"Ya! Piyak!" Suara bass milik Jimin menggelegar diseluruh ruangan mansion milik ayahnya.
"Eommona! Ya! Brengsekkia. Kau membuatku jantungan" teriak Sehun dengan suara bass miliknya yang tak jauh besar dari milik hyungnya.
"Kim Sehun, Mwoya igeu!" Tanya Ayahnya juga ikutan berteriak.
Sehun yang baru saja menginjakkan kakinya dirumah, tentu ia meresa tertekan oleh dua manusia ganas dihadapannya kini.
"Molla. Kalian belum memberitahuku, tentu aku tidak tau" ucapnya acuh.
Jimin dan Yongwoo mengusap wajah mereka penuh kesal.
"Baiklah Sehun. Appa tidak akan berbasa-basi lagi-"
"Untuk apa berbasa-basi denganku?" Potongnya jengah.
Sekali lagi Jimin mengusap wajahnya, kali ini dia sangat marah atas sikap adiknya ini.
"Cukup Sehun dan dengarkan appa" ujar Jimin sedikit menurunkan suaranya.
"Arra" ucap Sehun patuh.
"Tadi appa mendapat telfon dari paman Taepyung, dia mencarimu dan juga Lisa anaknya. Kalian kemana saja?" Tanya sang ayah.
"Bukankah sepulang sekolah kalian, memiliki jadwal di Park studio's?" Sambung Jimin.
Sehun gugup, awalnya pria itu begitu percaya diri tapi kini ia malah gugup, hanya untuk menjawab pertanyaan sang ayah dan kakaknya.
Menarik nafas panjang, lalu ia meyakinkan diri kembali.
"Benar. Kami memang harusnya berada disana sepulang sekolah, namun sayangnya tidak-"
"Maksudnya?" Potong Jimin penasaran.
"Kami malah kerja di sebuah toserba berdekatan dengan studio itu" ucap Sehun.
Mulut Jimin ternganga tak percaya atas ucapan adiknya, ia tidak bermimpikan? Tolong siapa saja bangunkan Jimin dari mimpinya ini.
Seorang Sehun yang terkenal sangat manja yang dikenal Jimin, kini anak itu bekerja mencari uang sendiri. Wah, sungguh diluar dugaan.
"KERJA!" teriak Jimin tak percaya.
"Eoh" jawab Sehun santai.
Lalu sang Ayah tersenyum, mengelus-elus kepala Sehun hangat.
"Appa bangga padamu nak" lagi sang ayah merasa bangga pada putranya.
Yongwoo sangat bangga pada kedua putranya, putra sulungnya sudah menjadi profesor disebuah universitas dan kini putra bungsunya sudah mulai menjadi anak yang mandiri.
"Jadi apa yang appa bicarakan dengan paman Taepyung, Appa?" Tanya Sehun memasang wajah khawatirnya.
"Awalnya kami akan menyuruh seseorang untuk menyelidiki kalian. Tapi, kami bersepakat setelah kalian berkata jujur pada kami dan menghentikan rencana itu" jelas ayahnya.
"Jadi paman Taepyung tidak marah, k-kan?" Tanya Sehun gugup.
"Tentu" ujar ayahnya berlalu meninggalkan kedua putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAYANGAN ✔
Fanfiction"Aku adalah tempatmu pulang. Jangan ragu, aku akan selalu membuka pintu untukmu" "Jika masih saja tidak ada yang mendengarkanmu. Disini aku selalu siap untukmu" "Maaf aku selalu merepotkan" ~