitan karena ulahnya semalam mungkin Jaehyun memilih mengurung Doyoung seharian di kamar sembari mencoba gaya gaya yang sering dia lihat di internet

Tapi untungnya Jaehyun masih waras.

"Aku masih nggak percaya."

Doyoung berkedip, menatap Jaehyun yang menggendongnya ala pengantin. Dia mengeratkan pegangan pada leher suaminya

Agak malu terlebih sadar kalau seluruh tubuhnya, yang penuh bercak merah dengan tanpa sehelai benang menutupi tengah berada dalam gendongan Jaehyun. Suaminya

"Nggak percaya?"

Jaehyun mengangguk pasti, tatapan mereka bertemu "Ternyata bukan cuma hati kamu aja yang Indah, tubuh kamu juga molek sekali sayang, aku sangat beruntung memiliki kamu."

Tolong Jaehyun, rasanya ini terlalu pagi untuk membuat pengantinmu bersemu malu dengan tubuh telanjang bergidik geli.

__________________


"Bagaimana malam pertamanya?"

Doyoung terbatuk-batuk hebat mendengar pertanyaan frontal Ibu mertuanya, dia meneguk minuman rakus saat Jaehyun mengulurkan gelas dengan sukarela

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang