accidentally met him.

74 8 1
                                    

2 hari berlalu, di mana Jeffry mengalami kejadian yang begitu serius dengan Kenzo.

Matahari pun terbit, dan pagi pun datang, di mana Jeffry akan mengantarkan putra ke sekolah, karena hari ini adalah kelulusan kelas XII .

"Dek ayo cepet" ucap Jeffry.

"Ya udah ayo bang!" Ucap putra.

Sebelum mereka berangkat ke sekolah, mereka berpamitan dengan Dady dan bunda.

Dan mereka sampai di sekolah.

"Bang mungkin nanti kalau gw pulang, gw pengen jalan sendirian, soalnya gw mau mampir ke cafe bentar aja, pengen aja gitu hehe, ijin ye bang, kalau ada sesuatu bisa call langsung!" Ucap Jeffry sembari menyentikan jarinya.

"Aik, tumben lu keluar sendiri, biasanya harus bareng ber empat! Kenapa lu?" Tanya Heran Jeffry.

"Adalah bang, udah jangan jemput gw" ucap putra.

"Mencurigakan banget lu dek" ucap Jeffry.

Putra langsung masuk ke dalam sekolah dan meninggalkan Jeffry.

"Hmm" Ucap Jeffry.

Setelah beberajam kemudian, Kelulusan pun akan di mulai.

"Baik anak-anak, salam sejahtera untuk kita semua." Ucap kepsek.

"Salam Bukk" ucap semua murid.

Upacara perpisahan hari ini akan di mulai dengan pengumuman juara.

"Baik anak-anak, untuk sekarang pengumuman juara akan di umumkan." Ucap kepsek.

"Baik buk" ucap semua murid.

"Juara pertama umum ialah PUTRA ADIJAYA DIRGANTARA!!" Ucap kepsek.

*Prok prok
Tepuk tangan seluruh murid.
Ya. . Putra anak yang pintar sekali, kalau gak pintar bukan anak dirgantara namanya, but anak bodoh, ya kan? Kalau gak pinter bodoh namanya.

"Putra silahkan maju" ucap kepsek.

"Selamat ya nak" ucap guru.

"Makasi buk" ucap putra.

Setelah pengumuman juara dan pembagian raport dan acara perpisahan selesai, seluruh murid di persilahkan pulang.
Putra yang langsung mampir ke cafe, baru saja masuk ke dalam cafe, cuaca pun berubah menjadi hujan yang deras.

"Asyu, kenapa sekarang sih jnck." Kesal putra.

Putra yang mencari tempat duduk yang nyaman, tetapi fikiranya ke tempat duduk seseorang lelaki tampan dan dari mukanya sih cuek cuek waeee

"Hai? Gw boleh ikut numpang duduk kaga?" Tanya putra.

"Boleh kaka" ucap Ryan.


Dia seorang lelaki yang ramah, tetapi mukanya aja yang cuek, demit, tapi? Dia anak yang baik, sopan.
Dia bernama "ryan ditama" , dia anak yang dewasa, dan dia juga suka bermain bola basket. Dia anak yang sudah tidak mempunyai orang tua, dia sudah di tinggalkan semenjak umur 7 tahun karena kecelakaan yang menimpa mereka, dan hanya kay yang selamat. Dan dia di ajarkan dewasa oleh neneknya, dan neneknya juga sudah meninggalkan dia beberapa bulan yang lalu.

"Mbak" putra yang memanggil salah satu waiter di cafe itu.

"Selamat siang kakak, mau mesen apa? Ini daftar makanan dan minuman di sini, silahkan" ucap pelayan itu.

"Saya mau pesan teh hangat satu sama roti tawar , sama roti sandwich satu ya mbak." Ucap putra.

"Tunggu ya kakak." Ucap Waiter.

[1] 𝓙𝓾𝓼𝓽 𝓯𝓸𝓻 𝔂𝓸𝓾 [𝘫𝘢𝘦𝘺𝘰𝘯𝘨]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang