Chapter 28

1K 210 11
                                    

Langit yang semula berwarna biru menjadi jingga, menandakan hari mulai sore. Seorang gadis bersurai (h/c) tengah berjalan riang keluar Hotel.

"[Name]!! Tunggu! Aku ikut~!"

Liora dengan tergesa-gesa berlari mengikuti [Name] keluar hotel.

[Name] menaikkan sebelah alisnya heran, "Tumben? Kenapa?" tanyanya.

"Bentar, kita naik mobil aja ya. Males jalan kaki." balas Liora pergi entah ke mana, sedangkan [Name] terdiam menunggu di luar.

Tak lama setelah itu, muncul mobil hitam milik paman [Name]—tentu Liora yang mengemudi dan sudah mendapatkan izin dari ayahnya.

[Name] pun masuk ke mobil tersebut dan memakai sabuk pengaman.

"Kak, mau ke mana? Kenapa pakai pakaian bagus gitu, tumben loh." tanya [Name] heran.

"Hehe, kamu sendiri juga rapi banget. Mau ke mana? Mau kencan?" balas Liora tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan di depannya.

"Enggak. Aku mau beli kucing." balas [Name] datar, Liora tertawa dibuatnya.

"Eh! Nyetir yang bener dong! Lihat ke depan!" peringat [Name].

"Iya banh."
"Disuruh nyetir, malah nyatir."
"HAHAHAHHA."
"LIHAT KE DEPAN WOI!"
"MAAP MAAP."

Tiba tiba mobil berhenti. [Name] yang kaget pun hampir terjeduk.

"Ish! Kenapa berhenti tiba tiba?!" kesal [Name] cemberut.

"Di depan rame. Kenapa ya? Kayaknya ada kecelakaan." ujar Liora menunjuk ke arah depan.

"Eh, tapi ada yang nolongin." lanjut Liora menghela nafas lega.

"Kok ditolong sih?" ucap [Name] mengerutkan alisnya.

"Loh? Lu sikopat apa gimana anjir." kaget Liora.

"Lah? Itukan udah rencana Tuhan! Kalo ditolong bukannya kita yang ngegagalin rencana Tuhan? Kan gak baik!" balas [Name] memanyunkan bibirnya kesal.

"Gw tau lu atheis, tapi gak gini juga goblok." balas Liora memukul kepala [Name].

"Aduh! Sejak kapan gw jadi atheis?!" kesal [Name] mengelus-ngelus kepalanya.

"Dah pada bubar tuh." ucap Liora mengabaikan [Name] dan lanjut mengemudi.

Tiba di tempat tujuan, [Name] hanya bisa tersenyum dan memotret Liora.

"Kenapa gak nyewa fotografer aja anj. Tau gitu aku gak bakalan ikut." ucap [Name] yang tengah istirahat setelah dipaksa jadi fotografer dadakan oleh kakaknya.

"Hehehe..." bukannya membalas ucapan [Name], Liora malah senyam senyum menatap ponselnya.

[Name] memutar mata malas, lalu membuka ingsta-nya karena gabut. Mata [Name] membelalak saat sadar akan ratusan notifikasi di ingstanya.

Tiba tiba saja followers nya berkembang pesat, meskipun ia hanya memosting dua foto tentang makanan dan pemandangan. Bahkan ada banyak orang yang meninggalkan komentar, entah itu memuji fotonya yang bagus atau wajahnya.

Aku kan gak pernah face reveal? Kenapa tiba tiba seperti ini? Pikirnya heran. Sadar akan di tag seseorang, ia langsung mengeceknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
『Study Group X Fem!Reader』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang