Chapter 1

471 83 27
                                    

Suara gemuruh drum dan alat musik lainnya memenuhi telinga, begitu juga wajah para rakyat yang tampak bahagia dan juga berseri. Saat ini ada perayaan besar di kerajaan Kang, karena seorang pangeran sudah menginjak umurnya yang ke-17 tahun.

Semua persembahan diadakan, dimulai dari makanan yang menggugah selera, dan juga penari cantik yang akan menghibur para penonton. Taehyun sangat menikmati acara yang diselengarakan Ayahnya, dengan duduk di singgasana, sambil memakan buah atau kue yang lezat.

"Kau menyukainya?" tanya Sang ratu yang duduk tepat di samping anaknya. Taehyun yang masih sibuk mengunyah kue di dalam mulutnya, hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kau sudah besar. Apa rencanamu, Nak?" tanya Ibunya lagi. Taehyun hanya diam sambil memakan kue yang terasa manis dengan cokelat khusus dan pastinya juga pilihan.

"Mau Ibu carikan pasangan?" Seketika Taehyun menghela napasnya kasar, kemudian tersenyum ke arah Ibunya.

"Maaf, Ibu. Aku pikir, itu terlalu cepat untukku," jawab Taehyun dengan nada pelan dan juga lembut. Sang ratu hanya bisa tersenyum dan ikut menikmati perayaan ulang tahun anaknya.

Sampai dipertengahan acara, Taehyun merasa dirinya harus membuang air kecil, akhirnya ia menuju ke kamarnya sebentar. Namun, saat dirinya baru saja masuk ke kamar mandi, ekor matanya menangkap seseorang memakai jubah merah dari bilik pintu. Baru saja menoleh ke arahnya, seorang lelaki itu langsung mendorong Taehyun ke pintu.

Pintu kamar mandi menjadi tertutup rapat, kedua bahunya ditahan menggunakan satu lengan lelaki itu. Taehyun sempat kaget, tetapi saat melihat sang pelaku, dirinya langsung memasang wajah datar. Tak lama kemudian, Taehyun membuka suaranya.

"Apa kau penyuka sesama jenis, Beomgyu?"

Lelaki itu menyeringai, lalu ia menarik tudung jubah yang hampir menutupi seluruh wajahnya. Ia mendekatkan dirinya, membuat Taehyun menahan napasnya, kemudian ia menatap yang lebih muda sambil tersenyum.

"Kau sangat mengenalku dengan baik, teman lama," Beomgyu memiringkan kepalanya, semakin menekan kedua bahu yang lebih muda dan kembali berucap, "dan aku tidak akan pernah menyukaimu."

Baru saja Taehyun berontak guna melarikan diri, tiba-tiba dirinya kembali ditarik dan kemudian tangan Beomgyu mendorong tengkuk Taehyun hingga terbentur di dinding. Beomgyu kembali mendekat, menghimpitnya dari belakang.

"Kalau kau tenang, aku akan memperlakukanmu dengan baik, Pangeran Kang," bisiknya tepat ditelinga Taehyun. Sedangkan yang lebih muda tidak bisa fokus, karena leher belakangnya terasa tercekik dan juga dahinya yang terasa nyeri sambil mengeluarkan darah, akibat benturan yang sangat keras.

"Kau pikir aku selemah itu?" balas Taehyun. Beomgyu melotot kaget saat Taehyun berbalik dan kemudian membanting Beomgyu ke dalam bathub yang kering, lalu Taehyun mencekiknya.

Beomgyu mengalami masa sulit, dirinya tidak bisa bernapas. Tanganya berusaha meraih keran yang dekat dengan bathub. Air di dalam shower menyala, membuat Taehyun tersentak, sebab cipratan air yang langsung mengenai wajahnya.

Beomgyu mengambil kesempatan, dirinya langsung mengikat tangan Taehyun dengan tali. Kini bergantian, Taehyun berbaring di bathub dengan Beomgyu yang berada di atas sedang mengukungnya. Air masih mengalir, rambut mereka tampak basah dan juga lepek. Mereka saling menatap satu sama lain, diiringi dengan napas mereka yang saling memburu.

"Kau harus ikut denganku," ucap Beomgyu, yang membuat Taehyun langsung meludahi wajahnya. Beomgyu semakin geram dan langsung menghantam kepala Taehyun dengan meninjunya.

"Persetan," umpatnya dikala melihat Taehyun benar-benar pingsan, akibat pukulan yang berkali-kali.

Dirinya mematikan keran, mengangkat Taehyun ala karung beras. Kemudian melemparnya lewat jendela kamar Taehyun dan langsung ditangkap oleh orang suruhannya, lalu Beomgyu ikut turun dengan tali dan ia langsung menunggangi kuda.

"Ikuti aku, dan tetap berada di dekatku," titahnya. Mengingat tempatnya cukup jauh dan juga cukup berbahaya, karena harus melewati hutan terlarang.

Setelah sampai, Taehyun dibaringkan di kasur empuk dan pastinya di kamar khusus. Beomgyu memegang lehernya yang masih terasa sakit akibat ulah Taehyun yabg sempat mencekiknya.

"Kau sudah mendapatkannya?" Beomgyu mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Ia melihat Hoonje baru saja turun dari kudanya.

"Semua berjalan dengan baik," balas Beomgyu. Hoonje menghampiri sang Adik, kemudian mereka masuk ke dalam kastil yang terbengkalai.

"Kita akan bersenang-senang di dalam sini," ucap Hoonje sambil tersenyum, yang membuat Beomgyu menggelengkan kepalanya.

"Biar aku yang mengurus dia," katanya. Hoonje menatap Adiknya, lalu Beomgyu membuka suaranya.

"Kau tetap di istana, menjaga semuanya agar mereka tidak curiga." Hoonje mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tersenyum.

"Aku mengandalkanmu, Adikku."

The Pigeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang