1889

2.6K 69 6
                                        

1889

"Aku mencintaimu, tapi kenapa?"jake_

________________ _________________

Saat itu ada seorang pemuda yang terlahir dari keluarga bangsawan ia datang bersama keluarganya kesebuah negeri yang menjadi tempat jajahan bagi kaum bangsanya.

kedua orangtuanya datang ke negeri ini bersama dengan para penjajah lain, sejujurnya pemuda itu tak pernah suka melihat bangsanya sendiri menjajah negeri orang lain ia tak senang ketika melihat bangsawan lain memperlakukan manusia dinegeri ini dengan begitu kejam.

Dirinya tak seperti para penjajah lain ia bukan iblis seperti mereka, meski terlahir dari keluarga terpandang sekalipun,  sama sekali tak ada niatan dirinya ingin memperbudak orang-orang yang berada dibawahnya.

"jake, ayah memiliki seorang budak baru untukmu"ayahnya datang menemui pemuda dengan wajah manis yang biasa dipanggil jake.

Jake, dia adalah lelaki yang sangat menentang sebuah perbudakan.

"tidak ayah, aku tidak mau"jake menolak pemberian sang ayah dengan sopan.

"kenapa kau selalu menolak budak yang ayah berikan"

"Mereka manusia dan mereka tidak pantas dijadikan budak, ayah tau sendiri aku sangat menentang hal ini"jake berbicara dengan lantang kepada ayahnya.

Ayahnya terlihat menahan amarah ketika mendengar alasan jake menolak budak yang ingin diberikannya.

"Mereka semua rendahan dan sudah sepantasnya menjadi budak, ayah tak suka dengan perkataan mu yang seolah olah memojokkan bangsa kita"

Jake menghela nafasnya, apa yang jake katakan memang kenyataannya seperti itu, bangsanya sungguh kejam.

"Aku tidak memojokkan bangsa kita ayah, tetapi memang itulah kenyataannya bangsa kita tak memperlakukan orang-orang disini selayaknya manusia aku melihat sendiri mereka memperlakukan manusia dinegeri ini dengan begitu kejam

Mereka seperti tak memiliki hati...."

Perkataan jake membuat sang ayah marah ayahnya lalu mengambil sebuah rotan kemudian memukul badan jake dengan kencang, jake memekik kesakitan ayahnya selalu melakukan kekerasan setiap kali apa yang jake lakukan tak sesuai kehendak ayahnya.

Lihatlah bahkan ayahnya sendiri tega memukul anak kandungnya,  dan apa yang jake katakan itu memang benar, bangsanya tak memiliki hati.


















Jake melihat luka memar yang berada dikedua tangannya rasanya sudah tidak sakit tetapi sekarang meninggalkan bekas.

Dirinya terduduk diam diatas sebuah ayunan yang terpasang dihalaman belakang rumahnya ia hanya sendirian tidak ada yang menemaninya.

"dimana jaka"batinnya menyebutkan nama seseorang yang dirinya kenal.

Jake terdiam melamun hingga tidak menyadari adanya seseorang yang menghampiri dirinya.

"Tuan jake sedang bermain ayunan sendirian?"sebuah suara mengangetkan jake.

Jake sontak menengok kesamping saat mendengar suara lelaki yang tidak asing dipendengarannya.

"Jakaaa"pekik jake saat melihat lelaki yang tadi ia sebutkan namanya kini sudah berada didekatnya.

"Tuan jangan berisik nanti ada yang dengar"Jaka memperingati jake

Akan sangat bahaya kalau sampai ayah jake tahu jika jake berdekatan dengan lelaki yang bukan dari bangsanya.

Jake menutup mulutnya ia tersadar dengan apa yang baru saja dirinya lakukan.

"Jaka ayo kita pergi dari sini, nanti ayahku bisa melihat mu jika kita terus disini"jake turun dari atas ayunannya.

Jake menarik tangan jaka pergi dari area halaman rumahnya, jake tidak mau kalau sampai ayahnya nanti memergoki mereka berdua maka jake langsung mengajak jaka pergi kegudang tempat penyimpanan barang, tempat yang biasa mereka datangi.

Keduanya saling bertatapan didalam gudang, jake sudah mengunci pintu gudang dari dalam berjaga-jaga agar tidak ada yang akan curiga kepada mereka berdua.

"Kamu kemana saja, aku merindukan mu"jake memeluk jaka dengan erat melepaskan rasa rindunya akan temannya ini.

"Maaf tuan, aku harus membantu ayahku bekerja diladang jagung"ungkap jaka jujur, ia membalas pelukan jake.

Cukup lama keduanya berpelukan hingga jake melepaskan pelukannya, jake ingin menunjukkan sesuatu kepada jaka.

"lihatlah bayi kita sudah semakin besar diperutku"jake membawa tangan jaka untuk menyentuh perutnya yang tampak menonjol dari pakaian yang jake kenakan.

Mata jaka berbinar merasakan sebuah tendangan halus dari perut jake, benar apa kata jake bayinya sudah bertumbuh sekarang menjadi lebih aktif diperut ibunya.

"Tuan aku sangat senang mengetahuinya, aku tak sabar menunggunya lahir kedunia"

Jake menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan jaka, mereka berdua tak sabar menunggu kelahiran bayi diperut jake.

Jake menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan jaka, mereka berdua tak sabar menunggu kelahiran bayi diperut jake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________

Tebak ending🤡🙂

Latar tempatnya kagak bakal disebutin dimn☺️

Ini fiksi guys

nnti klo smpet w lnjutin lgi

Jake mpreg (harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang