"Oke kelas selesai sekarang kalian bisa pulang jangan lupa tugas yang saya berikan jangan lupa di kerjakan" ucap Dosen mengakhiri pelajaran.
"Lara lu mau balik ke cafe?" tanya Paula.
"Hmm...entahlah gue harus nyari kebenaraan kakak gue dulu," ucap Lara.
"Tapi kakak lo-"
"Dia belum mati gue yakin, itu pemalsuan," mantap Lara dengan serius.
"Pemalsuan? tapi ya kalo di pikir" matinya secara tiba-tiba dan aneh menurut gue juga iya sih bisa aja itu polisi kerja sama," kata Paula sembari memikirkan ucapan Lara.
"Lo bener, bisa aja La...gue harus-"
"Hai" seseorang menyapa dari arah belakang Lara dan itu seseorang laki-laki.
Lara dan Paula bersamaan melihat siapa yang memanggilnya dan ternyata itu Nevan itu.
"Kenapa?," judes Lara
"Iya ursan apa lo," ucap Paula dengan nada cuek juga.
"Eitsss...santai dong kok jadi cewek jutek amat," ujar Nevan.
"Biarin terus mau apa?" Tanya Paula sekali lagi.
"Gue mau kenalan sama itu, kenalin gue Nevan." Nevan tiba-tiba mengulurkan tangannya kearahnya. Lara hanya menatapnya dan membalasnya dengan kemalasan.
"Lara," ingin melepaskan tanganya namun sudah di cengkram kuat oleh Nevan.
"Apaan sih lepasin nggak?" Kesal Lara mencoba lepaskan tangannya tapi tak bisa
"Gue mau nanya lo bentar," ucap Nevan lalu melepaskan tangannya
"Apa?!"
"Ya santai dong, gue gak aneh-aneh kok,"
Lara menghembuskan nafasnya mencoba tenang.
"Cepetan gue sibuk," ucap Lara mencoba santai.
"Lo mantannya Aiden kan?" tanya Nevan menatap Lara.
"Terus kalo iya kenapa?" Bukan Lara menjawab malah Paula.
"Gue tanya Lara bukan lo," kesal Nevan melihat kesempatan selalu di rebut Paula.
"Terserah gue lah," ucap Paula judes.
"Udah stop! gue mantannya kenapa?" Ucap meneteng tasnya.
"Ooh" Nevan hanya terdiam dan menangguk-angguk saja.
"Udah? Gue mau cabut," kata Lara lalu pergi meninggalkan Nevan.
"Oi Laraa!" Nevan memanggil namanya namun dia tidak peduli dan terus pergi meninggalkannya.
"Hmm Menarik," katanya lalu ikut pergi.
.
.
.
someone-pov
●●●●Di tempat lain sebuah Villa berada besar dan Indah, sesosok laki-laki menyeruput Teh dan meniup putung rokoknya.
"Paman," sesosok wanita cantik tiba-tiba mengalungkan tanganya ke leher laki-laki itu.
"Owh keponakan paman, sudah puas semalam?" ucap Laki-laki itu ternyata Pamannya.
"Sudah paman, kupastikan mendapatkan dia ahh paman terbaik makasih muach," dia mencium pipinya.
"Sama-sama, lalu bagaimana dengan Agra?" tanya Paman.
"Dia sedang mengurusi tempat bukti-bukti yang ada dia mencoba menghapus dengan begitu tidak ada yang bisa menganggu kita lagi," ucap cewek itu tersenyum senang.
.
.
.
.
."Ah ini di mana?" sesosok laki-laki terantai di kasur dan berusaha 100% sadar.
"Ahh sakit, ini di-"
KAMU SEDANG MEMBACA
TheBig Secret MyWife [Hiatus]
RandomSecond story ♴ 🏁Happy Reading Menjadi kejadian aneh dan misteri bagi gadis cantik Ras EropaIndo ini. Setelah kejadian hilangnya Kakaknya dengan misterius dia mendapatkan petunjuk teka-teki tentang keberadaan kakaknya. Dan bukti-bukti yang hampir su...