Benci Takdir

153 15 11
                                    

Happy reading❤️❤️

Gaeun sedang bekerja, tentu karena dia memaksa kepada orang tuanya, padahal pemilik cafe juga tak apa apa kalau Gaeun libur dulu.

"Tidak, aku tidak apa apa koq, Hari"

"Dasar kau keras kepala!! Huh"terlihat perempatan muncul di kepala Hari

"Tau nih, harusnya kau istirahat, aku saja ingin tapi ya.. begitu.. nanti gak ketemu Hyoonwo"ucap Sora sambil menyayangkan hal tersebut.

Tap tap..

Triing..

Entah siapa itu, dia langsung masuk tanpa menghiraukan papan yang bertuliskan 'Close'.

"Ah, permisi kak, kami belum buka"ucap Gaeun sambil menunjuk papan penanda.

"Memangnya aku perlu ijin tuk masuk ke cafe ku sendiri??"ucap perempuan tersebut.

"M-maaf cafe siapa, kak??"

Hari langsung menuju TKP takutnya terjadi keributan.

"Ini cafe milikku, kau tak dengar??"perempuan itu mengatakannya dengan nada jutek

"Kau anaknya Pak Wilie ya?? Maaf karena kami tak sopan"ucap Ash sambil menunduk.

"Ya, tak apa apa. Namaku Alana"

"Ingat itu baik baik ya, Gaeun Lee"Gaeun tersentak karena Alana tau namanya.

"I-iya"

15 menit kemudian cafe itu sudah buka, Alana masih disana duduk memperhatikan.

Cafe ini ramai, namun untuk penambahan omsetnya mungkin butuh beberapa cabang lagi-Alana

"Ramai yah.."Gumam Alana tiba tiba saat Melina lewat di depannya untuk mengantarkan pesanan pelanggan.

"Ada perlu bantuan, Nona Alana??"tanya Melina menghentikan langkahnya.

"Tak ada, oh ya itu siapa yang sedang berbincang dengan Hari Koo??"Tunjuk Alana kepada Kanglim yang sedang meminum kopi hangatnya.

"Ah itu Kanglim Choi, pelanggan setia, tentunya karena pacarnya bekerja disini"ucap Melina sambil tersenyum lebar.

"Siapa? Gaeun? Sora? Hari??"

"Hari Koo"

"Aduh maaf saya harus mengantar makanan ini, permisi"

Melina menghilang dari pandangan Alana yang setia menatap Kanglim lekat, seperti kenal.

"Gaeun, biar aku saja yang membawa itu!"lamunannya pun buyar saat Hyoonwo mengambil nampan yang dibawa Gaeun.

"Ah, makasih"

Gaeun kembali kedapur untuk membuat pesanan yang lain.

Alana ikut menatap Gaeun lekat, sepertinya ada beberapa hal yang di sembunyikan sang karyawan.

Masalahnya tangannya berkeringat, kadang kadang bibirnya bergerak, itu membuatnya curiga.

"Gaeun Lee"

"Iya!"

Gaeun langsung menghampiri Alana yang duduk diam tak melakukan apa apa.

"Nanti istirahat aku ingin bicara"

"Disi--"

"Di rooftop, berdua"ucap Alana lalu berlalu pergi entah kemana

"Ha? Kenapa sih??"

Gaeun pun memilik untuk melanjutkan pekerjaannya dari pada memikirkan hal tak jelas.

~|Gaeun × Ian|~

GAIAN: Love Full of Challenges [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang