The (short) End

6.7K 358 29
                                    

Untuk kedua keponakanku yang kusayangi

Pertama-tama bagaimana kabar kalian? Baik? Aku tidak ingin berbasa-basi lagi. Aku menulis surat ini karena aku tidak punya keberanian untuk mengatakan kepada kalian bahwa aku yang membunuh ayah kalian. Aku membunuh kakakku sendiri, karena aku ingin seluruh harta warisannya diberikan kepadaku. Namun ketika harta itu habis untuk berfoya-foya, aku jadi gelandangan.

Pertama-tama aku bertemu ayah dan ibu kalian di bandara, kemudian berbohong bahwa kakek kalian mendadak serangan jantung karena mendengar bahwa Ariel mengalami kecelakaan mobil. Ayah dan ibu kalian langsung pergi bersamaku, dan di saat itu aku membawa mereka ke gang sepi dan membunuh mereka. Aku juga sudah menyuruh seseorang memasang bom waktu di mesin pesawat sehingga mesin pesawat akan rusak dan jatuh tepat saat melewati samudera pasifik supaya para media mengabarkan ada kecelakaan mesin.

Aku sungguh minta maaf. Aku seorang pengecut.

Tolong maafkan aku, sungguh. Aku menyesali perbuatanku.

Best Regards.

Thomas Owen Halleys.

Hening. Hanya suara bel ketika pintu café dibuka terdengar. Anna tidak berkata apa-apa, begitu pula dengan Elsa. Elsa hanya merasakan kepalanya berdenyut-denyut, memikirkan bagaimana pamannya sendiri membunuh orangtuanya.

Genangan air mata mulai mengumpul di pelupuk mata Anna, menit-menit selanjutnya air mata Anna mengalir deras dari pelupuk matanya, tatapan matanya kosong. Tetapi Elsa berani bertaruh bahwa pikiran Anna sudah melayang kemana-mana.

"Ha..." Anna memegang kedua pelipisnya, lalu mengerang kesakitan.

Beberapa detik kemudian, adiknya itu pingsan dengan darah yang mengalir dari hidungnya. Membuat Elsa langsung mengambil tindakan.

-008-

Pesan yang Jack kirimkan tidak dibaca-baca juga oleh Elsa. Membuat Jack kesal sendiri. Kalau boleh jujur, Jack sedikit senang karena Elsa -mungkin- mengkhawatirkan nasib nyawanya, atau mungkin itu hanya tuntutannya sebagai seorang partner.

Jack berada di apartemennya, dengan keadaan shirtless. Kata-kata Elsa masih bergeming di kepalanya.

"You've gone too far."

Apakah Jack sudah melanggar garis batas privasi Elsa? Tapi kan itu bukan salahnya.

Tapi ia... Arrrghhh!

Kepala Jack jadi sakit memikirkan seorang wanita yang mengacak-ngacakan hatinya belakangan ini.

Drrtt... Drrrttt... Drrrttt...

Jack mengangkat panggilan telepon itu tanpa melihat caller idnya.

"Yo Frostie. Aku ada kabar untukmu, mungkin penting untukmu sob." Kata suara di sebrang sana, mungkin sahabat sekaligus atasannya ini mempunyai informasi untuknya. Suara Hiccup.

"Ada apa, Haddock?" Jawab Jack, Hiccup bisa mendengar nada lesu di dalam perkataan Jack. Hiccup biasa memaanggil Jack dengan panggilan 'frostie'.

"Lesu sekali, bagaimana kalau kita ke bertemu malam inii ?Sepertinya sesuatu telah terjadi dengan Elsa, ia mengabariku bahwa ia ada keadaan darurat tadi."

" Kedengaran menyenangkan, kabari aku lagi nanti. Terima kasih infonya, Cuppie." Sebelum Jack menutup telepon ia bisa mendengar tawa renyah dari sahabatnya itu.

Jack mengambil kaos berlengan panjang dan mengambil mantelnya.

Ada apa sih dengan partnernya itu?

Mission FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang