11 ( έντεκα )

4.5K 468 17
                                    

SELAMAT DATANG DI
"OBSESSION"

❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Matahari pun sebentar lagi akan tepat diatas kepala, dihari senin ini Cafe Katarina sangat ramai. Membuat para pegawai dan Katarina sendiri kewalahan.

"Maria, ini pesanan untuk meja berapa?" Tanya Katarina dengan mata bulat jernihnya yang menatap penuh Maria, pegawai wanita yang bekerja di bagian kasir.

"Ah! Itu untuk meja no.16, Bu." Ucap Maria yang tengah sibuk melayani pembayaran dan pesanan.

Katarina yang mendengar hal itu pun langsung menuju meja yang disebutkan oleh Maria. Di meja itu terdapat pasangan muda mudi yang tengah kasmaran menurut Katarina.

"Permisi, maaf. Ini pesanan kalian, selamat menikmati." Ucap Katarina sambil tersenyum manis, lalu membungkuk sedikit dan pergi dari meja tersebut.

Setiap langkahnya mengundang decakan kagum dari berbagai kalangan, tapi Katarina tak memperdulikan hal itu. Ia terus berjalan menuju dapur, untuk membantu para koki disana.

"Latif, gimana masakan nya udah jadi?" Ucap Katarina kearah salah seorang koki di dapur Cafe nya itu.

Sedangkan Latif hanya memberikan isyarat dengan jempolnya sebagai balasan, ia sangat konsentrasi sekali bila menyangkut soal masak-memasak.

"Azka, semua macem roti andalan kita udah kamu pajang di etalase, kan?" Tanya Katarina yang kini sedang memotong sayuran serta beberapa bahan lainnya.

"Semua sudah saya pindahkan kesana, bu." Ucap Azka sambil melanjutkan acara mengulen adonan roti tak jauh dari tempat Katarina.

Tak lama datanglah Luci dengan wajah panik miliknya, gadis manis itu pun mendekati Katarina lalu membisikan sesuatu.

Katarina yang mendengar bisikan dari Luci pun membolakan matanya, segera saja ia menyerahkan tugas memotong bahan-bahan tersebut kepada Luci.

Langkah cepat Katarina mampu mengalihkan semua perhatian orang-orang yang berasa disana. Mereka menatap setiap langkah milik gadis berusia 20 tahun itu dengan penuh decakan kagum dan iri.

Saat sampai diruang kerjanya, Katarina langsung membuka pintu itu dengan sedikit kasar. Nafasnya tersenggal-senggal dengan tangan yang gemetar memegang knop pintu.

"R-Rei..." Ucap Katarina dengan terbata, nafasnya belum stabil.

"Kenapa berlari? Kamu tau saya tak suka melihatmu kelelahan seperti ini." Ucap Rei sambil berjalan menghampiri Katarina.

Katarina yang melihat itu pun langsung menatap tajam kearah Rei. Sistem berwujud manusia itu sangat berbahaya untuknya, entahlah apa itu hanya perasaannya saja atau memang dimata Rei sedikit terlihat binar obsesi disana.

"Berhenti disitu, kamu mau apa dateng ke Cafe tiba-tiba kaya gini?" Tanya Katarina yang masih berdiri di pintu ruang kerjanya.

"Memang kenapa? Bukankah ini juga Cafe ku, Arin? Ah! Maksudku Cafe kita berdua, Benar?" Ucap Rei sambil tersenyum manis, pria berumur 25 tahun tersebut berjalan perlahan kearah Katarina.

Katarina yang terus memundurkan langkahnya sampai tak sadar kalau kini ia sudah memasuki area yang dipenuhi oleh pengunjung Cafe.

(Agak kejauhan tapi tak apa, ini kan dunia oren😃)

bruk!

Tak sengaja Katarina menyenggol tubuh seorang gadis, membuat pesanan gadis tersebut terjatuh. Ya di Cafe ini pengunjung dibebaskan untuk mengambil pesanan mereka sendiri.

"M-maaf, kamu nggak apa-apa?" Ucap Katarina sembari membantu gadis itu berdiri. Tetapi niat baik Katarina malah di tepis kasar oleh gadis SMA tersebut.

"Gausah, Gue bisa sendiri!" Ucap gadis itu dengan kasar, bahkan tanpa melihat kearah Katarina sedari tadi.

"S-saya minta maaf, sebagai permintaan maaf saya. Anda bebas memilih makanan atau minuman apapun di Cafe ini, sekali lagi saya minta maaf." Ucap Katarina sembari membersihkan pesanan yang berserakan dilantai.

Ia merasa bersalah karena sudah menyenggol gadis didepannya ini, jadi ia harus meminta maaf dan membereskan kekacauan yang ia buat, bukan?

"Nggak perlu, gue juga salah disini ga liat sekitar. Harusnya gue juga ngehindar tadi, maaf." Ucap gadis tersebut sembari membantu Katarina.

"Nah selesai, sekali lagi maaf ya. Nama saya Katarina Velerius, Salam kenal nona..." Ucap Katarina terhenti karena tarikan lembut dari Rei, membuat gadis berusia 20 tahun tersebut berdiri.

"Rei, kamu apa-apaan sih!? Aku lagi bantuin dia beresin kekacauan yang aku buat ini!" Ucap Katarina sambil menatap tajam Rei, sedangkan pemuda itu hanya diam sambil menatap gadis yang istri-nya ini tabrak.

'Dia... Jangan sampai dia melihat wajah gadis-ku!' Ucap Rei didalam hati, lalu menarik lembut tangan Katarina. Meninggalkan si gadis sendirian dikeramaian Cafe dengan nampan ditangannya.

'Pasangan yang aneh.' Batin gadis tersebut lalu pergi untuk memesan kembali makanan nya.


_____________________
NEXT...

_____________________NEXT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Scream In IllusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang