20.24
Elsa menggerutu kesal sebab ia dan Jack harus ada sekamar lagi dengan Jack. Ya,di White room lagi. Padahal tadi Elsa agak merengek kepada Law agar ia tidak berada di white room lagi. Namun seperti keinginan seorang anak yang ditentang orang tuanya,Law tetap tidak mengabulkan permintaan Elsa.
Elsa melihat Jack yang sedang tiduran di atas karpet putih yang lembut,headphone terpasang di kedua telinga Jack,pria berambut putih pucat itu memejamkan matanya. Elsa menggonta-ganti channel TV,berharap menemukan acara atau film yang bagus.
Elsa memakai kaos lengan panjang berwarna abu-abu juga hot pants hitam,ia melihat Jack yang kelihatannya sedang tertidur sambil headphone yang masih mengalunkan lagu. Elsa turun dari sofa dan terlentang di karpet putih tersebut,entah arwah darimana yang menghasut ia untuk mengamati wajah Jack.
Dada bidang pria itu naik turun secara teratur,perlahan-lahan Elsa mengambil handphone milik Jack dan menekan tombol untuk menyalakan layar handphone Jack. Elsa agak terkejut ketika lagu yang di dengarkan Jack adalah lagu Beethoven. Pria ini menyukai lagu-lagu Beethoven? Untungnya handphone Jack tidak memiliki system keamanan. Tunggu,kenapa Elsa berpikir 'untung'?
Memangnya ia peduli dengan privasi Jack?
...
Beberapa saat kemudian Elsa menggeser layar handphone Jack.
Astaga. Background untuk home screen handphonenya adalah dirinya yang memejamkan mata dan Jack yang sedang mencium pipinya,Elsa yakin Jack mengambil gambar ini ketika Elsa tertidur di mobil dalam perjalanan menuju ke A&E Café itu terbukti karena di foto itu Elsa sedang memakai seatbelt! Tepat ketika Elsa ingin melihat galeri milik pria itu.
Mata biru itu terbuka dan tangannya mencekal pergelangan Elsa,menarik pergelangan tangan Elsa sehingga Elsa jatuh ke dada bidang pria itu.
"Kenapa kau mengcek ponselku hm?" Kata Jack sambil mengambil sejumput rambut Elsa dan mencium harum wangi rambut Elsa,tangan Jack yang satu lagi menahan pinggang Elsa agar Elsa tidak memberontak. Elsa berusaha bangkit dari dekapan Jack,ia juga agak risih karena aroma rambutnya di hirup Jack. Namun tidak bisa dipungkiri juga,wangi maskulin Jack menyeruak di hidung Elsa
Namun tetap saja pergerakan Elsa ditahan oleh tangan Jack. Jack melepaskan tangannya dari pinggang Elsa,namun Jack dengan cepat membaringkan Elsa dan mengunci pergerakan Elsa dengan menaruh kedua telapak tangannya di sebelah kiri dan kanan kepala Elsa. Mata biru milik Jack menatap mata biru cerah Elsa. Ini klise seperti di drama-drama yang ia tonton saat usianya 15 tahun.
Elsa mengalihkan wajahnya.
"Menyingkirlah." Kata Elsa mengancam. Jack mennyungginkan senyumnya.
"Tidak mau." Kata Jack mengejek,Elsa menggerak-gerakan kakinya berusaha menendang Jack,tapi sia-sia saja sebab Jack sudah mengapit kedua kaki Elsa.
Drrrttt....
Drrrttt...
Ponsel Elsa bergetar di atas meja bundar kaca di sebelah sofa. Jack mendesah kecewa,selalu saja ada yang menggangu kesenangannya. Jack menyingkir dan membiarkan Elsa mengangkat telfonnya. Elsa segera bangkit dan melihat siapa yang menelfonnya.
Nomor yang tidak ia kenal. Elsa bertanya-tanya dalam hati,siapa yang menelfonnya sekarang. Elsa segera menggeser layar telfonnya tanpa menyapa si penelfon.
"Perancis tak akan mudah untukmu." Kalimat berlogat perancis namun mengucapkannya dalam bahasa inggris itu membuat Elsa siaga. Suara seorang pria,Elsa akan mengingat nada dalam mengucapkannya.
"Siapa yang menelfon?" Tanya Jack sambil tersenyum kepada Elsa. Elsa menggelengkan kepalanya.
"Hanya temanku." Dusta Elsa. Jack melihat raut wajah Elsa yang berpikir itu tidak bertanya lagi. Elsa segera menekan tombol keluar dari white room dan berjalan keluar dari ruangan itu. Jack tidak mengikuti Elsa sebab ia akan menyiapkan baju-baju yang akan Elsa pakai besok. Ya,mereka akan mengikuti rencananya.
-008-
Elsa berjalan menuju ruang utama dan berjalan ke salah satu temannya,Hannah. Hannah adalah ahli komunikasi serta benda-benda elektronik. Elsa menunjukan nomor yang menelfonnya tadi.
"Tolong kau cari tahu,di mana penelfon ini berada." Ucap Elsa sambil menyerahkan ponselnya ke Hannah. Hannah mengangguk dan menyambungkan beberapa kabel ke ponsel Elsa. Suara ketikan-ketikan pada keyboard computer itu menunjukkan bahwa Hannah sedang mencari tahu siapa yang menelfon Elsa.
Setelah menekan tombol enter,terlihat titik merah di sebuah pelabuhan sedang melaju.
"Pelabuhan dekat Marsielle,aku tidak bisa menemukan orang yang menelfonmu. Telfonnya di rancang khusus agar tidak bisa dilacak penelfonnya kecuali lokasi penelfon." Jelas Hannah sambil membaca beberapa kertas yang ada di map file.
"Paris penuh misteri." Ucap Elsa. Hannah segera melepaskan kabel-kabel yang terhubung dengan ponsel Elsa,dan memberikan ponsel itu kepada Elsa.
"Terima kasih." Ucap Elsa sambil berjalan kembali dengan berbagai macam pikiran yang berkecamuk di otaknya. Siapa pria yang mencoba....mengancamnya? Ah entahlah. Elsa memencet tombol putih ketika ia sudah sampai di pintu white room,ia pun masuk.
"Aku akan sangat senang melihatmu memakai baju ini Elsa." Kata Jack sambil menyeringai jahil. Elsa memutar kedua bola matanya malas. Ingat Elsa,ini demi misi yang akan mereka tempuh. Maka dari itu Elsa harus memakai baju yang....kalian tahulah.
"Semua lelaki memang dasarnya mesum ya?" Tanya Elsa malas sambil mendaratkan bokongnya ke atas sofa.
"Ya rata-rata seperti itu." Jawab Jack.
"Aku akan tidur dulu." Kata Elsa sambil berjalan malas ke atas ranjang. Elsa ingin beristirahat dan tidak ingin memikirkan siapa yang menelfonnya tadi. Sementara Jack hanya mengangguk-ngangguk.
-008-
03.01
Mereka berdua duduk bersebelahan,Elsa sedang membaca buku novel. Sementara Jack sedang menjaga dirinya agar tetap terbangun. Meskipun matanya sudah mengantuk,ini waktu tidurnya,karena tidak tahan lagi dengan kantuk yang menyerangnya. Jack akhirnya memejamkan matanya,kepalanya miring ke kanan dan kiri sebelum akhirnya kepala Jack bersandar di pundak Elsa.
Jack benar-benar tertidur sekarang.
Elsa kaget dengan kepala Jack yang tiba-tiba bersandar di pundaknya. Elsa melirik Jack,ternyata ia tertidur. Elsa tetap melanjutkan membaca novelnya,ya walaupun ia agak mengantuk karena Elsa bangun jam 1 pagi.
Kelas La Première hanya Elsa dan Jack yang menempatinya,atau lebih tepatnya Law adalah teman baik dari pemilik maskapai Air France,dan ketika pemilik maskapai itu tahu bahwa anak buah Law sedang dalam misi. Satu ruangan dikhususkan bagi Jack dan Elsa saja.
Elsa memasang earphonenya dan mencolokkan ujung kabel earphone itu kei-pod milik Elsa. Lagu Lullaby mengalun di telinga Elsa. Tidak dipungkiri bahwa lagu Lullaby selalu menjadi kunci agar Elsa tertidur,karena sekarang Elsa sudah menjelajahi dunia mimpinya.
Paris akan menunggu mereka.
-008-
A/N
Astaga,gue lagi ga ada ide soalnya banyak masalah di real life. (__ __ ) Maafkan gue yang updatenya lama xD. TPC juga lagi diketik sih tapi dikit-dikit,soalnya ngeblank ;-; Gimana,masih mau baca Mission Frost? Ya walaupun kadang-kadang gue ga ada ide sih.
P.S.: sorry,kalo chapter yang ink dikit :<
Enjoy! Don't forget Comment and Vote!

KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Frost
Fanfiction"This Mission revealed a hurt and a pain secret." - Elsa Queen "She's still alive, and she's even more cruel." - Jack Frost -008- Ketika cinta, humor, tragedi, dan masa lalu yang pahit terkuak dalam misi ini Siapa yang tahu, mereka akan berakhir sep...