Kalau ditanya masih sayang engga?, Jawabanya masih sayang. Kalau ditanya masih pengen liat dia senang atau engga?, Jawabanya pengen banget-banget liat dia seneng. Meski nggak sama aku. Iya meski nggak sama aku.
Buat bilang, meski enggak sama aku, itu nggak mudah. Jujur, harus sering latihan kecewa, patah hati, dan selalu liat kenyataan tanpa harapan sedikit pun.
Untuk melupakan dia, butuh waktu yang lama. Dan aku perlu jauh, aku nggak bisa melupakan dia kalau poros pikiran ku tetap dia. Aku perlu jauh.
Seringkali kejadian yang sama sekali aku nggak sangka, kejadian yang membuat aku nyaman lagi. Iya nyaman. Nyaman tapi sadar. Ah entahlah apa sebutannya.
Apa perlu aku berdoa supaya cepat jauh dari dia? Bukannya aku harus bersyukur atas pertemuan ini?, Bukannya dia bagian pelajaran ku ya?. Seperti itulah dialog hati, dan pikiran. Kadang aku sulit membedakan, mana hati dan mana pikiran. Saat aku memikirkan mu, hati dan pikiran seperti bercampur tanpa tujuan, dan arah.
Aku sudah mencoba untuk menjaga jarak, menjauh perlahan, namun itu sama sekali tidak merubah rasa sedikitpun.
Kenapa sih melupakan dia, enggak secepat pada saat aku jatuh suka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Baris Kata Untuk Semesta
Short StoryTentang ku, kita dan mereka yang tidak akan pernah ada akhirnya. Khususnya untuk kamu yang nggak bisa mengungkapkan yang sedang dirasakan. Terkadang sulit mengungkapkan apa yang dirasakan, kadang terbelenggu sebatas keinginan dan harapan. Dengan ce...