7

58 14 1
                                    

"Masak apa?" tanya Sehun saat dirinya baru saja keluar dari kamarnya setelah membersihkan tubuhnya. Pria itu kini menggunakan kaos polos putih dengan celana pendek hitam di atas lutut. Rambut pria itu juga masih sedikit basah menandakan bahwa dirinya baru saja keramas. Saat ini keduanya memang sudah berada di apartement mewah milik Sehun.

"Aku hanya membuat beef yakiniku, tidak apa-apakan? Bahan makanan di kulkasmu hanya ada ini," jawab Hayoung yang menoleh pada pria yang sedang membuka kulkas, terlihat sedang memilih minuman yang ada di dalam sana.

Kulkas Sehun memang jarang terdapat bahan makanan untuk dimasak. Hal ini karena pria itu sangat jarang memasak di apartementnya. Dirinya terbiasa untuk membeli makanan dari restaurant karena sudah terlalu malas jika harus terlebih dahulu berkutat di dapurnya setelah pulang dari pekerjaannya. Sehingga kulkas pria itu hanya terisi penuh dengan beberapa macam minuman dan juga makanan yang bisa dipanaskan dengan cepat menggunakan microwave.

"Asalkan itu masakanmu, aku tidak akan keberatan," balas Sehun yang kini mendekat kearah gadis itu.

Hayoung, gadis itu belum membersihkan dirinya, karena tadi dia langsung memasak makan malam untuk mereka. Awalnya Sehun sudah menawarkan untuk makan di luar saja. Tapi dengan alasan Hayoung tidak tega melihat wajah lelah pria itu, akhirnya Sehun setuju untuk gadis itu yang masak di apartementnya. Dan beruntunglah karena masih ada stock daging sapi dan beberapa bumbu dapur lainnya yang ada di kulkasnya itu.

"Hunnie," ucap Hayoung yang hanya di balas deheman oleh pria itu.

"Lepaskan, aku masih kotor belum mandi," ucap Hayoung lagi.

Ya, Sehun kini malah mendadak memeluk tubuhnya dari belakang. Meletakkan dagunya di pundak Hayoung, menghirup aroma gadis di depannya yang katanya belum mandi tapi masih tetap wangi hingga saat ini. Wangi vanilla yang berasal dari gadis itu membuatnya benar-benar candu.

"Wangi," gumam Sehun yang membuat Hayoung hanya bisa mengalah, walaupun sebenarnya jantungnya kini sedang bertalu tidak karuan. Berada di dekat Sehun memang tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Akhirnya, masakkannya kini telah selesai dan sudah berhasil terhidangkan di meja makan bar milik pria itu. Aroma dari masakannya kini menguak ke seluruh ruangan apartement Sehun, aroma yang meggunggah selera setiap orang yang menghirupnya, termasuk pria itu.

Hayoung segera menyiapkan makanan untuk pria di hadapannya.

Setelah selesai, dirinya ikut bergabung dengan pria itu yang sudah terlebih dahulu duduk di meja makan bar itu.

Sehun segera meraih sendoknya, menyuapkan makanan itu sekali ke dalam mulutnya, menikmati rasa dari masakan gadis itu.

Hayoung, gadis itu, menatap Sehun dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan. Bagaimana rasa masakkannya? Apakah sesuai dengan lidah pria itu? Apakah ada yang kurang?

"Enak, sangat enak," kalimat Sehun barusan sukses membuat senyum di wajah Hayoung merekah dengan lebarnya. Gadis itu merasa sangat senang karena masakkannya disukai oleh pria di hadapannya ini. Ini adalah moment pertama baginya memasak makanan untuk orang lain selain kedua orang tua dan kakaknya.

"Kau tidak makan?" tanya Sehun di gelengi Hayoung sebagai jawaban.

"Ingin ku suapin?," tanya Sehun membuat Hayoung terkejut.

"A-aku akan makan sendiri," balas Hayoung dan segera meraih nasi dan beef yakiniku masakannya itu, mengambilnya ke dalam piringnya.

Sedangkan Sehun, pria itu hanya tersenyum tipis melihat tingkah salting gadis di hadapannya.

"Terimakasih," ucap Sehun saat keduanya baru saja menyelesaikan acara makan malam sederhana mereka.

Hayoung hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Neon Naekkeoya! [Oh couple | Sehun × Hayoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang