04 ( τέσσερις )

6.8K 599 12
                                    

<Sekarang kita panggil Vania dengan nama Katarina/Arin ya>

Kini Katarina sedang berbincang dengan Sistem, walaupun hari sudah hampir pagi. Yap! jiwa Vania bertransmigrasi ke raga milik Katarina saat malam hari.

"Jadi, sistem lo udah punya nama?" Tanya Katarina sambil memiringkan kepala kearah kanan dengan gaya berfikirnya.

[ Saya belum memilikinya, Arin. ]

"Hmmm... Jadi begitu... Bentar! Gue mikir dulu, Aha!!! Gue tau! Nama lo sekarang Rei! Gimana lo suka ga?" Ucap Katarina dengan penuh gembira seakan ia telah mendapatkan penghargaan saja.

[ Terimakasih, Arin. Saya suka dengan nama yang anda beri. ]

"Oke! Mulai sekarang gue bakal manggil lo pake nama Rei! Aaaa... Rei teman pertama Arin." Ucap Katarina dengan nada penuh haru, akhirnya ia mempunyai teman. Karena dikehidupan pertamanya dahulu ia tak diperbolehkan memiliki teman seperti Hanna, ia hanya seorang diri tanpa seorang pun dihidupnya.

[ Terima kasih karena sudah menganggap saya teman anda, Arin. Apakah anda tak ingin mengganti pakaian? Sepertinya anda kurang nyaman dengan pakaian yang sudah tak layak pakai itu. ]

"Hehehe lo tau aja kalo gue ga nyaman, umm... Boleh deh. Tapi bajunya jangan yang terlalu mencolok ya dan apa boleh gue minta tempat tinggal yang muat buat 2 orang?" Tanya Katarina kepada sistem.


[Baiklah, Arin. Untuk rumah yang anda inginkan sudah saya kabulkan, dan untuk pakaian. Silahkan pejamkan mata anda seperti beberapa waktu lalu. ]

Katarina yang mendengar penuturan dari sistem pun langsung memejamkan matanya, tak lama ia pun merasakan rasa hangat ditubuhnya saat cahaya terang muncul. Lalu saat cahaya itu telah memudar Katarina pun perlahan membuka matanya.

"Indah banget, s-serius gue bisa pake pakaian sebagus ini?" Ucap Katarina tak percaya, sejak kecil ia selalu memakai pakaian bekas milik Hanna. Itu pun sudah usang dan kekecilan.

<pakaian yang dipakai oleh Katarina>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<pakaian yang dipakai oleh Katarina>


Gadis berusia 20 tahun itu terlihat sangat cantik dengan balutan pakaian simple yang melekat ditubuhnya. Tak lama Katarina pun langsung menuju rumah yang sistem sebutkan tadi, itu pun diarahkan oleh sistem.

Saat sampai tempat tujuannya itu, Katarina pun sampai ternganga dan matanya pun ikut membola.

"Astaga Rei! Gue mintanya rumah kecil yang muat buat 2 orang, bukannya rumah gede yang muat buat satu keluarga! Astaga sabar Arin, lo harus sabarrr~" Ucap Katarina dengan sangat lirih, ia menatap nanar rumah besar didepannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga Rei! Gue mintanya rumah kecil yang muat buat 2 orang, bukannya rumah gede yang muat buat satu keluarga! Astaga sabar Arin, lo harus sabarrr~" Ucap Katarina dengan sangat lirih, ia menatap nanar rumah besar didepannya itu. Bahu gadis itu merosot, ia tak bisa melakukan apapun lagi untuk mengeluarkan suara protesan miliknya. Tak ada pilihan lagi selain menerima dan memasuki rumah tersebut.

Karena lelah, ia pun langsung pergi kekamar yang akan ia tempati dengan Rei sebagai pemandu arahnya. Saat sudah sampai didepan pintu berwarna putih, tanpa basa basi Katarina pun langsung membuka pintu tersebut dan malangkah masuk.
"Hmm... Kamarnya lumayan nyaman, oh iya Rei! Sore nanti gue mau beli tempat buat buka cafe gitu, tolong cariin tempat yang strategis ya." Ucap Katarina dan langsung dikerjakan oleh Rei dengan senang hati.

Saat Rei menghilang, Katarina pun langsung menjatuhkan tubuhnya di ranjang Queen Size miliknya. Lalu tak lama ia pun terlelap menuju alam mimpi.

❇~❇~❇~❇~❇~❇~❇~❇~❇

Sore harinya, Katarina bangun dengan wajah yang lebih segar sehabis tidur siang. Gadis itu pun langsung melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu kemudian bersiap untuk membeli tempat yang akan ia bangun sebagai Cafe nantinya.

<Pakaian yang dipakai oleh Katarina <Abaikan wajahnya>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<Pakaian yang dipakai oleh Katarina <Abaikan wajahnya>

[ Arin, saya sudah menemukan bangunan yang letaknya cocok dan strategis untuk usaha anda kelak. ]

"Kerja bagus, Rei. Jadi dimana tempatnya?" Ucap Katarina yang masih sibuk dengan riasan tipis diwajahnya.

[ Tempat itu berada tak jauh dari sekolah SMA Bintang Abadi. Tetapi karena interior dari bangunan itu kurang menarik minat pengunjung, maka sang pemilik tempat berniat menjual bangunan tersebut. ]

"Jadi begitu, bukannya itu nama sekolah para tokoh novel ya? Soalnya gue inget banget nih sama alur membagongkannya, yang bikin nyawa si pemilik tubuh ini harus melayang dulu. Padahal pemilik tubuh ini cuma sekedar lewat aja pas di protagonis cewe sama cowo lagi adu omong, ehhh dengan belo'on nya si Anan malah ngefitnah ni pemilik tubuh kan jadinya si protagonis cowo jadi salah faham!" Ucap Katarina dengan emosi yang menggebu-gebu, sungguh Katarina kesal sekali dengan sifat Anandhira saat menyalahkan 'Katarina' terdahulu.

[ Arin, sebaiknya kita segera berangkat sebelum si pemilik tempat itu terlanjur pergi. ]

"Lo bener, Rei! Yaudah ayok kita berengkat sekarang."

Lalu setelah perbincangan tersebut pun Rei dan Katarina langsung bergegas menuju lokasi yang akan menjadi ladang usaha untuk Katarina kelak.

BERSAMBUNG...

Scream In IllusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang