5

3.2K 207 30
                                    

Happy reading!!!

Semua berjalan seperti biasa, hubungan mereka masih dalam teman mesra karena tidak mau melanggar ucapan Taeyong.

Hubungan Jeno dan Jaemin juga semakin dekat, mereka selalu menebar romantis di setiap kesempatan. Tidak hanya itu Beomgyu dan Taehyun juga sangat dekat, mereka sering terlibah kerja sama untuk tugas yang di berikan oleh guru.

Kecuali hubungan Mark dan Haechan yang semakin menjauh, semenjak ada murid baru di sekolah Jung, seorang culun dengan kaca mata bulatnya membuat Haechan selalu dekat dengannya.

Hal biasa karena memang dia tidak memilih teman, Haechan akan selalu ramah dengan semua orang.

Haechan duduk di taman samping bersama murid culun itu, mereka terlihat bercanda tawa dengan bekal yang berada di tangan mereka.

Mereka berbicara apapun yang mereka inginkan, Haechan juga tidak lagi mempedulikan Mark, hubungan mereka sudah terlalu jauh. Mark yang sibuk dengan kegiatan sekolahnya sedangkan Haechan yang mencari teman baru.

Mark mencari Haechan dan menemukannya di taman itu, dia menghampirinya "Haechan." Panggilnya.

Haechan tidak menyahut, dia masih asik bercanda dengan anak culun itu "Haechan!! Kau tidak mendengarku?!!" Bentak Mark.

Tapi entah Haechan sengaja atau tidak, dia tidak merespon sama sekali panggilan Mark. Dia menyantak tangan Haechan untuk berdiri, bekal yang berada di pangkuan Haechan terjatuh hingga berceceran.

"MARK!!!" Teriak Haechan, dia menatap marah ke arah Mark, "Kau tau apa yang kau lakukan?!!" Serunya.

Mark diam tidak merespon, dia terkejut karena baru pertama kali Haechan berteriak padanya "kau?"

Haechan menunjuk pada wajah Mark "kau tidak tau jika bekal itu di buat olehnya dengan susah payah? Lalu kau datang langsung membuat semuanya rusak!!!" Haechan berganti menunjuk ke arah bekal yang berantakan, "lihat apa yang kau lakukan, kau membuat pemberiannya hancur Mark." Sembur Haechan.

Mark tersenyum miring "bagus jika kau tidak makan, aku suka saat semuanya hancur."

Mata Haechan berkilat marah "kau sialan!!" Makinya, Haechan menarik tangan anak culun itu pergi dari sana, setiap jalannya dia selalu menggerutu dan memaki kepada Mark.

"Maaf ya hyuck, makanan yang kau berikan berserakan sebelum aku makan." Sesal Haechan.

"Itu tidak masalah Haechan, kapan-kapan aku akan membuatnya lagi untukmu." Ucap Donghyuck atau Kim Donghyuck.

Haechan tersenyum manis "terimakasih." Ucapnya tulus.

"Sepertinya Mark marah kita berdekatan." Pikirnya.

"Apa hubungannya? Aku dan Mark hanya teman, tidak ada hak untuknya." Haechan mencebik kesal, "lagipula, kita sudah lama berteman semenjak kau menjadi murid baru disini, dan Mark selalu sibuk dengan kegiatannya."

Kim Donghyuck sekolah di Jung school sudah hampir dua bulan, dan selama itu juga Haechan berteman dengannya hingga sedikit menjauh dari Mark, dengan cepat Donghyuck mengalihkan atensi Haechan yang berawal hanya pada Mark berganti pada dirinya.

Mark menendang kursi bangku taman cukup keras hingga dia mengaduh sendiri "bangku sialan, kenapa kau keras." Marahnya.

Mark pergi ke ruang OSIS nya, dia duduk di salah satu kursi menumpukan kedua tangannya "Haechan berubah setelah berteman dengan anak culun itu." Lirih nya.

Sepulang sekolah Mark berniat mengajak Haechan untuk pulang bersama menaiki mobilnya, tapi apa yang ia lihat kembali membuatnya marah.

Haechan bergandengan tangan dengan Donghyuck, mereka terlihat akan pulang bersama, Mark mendekati mereka "ayo pulang Haechan."

"Kau pulang sendiri, aku tidak mau." Ketusnya.

Tatapan Mark menajam "kau berubah setelah berteman dengan laki-laki culun ini? Kau lebih mementingkan dia dan kau melupakan janji kita."

"Apa hak mu Mark? Kita hanya teman dan dia juga temanku, kau bukan kekasihku apalagi keluargaku, aku tekankan ini jika kau tidak ada hak sedikitpun untuk mengatur aku berteman dengan siapapun." Tekan Haechan.

"Kau berjanji untuk selalu mencintaiku."

"Mungkin itu hanya ingin hartamu saja." Jawab Haechan dengan tenang.

"Sialan, kau memang brengsek Haechan, kau tidak ada harga dirinya, apa kau selalu seperti ini tanpa sepengetahuanku? Kau mendekati banyak laki-laki kaya untuk kau kuras begitu?" Tuduh Mark.

Haechan tersenyum miring "kau terlalu polos Mark, seharusnya kau tidak terlalu percaya padaku hingga kau aku bodohi seperti ini, jika aku mengatakan iya bagaimana? Apa semua yang aku lakukan padamu murni dariku? Tidak, jika bukan karena hartamu aku tidak akan melakukannya."

"Goddamn it! Aku pikir kau berbeda dengan yang lain ternyata kau sama saja, apa kau juga menjual tubuhmu itu? Jika iya, berapa harga tubuhmu, akan aku beli dengan cash." Mark menunjukkan ponselnya, "berikan aku nomor kamar mu bitch, aku akan mendatangimu dan menggunakan tubuh bekas mu itu." Maki Mark.

Wajah Haechan memerah tanda marah, dia mengepalkan tangannya hingga memutih "wow Mark, walaupun aku seorang pelacur sekalipun, aku tidak akan sudi bermain denganmu. Haechan menggenggam kembali tangan Donghyuck, " Kita pergi dari sini, berada di sini cukup lama akan membuatmu mati secara cepat."

Mark mengerang frustasi "aaarggh, sialan kau Haechan, kau akan menerima akibatnya."

✧༺♥༻✧

"Kau tidak pulang?" Tanya Donghyuck.

"Tidak, boleh aku menginap di rumahmu?" Tanya Haechan, "aku terlalu malas untuk pulang, karena orang tuaku pasti akan bertanya tentang kenapa aku begini dan begitu, itu terdengar menjengkelkan dan aku cukup kesal untuk itu." Ungkap Haechan.

"Tentu saja, kau boleh menginap disini." Setuju Donghyuck.

Mereka berada di rumah Donghyuk, sebuah mansion besar walaupun tidak sebesar milik keluarga Jung "kau pasti sakit hati dengan perkataan Mark ya, aku tidak percaya dia mengatakan hal seperti itu, aku pikir dia adalah laki-laki yang soft."

Haechan tersenyum tipis "kau pernah mendengar dengan kata 'jangan percaya apa yang kau lihat, tapi percaya dengan apa yang kau percayakan' apa yang kau pikirkan tentang Mark belum tentu dia seperti itu, manusia sekarang lebih pintar untuk memainkan perannya."

Donghyuck mengambilkan air putih untuk di berikan pada Haechan "minumlah kau pasti haus." Haechan menerimanya lalu meneguk nya hingga separuh, "tapi sungguh, saat aku mendengar Mark tadi, hatiku juga sakit."

"Kenapa begitu?"

Donghyuck tersenyum, dia duduk di samping Haechan "karena aku tau kau bukan laki-laki seperti itu yang hanya haus harta, tapi Mark saja yang tidak melakukan langkah cepat."

"Langkah cepat?" Bingung Haechan.

Donghyuck menggenggam tangan kanan Haechan "seperti menjadikanmu kekasih."

Cup

Donghyuck mencium punggung tangan Haechan "tapi jika aku Mark, aku akan langsung membuatmu menjadi kekasihku tanpa menunggu waktu yang lama."

Haechan terkekeh "yah, itu hal lain yang membuatku muak pada Mark." Timpalnya.

"Haechan."

"Ya?"

"Maukah kau menjadi kekasihku?" Tanya Donghyuck.

"Of course, why should I refuse? I'm your lover now." Jawab Haechan, dia mengelus pipi Donghyuck.

"And later?"

"We don't know in the end dear."

Hehe up lagi, bilang apa?

Bersambung....

Vote and coment

See you

The Jung's (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang