12 ( δώδεκα )

4.6K 440 20
                                    

SELAMAT DATANG DI
"OBSESSION"

❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇

Setelah acara Katarina yang dibawa kabur oleh Rei untuk menghindari seseorang, kini keduanya sedang duduk di sofa. Keduanya hanya terdiam menghasilkan suasana penuh keheningan.

Katarina yang masih kesal dengan Rei lebih memilih mendiami pemuda 25 tahun tersebut, sedangkan Rei yang sedari tadi terus memikirkan bagaimana bisa pertemuan Katarina dan gadis itu bisa terjadi lebih cepat dari waktu yang ditentukan.

'Sialan! Bagaimana bisa gadis itu bertemu dengan Arin secepat ini?! Saya harus melakukan sesuatu agar Arin tak bisa bertemu dengan gadis itu kembali, tapi bagaimana?' Ucap Rei didalam hatinya, ia melirik istri-nya itu lewat ekor matanya.

Tak lama berfikir, tiba-tiba suatu rencana terlintas dibenak Rei. Pikiran itu membuat sebuah seringaian licik terbit di bibir miliknya. Ia pun merubah posisi duduknya menjadi menghadap kearah Katarina.

Sedangkan Katarina yang merasakan pergerakan disampingnya pun menoleh, dan gadis itu pun terkejut saat melihat wajah Rei yang sangat deket dengan wajahnya itu.

plak!!

Tamparan ringan mendarat di pipi mulus milik sistem licik berwujud manusia itu, Katarina hanya menatap tajam kearah Rei. Ia tak suka bila dibuat kaget seperti itu.

"Kamu bikin aku kaget, jadi rasain! makan tuh tamparan!" Ucap Katarina dengan nada sewotnya, sedangkan Rei hanya terkekeh.

Lalu tangan besar Rei menggapai tangan kecil milik Katarina yang gadis itu pakai untuk menamparnya tadi.

"Apakah ini sakit? Lain kali jangan seperti itu, Arin. Dan saya minta maaf karena sudah membuat mu terkejut." Ucap Rei dengan nada lembutnya, tangan besar milik pemuda itu terus mengelus telapak tangan Katarina.

Katarina yang sangat tak nyaman akan perlakuan Rei padanya pun langsung menarik kasar tangannya. Rei yang menerima penolakan Katarina pun menatap tajam gadis didepannya itu.

"Kenapa?! Kamu tak suka saya sentuh! Jawab, Arin?!" Ucap Rei dengan nada rendahnya, membuat Katarina mematung sesaat.

Katarina yang mulai mengembalikan keberanian nya pun mulai menatap tajam Rei balik. Gadis itu berdiri dari duduknya.

"Iya! Aku nggak suka sama sentuhan kamu. Jadi lebih baik kamu jaga sikap dan jaga jarak dari aku, Reiki!" Balas Katarina dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan.

Rei yang mendengar penolakan itu pun bertambah marah, ia meraih pinggang ramping milik gadis yang ia klaim sebagai istri nya itu dengan lumayan kuat. Tubuh mereka menjadi tak berjarak, dan Katarina sangat tak nyaman akan hal itu.

"Lepas, Rei!" Pinta Katarina sembari menatap mata milik Rei.

"Tidak akan!"

"Rei, aku bilang lepasin!" Pinta Katarina sekali lagi dengan tangan yang berusaha melepaskan rengkuhan tangan Rei dari pinggang nya.

Rei memajukan wajahnya kesamping wajah cantik milik Katarina, ia menghirup wangi tubuh milik Katarina dengan rakus. Sontak saja Katarina terus memberontak tak nyaman, tapi sebuah bisikan menghentikan gerakannya dan Katarina pun terdiam mematung.

"Kau tau, sayang? Kau tak akan terlepas dari kurungan saya sampai kapan pun. Bahkan untuk menatap dunia luar pun kau tak bisa, dan bila nanti kau bersujud dibawah kaki saya untuk memohon kebebasan pun tak akan pernah terkabul. Kau tau kenapa?" Bisik Rei dengan pertanyaan diakhir kalimat.

Katarina yang mendengar hal itu pun menggelengkan kepalanya dan bertanya dengan suara yang bergetar ketakutan.

"K-Kenapa?"

Rei yang mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Katarina pun kembali menyeringai sembari mengelus pipi sang istri.

"Karena kau hanya akan terus menjadi milik saya untuk selamanya. Jadi, jangan pernah otak mungilmu ini berpikir untuk pergi jauh dari saya, Arin." Ucap Rei dengan seringaian seramnya, saat Katarina ingin membuka suara dengan cepat Rei menyelanya.

"Oh, dan bila suatu saat saya tahu kalau kau mencintai pria lain. Maka pria itu akan tiada tepat dihadapanmu, sayang."

Setelah membisikan kata-kata gila itu, Rei pun melepaskan rengkuhan tangannya dari Katarina. Sedangkan Katarina yang masih shock pun jatuh terduduk, membuat Rei semakin melebarkan seringaiannya.

"Satu lagi! Kita akan menikah besok, saya tak ingin mendengar penolakan dari bibir manis mu itu. Jadi mau tak mau kamu harus melakukan, sayang." Ucap Rei yang sontak saja membuat Katarina mendongakan kepalanya dengan tatapan mata tajam kearah Rei.

"KAMU GILA REI! KAMU GILA, SUDAH AKU BILANG BUKAN KALAU KITA TAK AKAN BISA BERSAMA SAMPAI KAPAN MU!" Bentak Katarina dengan tangan yang mengepal.

Rei yang mendengar perkataan Katarina pun menggeram marah, pemuda itu berjongkok didepan Katarina lalu mencengkram dagu gadis itu dengan sedikit kuat.

"Saya tak perduli akan pendapat mu itu! Karena sejak pertama kali kamu hadir didunia ini, maka sejak saat itu juga kamu adalah milik saya! Mulai sekarang catat itu baik-baik diotak mu!" Desis Rei lalu melepas cengkraman tangannya pada dagu Katarina dengan cukup kasar.

Lalu pemuda itu pun langsung pergi meninggalkan Katarina sendirian disana dengan keadaan kacau. Katarina terus menangis sembari meremat kuat rok yang ia pakai sekarang ini.

------------
NEXT...
------------

Scream In IllusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang