Chapter 26

1K 247 35
                                    

"[Name]." panggil Bibi [Name].
"Apa?" tanya [Name] yang tengah menonton film dengan kakak kembarnya.

"Bisa tolong belikan bahan makanan di minimarket terdekat?"

[Name] menatap layar hpnya yg menunjukkan jam setengah 8 malam. "Sudah malam, besok saja gimana?"

"Minimarket kan terkadang buka jam 6 pagi, sedangkan bibi memasak jam 3 subuh." ujar bibi [Name] berkacak pinggang.

'Ibu ibu kenapa sering masak subuh subuh begitu sih?' batin Liora mendengus heran.

"Eh, iya ya. Yaudah, mana uang sama daftar belanjaannya?" tanya [Name] beranjak dari sofa.

"Ini, kalau ada kembalian, jajanin aja." jawab bibi [Name] yg hanya dibalas deheman [Name]. Bibi [Name] pun pergi ke dapur.

"Kak, temenin [Name] dong..." pinta [Name] menatap kedua kakak keponakannya.

"Ogah." jawab keduanya serempak.

"Please... Sekali ini aja! Ya? Ayolah~" mohon [Name] mencoba tersenyum manis.

"Gak mau, di luar dingin. Ah! Sekalian titip ramyeon, ya!" balas Liora memberikan uang kepada [Name].

"Gak—"

"Aku juga titip ramyeon dan odeng, ya~" celetuk Lion memberikan uang kepada [Name].

"Gak ma—"

"Mah!! [Name] gak mau beli bahan makanan katanya!" pekik Leora jahil.

[Name] terkesiap mendengarnya. "Heh! Ngawur!! Ini aku mau berangkat kok!!" kesal [Name] ngacir keluar rumah, membuat si kembar tertawa.

"Aduh, syaland. Bentar lagikan minimarket tutup, mana dingin banget." kesal [Name] terpaksa berlari menuju minimarket terdekat. 7 menit kemudian pun [Name] sampai di depan minimarket tersebut.

"Untungnya belum tutup..." gumam [Name] terengah-engah masuk.

[Name] pun segera mengambil bahan yang diperlukan dan beberapa cup ramyeon, lalu membawanya ke kasir.

"Totalnya 10.000 won." [Name] pun menyerahkan uang pas kepada kasirnya, lalu pergi keluar menenteng belanjaannya.

"Sudah kuduga, pasti uangnya pas." gumamnya datar. [Name] pun pergi ke pedagang kaki lima yang menjual odeng di sekitar sana.

"Eh! Pak! Mau tutup ya?" tanya [Name] saat melihat stand yang sudah hampir tutup.

"Iya, maaf ya." balas si penjual tersenyum ramah.

"Anu, pak... Boleh lah, mau beli odeng."
"Tapi ini sudah mau tutup."

"Sisaan juga gapapa, toh cuma mau beri makan peliharaan." balas [Name] tersenyum ramah.

"Y-yaudah neng, tunggu sebentar ya. Saya hangatin dulu." ujar si penjual kikuk.

...

"Demi apa, dingin banget... Brr..." gumam [Name] menghela nafas lelah.

"Mana tadi gak pake jaket, cuma pake kaos sama celana pendek. Ancrit memang, padahal tadi di rumah panas." celotehnya kesal.

"Halo manis~ Sendirian aja nih?? Kiw." Tiba tiba saja muncul 3  lelaki burik datang menggoda [Name].

"Nggak, ini aku lagi sama setan."

"Huh?"

"Ya sendirian lah, punya mata kan? Gunain yang bener."

『Study Group X Fem!Reader』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang