11. nomin 🔞

3.6K 166 16
                                    

Happy reading!!!

Sedikit ada Taegyu

Beomgyu menatap Taehyun, mereka sama-sama terdiam setelah pembicaraan sebelumnya.

"Kau mengatakan hidup sendiri, kau tidak menganggapku?"

Taehyun tergagap "bu-bukan begitu maksudku."

"Lalu? Dengan semua yang kau ucapkan tadi mengatakan kau hanya seorang diri, lalu aku? Keluargaku? Apa kau tidak menganggapnya?" Cerca Beomgyu.

"Beomgyu, aku berterimakasih tentang semua bantuanmu, aku mengangap keluargamu bahkan aku senang memiliki teman seperti dirimu, hanya saja, tujuan hidupku sudah tidak ada, jadi sia-sia saja ku hidup."

"Ada."

"Apa?"

"Setelah kau membalas dendam, tujuan hidupmu masih ada, tujuan hidupmu berada padaku."

"Maksudmu?"

"Aku tidak rela jika semua yang aku lakukan untukmu hanya kau balas dengan ucapan terimakasih."

"Lalu? Apa yang harus aku lakukan?"

"Teruslah hidup, jika kau tidak bisa, anggap permintaan ku tadi sebagai balasan budimu, kau paham?"

Taehyun menghela nafasnya "a-aku."

"Balas budi, kau harus melakukannya."

"Baik."

Beomgyu tersenyum senang, setidaknya dia sudah mdmbuang jauh pikiran Taehyun untuk mengakhiri hidupnya.

◆◇◆◇◆◇◆◇

Jeno menarik Jaemin keluar dari ruangan OSIS, ternyata penisnya semakin sakit dan ingin mengeluarkan laharnya.

Jaemin hanya ikut tanpa banyak berbicara, bisa di bilang dia tidak sabar juga, dekat dengan Jeno dan yang lain tak ayal membuatnya mesum.

Jeno membuka ruangan yang ternyata gudang sekolah, gudang yang jarang di datangi karena banyak debu yang bertebaran.

Jeno mengunci gudang tersebut dari dalam lalu menatap Jaemin yang hanya berdiri, mata Jeno menatap sekitar, dia melihat saklar lampu lalu menekannya, ruangan yang sebelumnya redup kembali bersinar karena adanya lampu yang menerangi.

"Jeno-ya kita akan melakukannya di sini?" Jaemin menatap sekitar dengan sedikit jijik, tempatnya cukup kotor dan mereka akan melakukannya di ruangan itu dengan banyak debu? Pengap.

Jeno mengangguk, dia melangkah dan berjalan di belakang sebuah rak buku yang berjejer rapi, buku yang sudah tidak di gunakan.

Jaemin mendekati Jeno, matanya terbelalak saat melihat lantai di belakang rak tersebut bersih, bahkan ada sebuah kasur yang cukup untuk dua orang "err kau yang melakukannya?"

Jeno mengangguk "terkadang aku tidur di sini selama jam istirahat, sebentar." Jeno menarik tangan Jaemin hingga beridiri di sini kasur, dia terlihat menekan sebuah tombol hingga sebuah kayu yang berukuran tipis menutupi tempat Jeno dan Jaemin, "bagaimana? Inovasi ku memang tidak kalah saing."

Jeno membaringkan tubuhnya dia membuka laci yang berada di bawah rak buku, oh dan tak lupa rak buku tersebut berubah tertutup, terlihat tidak ada celah sedikitpun.

Jeno meraih permen stick lalu memakannya, dia menumpukan kedua tangannya di belakang kepalanya "lakukan apa yang harus kau lakukan."

Jaemin tersenyum miring "apa kau sedang menantangku?"

"Tidak, tapi aku juga ingin lihat keahlianmu di atas ranjang."

Jaemin membuka seragam sekolahnya dan celananya hingga dia telanjang badan, tubuhnya yang putih dan ramping, nipple nya yang memerah hingga Jeno membasahi bibir nya yang terasa kering, pemandangan di depannya sungguh menakjubkan.

The Jung's (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang