Part 13

34 3 0
                                    

Didalam ruangan yang minim cahaya. Di sinilah bakat terpendam Lisa bisa ia kerahkan. Yeoja bertubuh mungil itu tampak tengah berkutat dengan alat-alat canggih yang ia miliki.

Memakai kaca mata antiradiasinya, dengan telaten tangannya bergerak mengikuti instruksi otak yang bekerja. Pada layar terdapat huruf-huruf kecil dan angka-angka yang sedang ia kerjakan. Dengan pasih jari jemarinya bergerak mencari dimana letak kesalahan dari alat temuannya yang rusak ini?

"Aku mendapatkannya"

"Apa yang salah?" Tanya Sehun.

Memutar kursi menghadap sahabat karibnya.

"Tidak banyak ini hanya kesalahan server. Seharusnya aku mengaktifkan juga pada konsenan milikku juga." jelasnya.

Sehun hanya mengangguk yang sebenarnya pria itu tak paham dengan pekerjaan ini.

"Berapa banyak peminatnya sekarang?"

"Melebihi prediksi awal kita" Sehun memberikan sebuah Tab pada Lisa. Tab yang juga dibuat khusus oleh Lisa sendiri.

"Aku hanya mampu sebanyak yang kita janjikan" kembali Lisa memutar kembali kursinya menghadap layar monitor.

Kembali jari jemarinya bergerak mengakseskan ke sebuah perangkat yang mana itu adalah cctv yang ada di mansionnya. Ia mengedipkan beberapa kali matanya. Melihat dengan saksama apa yang tengah terjadi disana.

"Bukankah Rosè terlihat lebih pucat dari sebelumnya?" Sela Sehun.

"Aku harus pulang!" Mengambil mantel kuning miliknya lalu menyambar kunci mobil Sehun.

Lisa berlari menuju parkiran tergesa-gesa sehingga tidak sengaja menjatuhkan sebuah tanda pengenal khusus miliknya tanpa ia sadari.

Beruntung Sehun yang berlari mengejar setelahnya yang mendapatkan itu. Jika tidak lihatlah sekitar banyak pria berbaju hitam tengah mengamati keduanya. Tentu itu adalah para suruhan Taepyung yang ditugas untuk mengawasi bungsu Kang.

"Li-" Sehun mengangkat tanda pengenal itu namun segera kembali diturunkan karena Sehun sadar gadis itu tidak bakal merespon.

"Dasar manusia ceroboh" senyum Sehun merekah melihat foto Lisa pada tanda pengenal itu yang mana disana Lisa sangatlah cantik.

Drrtt..

Drrtt..

Ponsel pintar milik Sehun bergetar. Disana terpampang jelas nama Jennie. Kenapa gadis itu menghubungi Sehun? Bukankah Jennie bisa menghubungi Lisa secara langsung.

Menepis semuanya jari jempolnya bergerak mendorong tombol jawab pada ponsel pintar miliknya.

"Yeob-?"

"Dimana Lisa!? Kenapa dia tidak mengangkat telepon dariku? Ini penting suruh gadis itu menerimanya!." Teriak yeoja diseberang sana sehingga membuat Sehun menjauhkan ponsel dari telinganya. Takut telinganya menjadi korban dari hasil teriakan.

"Dia sudah pulang. Tenanglah memangnya ada apa?" Setelah ia rasa Jennie sudah mulai tenang Sehun memberanikan diri untuk bersuara.

"Baiklah terimakasih!"

Jennie mematikan panggilan sepihak. Tentu Sehun tidak terima sudahlah ia yang kena teriakan lalu sekarang tanpa kata maaf gadis yang meneleponnya mematikan begitu saja panggilan.

"Untung saja dia kakaknya Lisa, jika tidak sudah ku bantai gadis ini" kembali Sehun tersenyum lalu ia kembalikan ponsel pintarnya pada posisi awal.

Berpikir sejenak. "Ah benar.. Tadi Jennie noona meneleponku karena Lisa tidak menjawab telepon darinya. Sebaiknya aku periksa dulu mungkin saja ponselnya ketinggalan" Sehun berujar pada diri sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAYANGAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang