09 ( εννέα )

4.8K 447 3
                                    

Pada akhirnya mereka berdua makan di Rumah Makan Padang yang katanya sangat terkenal didaerah itu. Katarina yang memang pada dasarnya sangat menyukai makanan Padang pun dengan semangat 45 mengajak Rei kesana.

Sedangkan Rei, pemuda itu hanya pasrah ditarik-tarik oleh Katarina. Menurut Rei apapun yang istri-nya inginkan maka harus terkabul. Rei bahkan akan melakukan segala hal hanya untuk melihat senyuman serta tawa manis milik Katarina.

[ Sistem yang baik:') ]

"Huaaa! Rei, rendangnya enak banget! Kayanya aku bakal langganan disini mulai sekarang, kapan-kapan kita kesini lagi ya!?" Ucap Katarina dengan penuh semangat, gadis 20 tahun itu sangat bahagia karena dapat memakan makanan kesukaannya itu.

"Tentu, apapun untuk kamu. Nanti kita makan disini lagi, ya sudah habiskan makanan kamu dulu." Ucap Rei sambil mengusap sisa makanan disudut bibir Katarina. Sedangkan gadis itu hanya acuh, karena sibuk makan tentunya.

Mereka pun melanjutkan makan siang itu dengan khidmat, bahkan Katarina sampai menambah 1 piring lagi dan Rei pun mengiyakan keinginan gadis itu.

"Uhh aku kenyang banget, tapi makanan nya enak. Rei, aku pengen bungkus nasi padangnya deh buat dirumah, boleh yaaa~~" Ucap Katarina sambil memasang tatapan memelas dan Rei yang pada dasarnya lemah saat melihat tatapan Katarina pun menganggukan kepalanya.

"Yaudah, nanti kita delivery aja ya. Rumah makan ini juga kan bisa anter makanan kita ke rumah, jadi jangan sedih." Ucap Rei sambil mengusap pelan surai hitam Katarina. Gadis yang mendengar ucapan Rei itu pun tersenyum senang dan refleks memeluk erat tubuh pemuda itu.

"Aaa... Rei, makasih!! Sayang Rei banyak-banyak pokoknya!" Ucap Katarina dengan terus memeluk erat tubuh Rei yang menegang kaku.

Lalu setelah mereka membayar bill makanan yang tadi mereka makan pun segera pergi untuk pulang kerumah. Tetapi ditengah perjalanan Katarina tiba-tiba ingin sekali membeli beberapa cemilan untuk menemaninya ketika bosan.

Jadilah kini mereka menepi di sebuah mini market. Dengan Rei yang mendorong trolli dan Katarina yang sibuk memilih cemilan yang menarik dimatanya.

Ketika sudah puas memilih-milih cemilan, kini gadis 20 tahun itu berpindah tempat ke deretan es krim yang sedari awal sudah mencuri perhatiannya.

"Rei? Aku boleh beli es krim kan?" Tanya Katarina dengan beberapa es krim di pelukannya.

"Boleh, tapi jangan terlalu banyak. Saya nggak mau kamu sakit bila memakan es krim terlalu banyak!" Ucap Rei dan diangguki semangat oleh Katarina.

Puas berbelanja ini dan itu, keduanya pun membayar semua belanjaan mereka di kasir. Katarina sedari tadi menatap tajam kasir wanita yang beberapa kali menggerling nakal kearah Rei, lalu dengan cepat gadis cantik itu memeluk lengan kekar suami-nya sambil terus menatap tajam kearah kasir wanita didepannya.

"Mbak! Bisa cepetan dikit nggak? Anak saya udah ga sabar mau manja-manjaan sama Daddy-nya dirumah nih!" Ucap Katarina sambil mengelus perut datarnya dengan sebelah tangan yang tak memeluk lengan Rei.

Sedangkan kasir wanita yang terus menatap nakal Rei pun gelagapan karena kepergok oleh wanita disamping pria tampan tersebut.

"M-maaf, bu. Baiklah, total belanjaannya jadi Rp 2.500.000." Ucap Kasir itu sambil menunduk malu.

Lalu saat Rei ingin memberikan blackcard itu kepada kasir pun langsung di rebut kasar oleh Katarina. Jadilah kini Katarina yang memberikan blackcard itu kepada kasir wanita tersebut.

Katarina menoleh dan menatap tajam kearah Rei.

"Apa?! Mau protes?!" Ucap Katarina dengan garangnya, lalu Rei pun hanya menggeleng dengan cepat dan wajah yang sedikit pias.

"Nggak... Saya nggak akan protes, Arin." Ucap Rei dengan cepat dan diangguki oleh Katarina dengan rasa puas.

Saat mereka selesai membayar belanjaan tadi, Katarina dan Rei pun memilih pulang. Rei sendiri sudah ketar-ketir karena melihat raut wajah marah dari Katarina.

Saat ini mereka berada di dalam mobil, jalanan tiba-tiba macet entah karena apa. Membuat Katarina yang sudah badmood menjadi lebih badmood lagi.

"Arin, say..."

"Gausah ngomong! Aku males dengerin kamu." Ucap Katarina sambil menatap tajam kearah Rei.

Keheningan kembali melanda suasana didalam mobil mereka, bahkan sampai Katarina dan Rei sudah tiba dirumah pun hanya keheningan yang menyelimuti keduanya.


BERSAMBUNG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BERSAMBUNG...

Scream In IllusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang