💮J'A-08💮

14.4K 1.8K 107
                                    

Aku lihat, di boom up kalian malah ngelunjak ya, bahkan vote jimplang banget, ini yang gak aku suka, kalau gini aku unpub aja Jendra Amoura.

Aku gak bakal up lagi sampai vote dan komen disetiap chapter memenuhi target.

Biasakan vote yah, udah dikasih up banyak tapi gak mau vote, ya anda ngelunjak sekali, saya emosi jadinya.

200 vote dan 70 komen gas🏃

><

Jam istirahat pertama, Amoura bergegas keluar dari kelas, dia masih belum punya teman jadi dia ke kantin sendirian saja.

Kini Amoura sadar jika banyak orang yang lebih kaya daripada dirinya, dan dia sangat bahagia karena dengan begitu, dirinya tak perlu dikerubungi orang.

Amoura benci jadi pusat perhatian, dia lebih suka tak dikenal siapapun karena akan sangat merepotkan jika banyak orang yang berpura dekat dengannya.

Amoura benci dimanfaatkan, dia juga benci orang yang baik dihadapannya namun membicarakan keburukannya dibelakang.

Karena prinsip Amoura itu 'Aku tak mengusikmu maka jangan pernah mengusikku.'

Amoura cukup lelah dengan segala drama pertemanan, itu dulu saat dia ada di asrama.

Sungguh banyak drama sekali, Amoura cukup tobat karena hal itu, dia jadi memilah teman sekarang.

"Waw, kantinnya ramai." Amoura masuk ke dalam kantin luas dengan puluhan meja serta kursi, suasana bukan seperti kantin, malah mirip seperti Cafe.

Wajar saja, disini kan anak-anak orang berduit, walau menu nya juga sama seperti menu biasa.

Contohnya Mie goreng telur pedas, disana menu nya diberi nama noodle egg with spice chili dan harganya bisa ditaksir seharga 25 ribu.

Kalau kantin SMA biasa kan mie goreng harganya 6 atau 7 ribu, disini mah mahal banget.

Walau 25 ribu gak seberapa bagi murid-murid disini, Amoura merasa para penjual sangat mencari untung dari kesombongan para murid disini.

"Pak, Indomie kuah satu dan jus jeruk satu." pesan Amoura.

"Baik, 50 ribu."

Anjir, 50 ribu, mahal beut sialan.

Amoura tau dia orang kaya, tapi kalau makan sehari 50 ribu itu sama saja pemborosan!

Mulai besok Amoura akan membawa bekal saja.

10 menit dia menunggu akhirnya indomie dan jus nya selesai, Amoura membawanya sendiri menuju meja kosong.

Tapi baru juga beberapa langkah, dia sudah mendapat masalah.

Dilain tempat, Jendra baru masuk ke dalam kantin bersama ke 3 temannya, raut wajah yang datar dengan tangan yang dimasukan ke sakut celana.

Rambut Jendra itu setengkuk, dengan poni yang menutupi dahinya, tatapan mata Jendra berpendar ke penjuru kantin.

Tampak tak tertarik "Gue gak laper, lo bertiga aja yang mak--"

Brak!

"KALAU JALAN PAKE MATA LAH ANJING! BANGSAT LO BAJU GUE JADI KOTOR!"

Atensi mereka teralihkan pada suara besar tadi, suasana kantin juga mulai hening karena teriakan barusan.

Darrien, Hazren dan Rendri tampak menghela napas.

Itu sepupu mereka, anak Tante Juliet.

Namanya Lian dan dia itu biang masalah, dimana pun dia berada pasti ada saja masalahnya.

"Dia buat masalah lagi." keluh Rendri.

"Kalian kenal?" tanya Jendra.

"Dia sepupu kami." jawab Hazren malas mengakui jika bangsat itu sepupu mereka.

Jendra mengangguk kemudian berjalan mendekati 4 orang disana.

3 laki-laki dan 1 perempuan berambut sepunggung, Jendra agak familiar dengan wajah perempuan itu.

"Maaf kak, maaf saya gak sengaja." ujar Amoura pelan.

Tapi dia bisa merasakan jambakan kuat dirambutnya "Bacot! Lo pasti sengaja lakuin itu karena lo suka sama gue, hahaha gue tau gue ganteng, tapi gue gak sudi--"

Bugh!

Wajah tampan Lian baru saja kena tonjok, dan pelaku nya membuat mereka semua terdiam.

"Berisik lo! Gue kan udah minta maaf, dan lagi lo kepedean anjir, kenal aja gue enggak sama lo, darimana asalnya gue bisa suka sama lo hah!?"

Ingatkan Amoura jika hari ini dia sedang datang bulan.

Lian menggeram kesal, dia bangkit dan langsung menampar Amoura.

PLAK!

"Berani banget lo nonjok muka gue!"

"Ya lo berisik! Gue udah minta maaf!"

"Bacot lo sialan!" Lian hendak menampar Amoura lagi, tapi terhenti karena tangan seseorang menahannya.

Jendra, berdiri didepan Amoura dan itu ditengah antara Amoura dan Lian.

Dia menghempaskan tangan Lian dan menatapnya dingin.

"Lo cowok?"

"Ya iyalah gue cowok! Buta mata lo hah!?"

"Gue kira banci, cowok sejati gak bakal main tangan sama cewek, apalagi mulut lo malah ngalah-ngalahin cewek, lemes." cibir Jendra.

Lian menggeram emosi, tapi belum juga Lian membalas, sebuah tangan sudah melingkar dipinggangnya.

"Lian, kamu membuat masalah lagi sayang?" jantung Lian berdebar tak karuan, dia menoleh dengan takut kearah kekasihnya.

Prisilia Adermian, siswi kelas 11 yang merupakan anggota Komisi Kedisiplinan.

"L-lia..ma-maafin Lian.."

Prisilia hanya memberikan senyum lembutnya, dia kemudian menatap kearah Jendra.

"Saya minta maaf atas apa yang kekasih saya lakukan, biar saya saja yang menghukumnya."

Jendra mendengus "Ya, urus pacarmu jika tidak mau aku habisi." ujarnya dingin sebelum pergi bersama Amoura.

Amoura menatap tangannya yang digenggam Jendra, dan dia bisa melihat gelang berukiran nama Amoura disana.

"Jen?"

"Yes, My Amour."

Benar, dia adalah Jen Amoura, Monster manisnya Amoura.

Akhirnya mereka bertemu lagi.

💮Bersambung💮

Amoura's Little Monster [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang