💮J'A-18💮

9.4K 1.1K 84
                                    

Aku up lagi kalau vote udah tembus 200 dan komen tembus 50🏃

Biasakan vote diawal atau diakhir chapter ya sayang yaaa.

><

"Jen harus apa agar Amoura memaafkan Jen?"

Amoura yang tadinya sedang mengupas kulitnl apel disebelah kasur Jendra menloleh, menatap wajah tampan Jendra yang pucat dan terlihat menyedihkan.

Hanya sekilas, setelahnya Amoura fokus lagi pada buah ditangannya.

"Tidak tau, aku hanya tak mau menerima mu untuk saat ini."

Ucapan Amoura kembali menyakiti hati Jendra, membuat remaja itu menunduk meremat selimutnya, pandangannya memburam karena air mata.

Jendra menggigit bibir bawahnya agar isakan tak terdengar, sesekali dia akan menyeka air matanya dengan pinggung tangan.

Amoura abai, dia fokus saja memotong apel setelah selesai dikupas.

Amoura sudah 2 hari menemani Jendra, dia bahkan gabisa sekolah karena Jendra mengamuk ketika bangun tak ada dirinya.

Jadi hanya Kael saja yang sekolah, anak itu akan pergi sekolah, Amoura yang anter lalu pulang jam 1, dan dia pulangnya ke rumah sakit.

Amoura mendongak guna menatap jam dinding, sebentar lagi Kael pulang, dan katanya bakal ada teman Amoura yang datang.

"Sudah berhenti menangis, ini buahnya, dimakan." piring kaca sedang diletakan Amoura ke paha Jendra.

Remaja itu berhentu mengeluarkan air mata lalu menatap Amoura lirih.

"Hiks..suapin..tangan Jen sakit.." isaknya lirih.

Dengus malas Amoura berikan, tapi tak ayal dia menurut dan melakukannya.

Sedang sibuk menyuapi Jendra, getaran ponsel Amoura terdengar di meja kecil sebelah ranjang.

Dia meletakan piring kaca kepaha Jendra lagi lalu mengambil ponselnya.

Itu panggilan Video Call dari Rendri, bagaimana Amoura ada nomor Rendri?

Iya mereka sengaja tukeran nomor biar mudah bagi Amoura mengawasi Kael disana.

"Halo, kenapa Ren?"

Video call itu mengarah kedua orang berbeda gender sedang berciuman di taman belakang sekolah, Amoura tau itu siapa dari postur tubuhnya.

"Tadi gue ngikutin Kael, gue kira dia mau ke kantin karena bilangnya mau ke kantin, eh taunya malah cipokan."

Amoura memandang datar layar ponselnya yang masih memperlihatkan adegan Kael yang mencium gadis itu.

Hela napas Amoura berikan. "Biarkan saja, aku akan membuangnya setelah ini." gumam Amoura.

Rendri mengatakan iya setelah mendengar ucapan Amoura, dan Video call terhenti.

"Amour..ada apa?"

Amoura melirik kearah Jendra yang tengah menatapnya khawatir, senyum tipis Amoura berikan.

Dia mengelus rambut Jendra pelan.

"Bukan apa-apa."

Ya, memang bukan apa-apa, cuma Amoura merasa sakit atas pengkhianatan ini, Kael melanggar aturan.

Dia saja dilarang menyentuh gadis lain, ini malah ciuman, sudah jelas laki-laki itu akan Amoura buang.

Dan tak ada jalan kembali lagi.

.....

Kael melebarkan senyumannya begitu masuk ke ruang inap Jendra, dia menatap Amoura penuh binar.

"Amouraaaaa~" Kael berlari pelan kearah Amoura lalu memeluknya erat.

Amoura diam, dia lagi asik mengelus rambut Jendra dan membuat Jendra tertidur, setelah beberapa detik, Amoura melepas pelukan Kael.

Menatap Kael yang terlihat bahagia, ya pasti lah bahagia, ciuman gitu.

Amoura mengelus pipi Kael lalu pindah perlahan ke kalung yang Kael pakai.

Kael masih tak sadar. "Amour, ada apa?" wajah yang berpura-pura lugu, ah sangat memuakkan.

Amoura tak menjawab, tapi dia mencengkram kalung itu lalu menariknya kuat.

Ctas!

Kael tersentak kaget, bagian tengkuknya sakit karena tarikan kalung itu, dia menatap Amoura panik.

"Kenapa kalungnya diambil!? Amour berikan kalung Kael!" rengeknya seraya berusaha mengambil kalung bintangnya.

Amoura tak menjawab, dia hanya menunduk menatap kalung itu dan mendengus sinis.

"Berhenti bertingkah menjijikan begitu, mulai sekarang aku membebaskanmu Kael, kau bukan peliharaanku ataupun milikku lagi."

DEG!

"Apa!? Tapi kenapa Amoura! Aku kan gak ada buat kesalahan apapun!"

"Mencium bibir gadis lain, itu adalah kesalahan fatal, sebab kau adalah milikku maka seluruh tubuhmu adalah milikku, dan kau sudah menodai bibirmu dengan bibir gadis lain, maka selesai sudah, aku membuangmu, bibirmu sudah bekasan gadis lain."

Kael tak bisa mencerna ucapan Amoura, sakit mulai menjalar ke dadanya, Kael menggeleng ribut.

"No! I don't want that! Hiks maaf Amoura maaf..Kael gak sengaja.."

"Gak sengaja tapi ciumannya begitu dalam dan keenakan, luar biasa sekali."

Kael menggeleng kuat "Amour—"

"Pergilah Kael pergi, aku sudah menyiapkan apartemen untukmu, dan uang selama beberapa tahun kedepan, keluar dari rumahku nanti karena kau bukan milikku lagi."

Ucapan itu menambah luka dihati Kael, dia mengaku salah karena mencium gadis lain tapi dia khilaf.

Dia kira Amoura tak akan tau, padahal nyata nya Amoura sudah tau semuanya.

Kael berlutut dikaki Amoura dan meminta maaf sebesar-besarnya, tangisannya begitu menyedihkan.

Tapi ini Amoura, gadis itu tak akan mau menggunakan peliharaan yang nakal, apalagi kesalahan Kael sangat fatal.

Amoura tak akan mau lagi memiliki peliharaan pembangkang seperti itu.

💮Bersambung💮

Amoura's Little Monster [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang