Jade : Keluarga terpilih

7 2 0
                                    

Mijula berjalan keluar dari rumah dengan langkah cepat, tidak menghiraukan panggilan ayahnya. Ia merasa tidak bisa menerima orang asing, terutama Gerald yang seolah-olah menuntut sesuatu dari keluarganya. Yusha menatap kepergian Mijula dengan ragu-ragu, mencoba memahami perasaannya. Kehidupan dalam tubuh anak kecil telah memberinya perspektif yang berbeda tentang dunia dan hubungan antar manusia.

"Kenapa kau biarkan dia pergi begitu saja?" tanya Gerald, mengalihkan perhatiannya dari tanaman ke arah Marceus.

"Dia butuh waktu untuk merenung, Gerald. Mijula memiliki kepribadian yang keras, tapi hatinya lembut. Dia akan kembali ketika siap," jawab Marceus dengan tenang. "Dan, kita masih punya banyak hal untuk dipelajari."

Gerald mengangguk, mengalihkan pandangannya kembali ke meja yang penuh dengan berbagai tanaman. "Yusha, mari kita lanjutkan pelajaran ini. Mijula akan kembali ketika dia sudah tenang."

Yusha mengangguk perlahan, masih memikirkan reaksi Mijula sebelumnya. Sifat keras kepala Mijula mengingatkannya pada masa lalu, saat dia sendiri penuh dengan kemarahan dan kebencian sebelum mengalami transformasi aneh ini. Sifat yang sama inilah yang membuat Yusha merasa iba terhadap Mijula.

Ketika mereka kembali fokus pada tanaman-tanaman herbal di depan mereka, Marceus melanjutkan penjelasannya. "Identifikasi tanaman beracun sangat penting, terutama bagi penyihir muda seperti kalian. Tanaman beracun dapat digunakan untuk berbagai tujuan, baik untuk melindungi diri maupun sebagai senjata."

Yusha mendengarkan dengan seksama, mencatat setiap detail yang disebutkan oleh Marceus. Ia tahu betapa pentingnya pengetahuan ini, terutama saat mereka akan menghadapi dunia luar yang penuh dengan bahaya.

"Tapi tidak semua tanaman beracun harus dihindari," lanjut Marceus. "Beberapa di antaranya memiliki sifat penyembuhan jika diolah dengan benar. Misalnya, Belladonna, meskipun beracun, dapat digunakan dalam dosis kecil untuk mengatasi berbagai penyakit."

Gerald menambahkan, "Ini adalah salah satu alasan mengapa aku ingin kau belajar dari Marceus, Yusha. Pengetahuan ini akan sangat berguna saat kau berada di kerajaan."

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat. Mijula kembali, wajahnya masih terlihat marah tapi ada kesungguhan dalam matanya. "Aku tidak bisa membiarkan kalian belajar tanpa aku," katanya dengan tegas, meskipun nada suaranya masih sedikit gemetar.

Marceus tersenyum, menyambut kehadiran putrinya kembali. "Bagus, Mijula. Kami sedang membahas tanaman beracun dan manfaatnya. Mari bergabung kembali."

Dengan perasaan campur aduk, Mijula duduk di sebelah Yusha. Meskipun masih merasa marah, ia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya. Saat Marceus melanjutkan penjelasannya, Yusha merasa ada sedikit perubahan dalam diri Mijula. Mungkin, sedikit demi sedikit, mereka bisa saling memahami.

Sore hari itu, setelah pelajaran selesai, Yusha dan Mijula duduk di bawah pohon besar di depan rumah. Angin sepoi-sepoi mengalir, membawa aroma segar dari kebun. Mereka berdua terdiam, menikmati ketenangan yang jarang mereka rasakan.

"Kenapa kau begitu keras kepala, Mijula?" tanya Yusha tiba-tiba, mengalihkan pandangannya ke arah gadis itu.

Mijula menatap Yusha sejenak sebelum menjawab. "Aku hanya ingin melindungi apa yang kuanggap penting. Ayahku, rumah ini, semua yang ada di sini. Kehadiran orang asing membuatku merasa tidak aman."

Yusha mengangguk, memahami perasaannya. "Aku juga pernah merasa seperti itu. Tapi kadang, kita harus membuka diri dan memberi kesempatan pada orang lain. Tidak semua orang asing berbahaya."

Mijula menatap Yusha, mencari kebenaran dalam kata-katanya. "Kau mungkin benar. Tapi butuh waktu untukku."

Yusha tersenyum tipis. "Tidak apa-apa. Aku akan bersamamu dalam perjalanan ini. Kita bisa belajar bersama dan saling mendukung."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneiroi : Menyentuh Keajaiban Berwujud Fantasi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang