18

1.8K 157 9
                                    

Happy reading!!

Masih pagi buta namun gedung itu sudah gaduh dengan suara berlarian, empat Jung's itu masih tidur terlepa dalam mimpinya.

Brak!

"Angkat tangan kalian lalu berdiri!!" Perintah mereka, banyak penjaga yang datang dengan senjata di tangannya.

Mari, Jeno dan Sunngchan langsung terbangun dan mengangkat tangannya, berdiri di samping ranjang.

"Periksa kamar ini!" Perintahnya lagi, "anak muda, kenapa dia tidak bangun?" Matanya tertuju pada Beomgyu.

"Dia memang susah di bangunkan, biarkan aku membangunkannya." Tawar Mark.

Mark mendekat ke ranjang adiknya "gyu, bangun, kita di minta bangun." Ujarnya namun Beomgyu tidak merespon sedikitpun, "dia tidak bangun tuan." Ujar Mark.

"Gendong dia." Perintahnya lagi.

Mark segera melakukannya, dia menggendong adiknya dan menatap ke arah orang yang memeriksa kamar mereka.

"Sebenarnya ada apa tuan?" Tanya Jeno, padahal dirinya tau apa yang sebenarnya terjadi, memanipulatif sedikit itu tidak apa-apa.

"Kami kehilangan ruby merah, padahal akan di lakukan pelelangan saat ini." Jeno mengangguk mengerti "bagaimana bisa? Berarti pencurinya hebat."

"Aku rasa memang iya."

"Iya, jika aku perhatikan tempat ini banyak sekali penjaga, pencuri mana yang nekad melakukannya."

"Aku tidak tau, tapi aku yakin akan mendapatkan pelakunya."

Salah satu penggeledah datang mendekati mereka "di ruangan ini tidak ada tuan, kami sudah mencarinya di setiap sudut namun tidak ada."

"Periksa mereka juga." Tunjuk nya pada Jung's.

"Gunakan sarung tangan kalian di saat menyentuh kekasih kami." Tekan Jeno.

Mereka langsung menggunakan sarung tangan lalu meriksa tubuh Beomgyu, namun hasilnya tidak ada, entah dimana mereka menyembunyikannya.

"Tidak ada tuan."

"Ayo pergi."

Lalu mereka pergi dari kamar menyisakan ruangan yang berantakan "bagaimana bisa mereka membiarkan tempat kita berantakan?!" Kesal Sungchan, kasurnya yang malang itu sudah berantakan.

Mark kembali membaringkan tubuh Beomgyu secara perlahan setelah Jeno merapikan kasurnya "baru pertama kali aku merapikan kasur." Ujar Jeno.

"Benar sekali, biasanya para pekerja yang merapikan." Timpal Sungchan.

Mereka bertiga duduk saling berhadapan dan Mark yang menatap menyelidik ke arah Jeno "dimana rubynya?" Jeno yang terakhir kali memegang rubynya tapi kenapa di seluruh kamar tidak di temukannya, "kau menyimpannya di kamar mandi?"

Sungchan menggeleng "aku rasa tidak hyung, para penjaga itu juga memeriksa kamar mandi namun mereka tidak menemukannya." Sangkalnya.

Jeno tersenyum tipis "aku lupa menaletakkannya dimana."

"JUNG JENO!!" Teriaknya, mereka mengambil ruby denga segala hambatan tapi dengan mudah Jeno mengatakan lupa meletakkannya, bukankah itu membuat kesal?

"Santai hyung, rubynya aman."

" Dimana?"

"Di mulut putri tidur."

"Maksudmu Beomgyu?" Tanya Mark.

Jeno mengangguk "Gyu, bangun, mereka sudah pergi."

Beomgyu langsung bangun dan mengeluarkan rubynya di dalam mulut "Jeno hyung harus membayar ku, aku lelah menahan ruby ini di dalam mulutku." Keluhnya, dia mengusap ruby tersebut di celananya untuk menghilangkan air liur yang menempel.

The Jung's (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang