PART 2

156 16 0
                                    

Kring,,,kring...

Bel pertanda jam sekolah berakhir telah berbunyi, semua siswa dan siswi berhamburan keluar dari ruang kelas menuju rumah masing-masing. Dengan raut wajah yang berbeda setiap orangnya.

Sedikit dari mereka yang benar-benar pulang kerumah, karena setiap siswa dan siswi yang masih enggan kerumah memilih bekerja paruh waktu di berbagai tempat dan ada juga yang menambah jam belajarnya ditempat khusus.

Begitu juga dengan Lisa dan Sehun, mereka memilih menghabiskan waktu mereka disebuah mini market. Keduanya adalah pekerja paruh waktu disana, kini sudah waktunya giliran bergantian shift.

"Chogiyo" panggil Sehun.

"Ahh, wae? Wae?" Kesal Lisa.

Sahabatnya itu selalu saja mengganggu dirinya dimanapun mereka berada. Entah itu dirumah atau disekolah, Sehun si pria jahil selalu menjadi penggangu bagi Lisa. Meski begitu, sahabatnya itu sangat berarti bagi Lisa.

"Kau yakin akan melanjutkan ini?" Tanya Sehun hati-hati.

Sehun mengetahui suasana hati sang sahabat sedang tidak baik sejak siang tadi, untuk itu pria itu harus ekstra hati-hati.

"Jika kau tidak ingin, kau bisa pulang duluan!" Nada suara Lisa sedikit meninggi.

"B-bukan itu yang aku maksudkan" Sehun memasang muka sedih, karena sedikit bentakan yang Lisa ujarkan.

"Lalu apa?" Tanya Lisa melirik sahabatnya dengan sudut mata hazel miliknya.

"Aku hanya takut kakak-kakakmu itu menerkamku" jelas Sehun kalut, wajah tampannya tiba-tiba memerah mengucapkan kalimat yang menurut Lisa tidak cocok untuk Sehun.

"Jhaha. Ya! Sehuniee. Dimana letak kejantananmu" Lisa tertawa terbahak-bahak melihat wajah sang sahabat.

Sehun ikut tersenyum melihat Lisa tertawa terbahak-bahak lagi. Sehun sudah eneg melihat Lisa selalu bersikap dingin dan terkesan suka membentak-bentak dirinya. Demi senyuman sang sahabat, Sehun rela harga dirinya jatuh dihadapan sang sahabat.

Memang benar martabat seseorang akan hilang jika sudah bersama dengan sahabat kesayangannya. Mereka akan rela harga dirinya jatuh, demi sebuah senyuman terukir diwajah sang sahabat. Begitupun dengan Sehun.

"Akhirnya kau tertawa juga" Sehun sungguh merasa sangat lega.

Lisa menghentikan tawanya secepat kilat mendengar penuturan dari Sehun, lalu wajahnya kembali ke mode awal.

"Hentikan. Kajja" Lisa menarik tangan sahabat asal.

°°°°°

"Chaeng-a" suara bass bariton sang ayah menggelegar ditelinganya.

Rosé menghentikan langkah kakinya saat suara itu terdengar olehnya. Lalu gadis berambut blonde itu melangkahkan kaki mendekati sang ayah. Disana sudah terdapat Ibu dan Kedua kakaknya.

"E-eoh appa?" Jawab Rosè lembut.

Kang Taepyung menatap sang anak yang wajahnya penuh dengan kelelahan pasca menghabiskan otaknya bekerja seharian penuh disekolah.

"Duduklah" Taepyung menepuk-nepuk sofa kosong yang disampingnya.

Rosè anak ketiga dari keluarga Kang menuruti perintah sang ayahnya, gadis itu duduk tepat pada tempat yang di suruh sang ayah.

"Akhir-akhir ini appa sangat jarang bertemu dengan adikmu"

Deg

Jantung seorang Kang Chaeyoung mulai berdegub kencang, ia mengetahui kemana arah pembicaraan sang ayah.

BAYANGAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang