Namaku Hayoung, lengkapnya Oh Hayoung. Aku gadis berusia 22 tahun, yang baru saja lulus dari dunia perkuliahan, dengan mendapatkan gelar sarjana di ujung nama ku. Ya, aku merupakana salah satu fresh graduate yang saat ini masih mencari pekerjaan. Jangan tanya sudah berapa banyak perusahaan yang aku datangi dan aku masukkan CV serta surat lamaranku, entah aku pun sudah tidak bisa menghitungnya lagi karna sudah sanking banyaknya. Rasanya, setiap perusahaan yang sudah aku lewati di daerah gangnam, semuanya akan aku titipkan CV serta surat lamaran pekerjaanku. Akan tetapi, hingga saat ini, belum ada satupun balasan dari perusahaan-perusahaan tersebut yang membalas surat lamaran pekerjaanku.
Seperti saat ini, aku sudah sibuk memperhatikan layar laptopku untuk melihat apakah ada email baru yang datang dari salah satu perusahaan. Tapi lagi-lagi, aku harus menghembuskan nafas berat karena hingga saat ini tidak ada email seperti yang aku harapkan. Aku mengalihkan pandanganku pada sekitarku. Saat ini aku memang sedang berada di sebuah coffee shop yang sedikit dekat dengan apartementku.
Kalian pasti sedikit bingung kan, bagaimana bisa aku tetap tinggal di sebuah apartement dan menikmati secangkir kopi di sebuah coffe shop di pinggir kota gangnam, yang menjadi salah satu distrik termahal di Korea Selatan? Aku sebenarnya tidak perlu bersusah payah untuk mencari sebuah pekerjaan seperti saat ini. Sesungguhnya, aku merupakan putri dari pemilik perusahaan yang cukup maju di Korea Selatan yang ahli dalam bidang dunia game. Appa ku adalah Oh Haecul, seorang pengusaha yang juga terkenal di Korea Selatan. Ibuku, Oh Yuri yang juga merupakan seorang designer terkenal, yang bahkan merk dari Ibuku mampu bersaing dengan merk-merk designer yang sudah terkenal. Aku juga memiliki seorang oppa, Oh Chanyeol, yang saat ini juga ikut bergabung dengan Appa di dalam perusahaan game yang keluarga kami miliki. Sebenarnya, mereka sudah menawarkan sebuah posisi kepadaku di dalam perusahaan keluarga kami. Tapi, aku tidak mau menerima begitu saja. Aku dari dulu memang sudah memutuskan untuk tidak menggunakan embel-embel kekuasaan keluargaku untuk melalui kerasnya hidup ini. Aku tidak ingin disebut sebagai putri yang manja karna segala sesuatunya bisa aku dapatkan tanpa usaha yang keras. Bahkan saat akan memasuki dunia perkuliahan, aku berusaha mati-matian untuk bisa masuk ke salah satu universitas ternama di Korea Selatan dengan kerja keras dalam belajar. Bahkan aku meminta kepada keluargaku untuk menyembunyikan identitas asliku, karna aku juga ingin setiap orang yang dekat denganku tidak akan merasa terintimidasi dengan previllage yang aku dapatkan dari keluargaku.
Aku melirik kembali ke jam tangan yang melingkar di tangan kiriku, jam 3 sore, aku memutuskan untuk kembali ke apartement dan membereskan apartementku, yang menurut orang pasti itu sudah sangat bersih.
Aku merapihkan semua barang milikku, memasukkannya ke dalam tas ransel, dan segera beranjak keluar dari tempat ini. Cuaca sore ini cukup adem, karena langit cerah tadi siang saat ini sedikit tertutupi oleh awan mendung, yang artinya mungkin malam ini hujan akan mengguyur kota Gangnam. Sebelum pulang, aku memutuskan untuk menuju sebuah supermarket untuk membeli beberapa barang keperluan, termasuk snack dan juga minuman yang harus aku isi di dalam lemari makananku.
Memasuki supermarket, aku segera meraih trolly dan segera membawanya mengelilingi supermarket ini, mengambil barang-barang yang aku perlukan sembari mencuci mata melihat barang-barang lainnya. Butuh waktu 30 menit akhirnya aku memutuskan untuk segera membayar seluruh belanjaan ku, yang dominan dengan snack dan minuman yang akan aku gunakan untuk menonton drama korea malam ini, karena aku sudah sangat bingung harus menghabiskan waktu ku untuk apa lagi. Setelah selesai membayar seluruh belanjaanku, aku segera berlalu keluar dari supermarket.
Brugh!
Aku menengok ke belakangku, saat aku mendengar ada sebuah benda yang jatuh. Di belakangku, sedikit jauh, ada seorang wanita yang terlihat kesusahan membawa barang belanjaannya, di tambah dengan plastik yang robek sehingga membuat barang-barang yang dibelinya berserakan ke lantai, yang menyebabkan bunyi barang-barang jatuh tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neon Naekkeoya! [Oh couple | Sehun × Hayoung]
Storie d'amore"Kamu milikku. Kamu punya aku. Dan aku harus menjamin bahwa kamu baik-baik saja." "Saya bukan milik siapa-siapa. Sa--" "Aku tidak menerima penolakan, Oh Hayoung."