Sudah 2 tahun berlalu kini Lisa dan juga Sehun, akan menginjak masa menjadi mahasiswa disalah satu universitas milik kakek Lisa. Sebagai mahasiswa baru tentu Lisa harus menjaga sikap walaupun itu kampus itu adalah milik sang kakek.
"Hei lihat dia, wanita malam yang sangat terkenal pada masa sekolah menengahnya dulu" ucap salah satu mahasiswa yang Lisa lewati.
Rosè yang berjalan bersebelahan dengan Lisa tentu dia tidak menerima apa yang mereka katakan mengenai sang adik. Mereka hanya mengetahui dari sebelah pihak, dari pihak satunya lagi mereka tentu mereka belum mengetahui permasalahan yang sesungguhnya.
"Hai Li" sapa Sehun dengan senyuman sumringahnya.
Tidak mendapatkan balasan dari Lisa, Sehun menatap Rosè yang memasang wajah sama dengan yang dilakukan oleh Lisa.
"YA!" Teriak Sehun membangunkan Lisa dan Rosè dari dunia emosi yang mereka terima pagi ini.
"Kalian berdua kenapa? Ditanya malah kagak dijawab dan juga pagi-pagi gini sudah memasang muka masam seperti itu, kalian pikir para sunbaenim akan senang dengan kalian, seperti ini?" Lisa terpelanga mendengar ucapan yang dikeluarkan oleh sahabatnya. Sahabatnya itu tidak pernah menganggap hubungan antara sunbae dan hoobae seperti yang ia ucapkan tadi, apakah dia masih Sehun yang Lisa kenal.
"Chaeng-ah kau dengar itu?" Tanya Lisa.
Rosé yang tadinya sangat emosi, seketika emosi itu meredam entah kemana mendengar penuturan sang adik.
"E-eoh, aku juga baru sadar jika tuh orang punya rasa hormat yang tinggi" Benar sekali, baru kali ini mereka melihat sisi lain dari Sehun.
"Dulu dia tidak pernah sekalipun menghargai rekan-rekannya di sekolah menengah pertama maupun akhir" tambah Lisa masih tak percaya. Jika saja sisi itu Sehun perlihat dari awal, mungkin Lisa tidak akan sepenuhnya heran dengan sikap dia tadi.
"Li aku duluan, Chanyeol sunbae sudah menungguku" Rosé juga berlalu meninggalkan Lisa, setelah orang-orang yang tadinya pergi dari sana.
Lisa memandang punggung sang kakak hingga menghilang dari pandangannya. Lalu kaki jenjangnya membawa tubuhnya menuju ke kelas yang sama dengan kelas sang sahabat.
°°°°°
Hari telah berlalu kini malam menjelang, Lisa hanya berdiam diri didalam kamarnya. Diluar hujan sangat lebat, untuk itu Lisa lebih memilih menghabiskan waktu dikamar seraya mengerjakan tugas yang diberikan dosen siang tadi.
"Hei, kau sedang apa?" Jennie kakak kedua Lisa masuk begitu saja kedalam kamarnya, lalu mengambil posisi duduk diatas ranjang besar milik Lisa.
Memperhatikan sang adik dengan sangat telaten memberikan goresan-goresan indah di kertas putih sana, ia melakukan seperti seseorang yang sudah profesional.
"Huwa indah sekali Lili-ya. Sungguh karya yang belum pernah aku lihat selama ini" puji Jennie melihat lukisan sang adik.
"Ah iya, tadi dikampus bagaimana? Apakah ada yang mengganjal harimu?" Tanyanya lagi.
Ulah pertanyaan berturut-turut yang dilayangkan oleh Jennie, Lisa menghentikan kegiataan. Lalu Lisa melihat sang kakak yang berada tepat dibelakangnya, tidak langsung menjawab pertanyaan sang kakak, Lisa justru melanjutkan kegiatannya.
"Kenapa kau masuk kesini? Bukankah kau sibuk?" Tanya Lisa balik.
"Jadi aku tidak boleh masuk kekamar adikku sendiri?" Sebelum mendapatkan jawaban dari Lisa, Jennie lebih dahulu meninggalkan kamar sang adik. Saat hendak mengambil langkah terakhirnya, Lisa bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAYANGAN ✔
Fanfiction"Aku adalah tempatmu pulang. Jangan ragu, aku akan selalu membuka pintu untukmu" "Jika masih saja tidak ada yang mendengarkanmu. Disini aku selalu siap untukmu" "Maaf aku selalu merepotkan" ~