BAB 9: let's be happy with me

508 63 37
                                    

Telepon itu tertutup. Sebelum sempat menaruh ponselnya, perawat memanggil sanji.


-stepping into nineteen years-


"Congrats on your graduation, my girl" ujar seorang pria dengan kemeja putihnya yang disertai jas hitam, rambut pirangnya yang menarik perhatian banyak orang, seolah seorang pangeran ditengah kerumunan rakyat jelata

"Congrats on your graduation, my girl" ujar seorang pria dengan kemeja putihnya yang disertai jas hitam, rambut pirangnya yang menarik perhatian banyak orang, seolah seorang pangeran ditengah kerumunan rakyat jelata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis dengan bunga dipelukannya, pakaian yang dilengkapi toga kelulusan, kalung kelulusan yang melekat ditubuhnya, seolah melihat cahaya dihadapannya, wanita itu tertawa

Sanji mengikuti tawa gadisnya, menampilkan senyuman paling indah disana, membuat semua orang terhenti

Tangan kecil y/n menutup senyuman itu, "betapa indahnya jika ini hanya milikku" ungkapnya membuat seorang pria yang memiliki status sebagai kekasih hatinya tersebut mengulas senyum

Tangan besar itu meraih tangan y/n, memindahkan posisi tersebut kebawah. Zeff tersenyum melihat keduanya, membahagiakan melihat putrinya bahagia, membahagiakan melihat seorang pria yang sekarang berani tertawa

Tubuh gadis itu didekap oleh sanji, bersandar pada dada bidang disana, mulutnya menarik senyuman kecil ketika menyadari bahwa ini pertama kalinya sanji berinisiatif memeluknya terlebih dahulu

Mata biru terang yang terlihat sangat indah menatap manik hitam milik gadisnya, "let's be happy with me" singkat, namun keluar dari mulut seorang sanji, sungguh melegakan

"Curang, jika begini mana bisa aku menolaknya" sahutan yang keluar dengan tawa kecil itu membuat sanji sekali lagi memeluknya, kali ini lebih erat seolah mendekap harta karun terbesar dalam hidupnya

Suasana penuh romansa itu terhenti ketika zeff mengajak keduanya mengambil foto, terpotret tiga insan yang tertawa. Y/N mengambil banyak foto bersama sanji, tidak hanya itu gadis itu juga berfoto bersama teman-temannya

Dengan jari-jari yang melekat satu sama lain, keduanya berjalan menyusuri sekolah, "ini tempat awal yg membuatku mendekatimu, tempat dimana seorang laki-laki yang diam saja ketika orang-orang menganggunya" ujar y/n sembari menatap kearah sanji

"Maksudmu saat dimana seorang gadis melempar batu ke arahku ya?" Nadanya meledek, membuat y/n mengembungkan pipinya

"Hey, saat itu aku benar-benar tidak berniat melempar ke arahmu, justru aku ingin menolong, batunya saja yang nakal" jelasnya panjang lebar, sanji tertawa licik disana

Masih menatap seorang wanita yang sibuk menjelaskan, "iya, iya, aku tau" kalimat itu keluar setelah bibirnya mendarat dibibir gadisnya

Beberapa menit terasa terhenti karena kesadaran seorang wanita telah menghilang, "hahahahahaha, merah sekali wajahmu" itu curang sanji, menertawakan ekspresi y/n ketika dia yang memulainya

MAKE A WISH, SANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang