🍀sebuah Awal🍀

8 3 0
                                    

Tiga tahun sudah berlalu kini seorang gadis kecil tumbuh menjadi seorang remaja perempuan yang ceria.

Gadis itu bernama Ana, sekarang ia tengah merutuki dirinya, raut wajahnya yang kacau membuat dia terlihat seperti belum mandi. Lima menit sudah berlalu namun tidak ada satu angkutan umum yang lewat.

"Ayssss... Aku bakal telat gak ya?" tanya Ana pada dirinya sendiri.

Tin tin

Suara motor terdengar masuk ke telinga Ana, dia tersentak kaget karena suara klakson motor tersebut.

"Buruan entar lu telat!" teriak seorang gadis berkucir kuda.

"Tapi Lin?"

"Buruan Ana!" teriak Lina yang sontak menjadi pusat perhatian di pinggir jalan karena suaranya yang begitu besar.

Ana segera naik ke motor metix milik Lina, dengan kecepatan yang lumayan tinggi, Ana pun tiba dengan selamat di SMA Airlangga.

"Makasih Lina padahal sekolah kita berbeda arah."

"Sama-sama, bye." Lina mulai melajukam motornya dengan kecepatan tinggi.

༶•┈┈⛧┈♛TDSA♛┈⛧┈┈•༶

Saat di perjalanan menuju kelas Ana berpapasan dengan seorang pemuda yang notebooknya adalah anak band, sepertinya dia abang kelas Ana, entahlah karena Ana masih siswi baru di SMA Airlangga.

"Masyaallah kok aku gak tahu ada kembaran mark lee di sekolah ku akhhh asikk, ets astagfirullahalazim." batin Ana menggeleng-geleng kepalanya.

"HI!" sapa seseorang dari arah samping. Ana pun melihat seseorang yang memanggilnya.

"Hello?" tanya Ana pada gadis yang tubuhnya berisi.

"Kenalin Aku Yunita Lestari , kamu bisa panggil aku Yuni atau Tata."

"Oh.. Aku Noviana ramadhani, panggil aku Ana."

Keduanya saling melemparkan senyum tak butuh lama bagi mereka berdua menjadi akrab.

"Btw kamu kelas berapa?"

"10IPs², Kamu?" tanya Ana.

"Akhhhhh Kita sama!" teriak Yuni.

Tak berapa lama kemudian bell masuk berbunyi Ana dan Yuni langsung masuk ke kelas. Suasana di kelas sangat ramai dan berisik, karena pada hari pertama sekolah hanya pemilihan perangkat kelas dan menulis jadwal pelajaran.

"Na lu jadi sekretaris?" tanya Yuni.

"Yuni! Aku gak mau jadi sekretaris, soalnya kalau di film suka jadi pelakor!" teriak Ana yang mendapatkan perhatian satu kelas.

"Korban FTV lu!" teriak Leo yang baru saja di jabat sebagai ketua kelas.

"Heh! Fi kantin yuk, cacing-cacing ku perlu asupan." ajak Ana.

༶•┈┈⛧┈♛TDSA♛┈⛧┈┈•༶

"Na kok gua jomblo ya?" tanya Yuni sambil menopong tangannya di atas meja.

" Mana saya tahu, mungkin karna suara lu kek tokek beranak mangkanya cowo pada takut" kata Ana cengengesan sambil mengunyah es batu.

"Lu mah kalau becanda kadang sesuai fakta," jawab Yuni menyetujui ucapan Ana.

"Ana minta maaf kalau nyakiti Yuni ya."

"Na lu bilang belum pernah tertarik sama cowo kan?" entah setan jenis apa yang membisikan Yuni, sehingga dia bertanya seperti itu.

"Ga_" ucap Ana terpotong.

"Lihat deh tu." tunjuk Yuni menggunakan kode matanya.

"Itu? Kakak kelas yang buat aku, astagfirulllahazim sadar Na ini permainan dunia." batin Ana menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Woy Na, ngapa ngelamun?" tanya Yuni.

"Gakpapa."

Setelah selesai berkutik dengan pikiran masing-masing Ana mulai meninggalkan Yuni di kantin, karena Ana risih jika ada laki-laki yang berada satu meja dengannya.

"Si Yuni kenapa pakek manggil kakak kelas coba!" decak Ana.

Ana POV

Setelah Aku pergi dari hadapan Yuni yang masih teriak-teriak memanggil namaku, namun tidak ku hiraukan, aku memutuskan untuk pergi ke minimarket depan sekolah.

"Mau kemana Ana?" tanya penjaga sekolah.

"Izin ke minimarket bentar ya pak."

"Silahkan." penjaga dengan sigapnya langsung membuka gerbang bercat putih yang menjulang tinggi.

"Thanks pak."

Aku melihat kanan kiri memastikan jalan yang tidak tahu ujungnya ini aman untuk aku sebrangi, ketika aku sudah merasa jalanan aman, aku langsung menyebrang ke sebuah tempat yang bertulisan Alfamart, aku langsung masuk dan betapa sejuknya Alfamart.

Aku memilih berbagai makanan yang ku anggap enak, dan aku tidak akan ketinggalan untuk membeli yakult minuman kesukaan ku. Karna aku pernah melihat iklan di tv yang bunyinya
"Cintai ususmu minum yakult tiap hari, " batin ku sambil mengambil sebungkus yakult.

Sepertinya sudah cukup, aku membeli camilan dan minuman, aku pun segera pergi ke kasir untuk melihat berapa total yang akan aku bayar, namun mata ku tidak sengaja terkunci oleh salah seorang pengunjung yang sedang menanyakan rokok.

"Tenggelamkan saja aku!" teriak ku dalam hati. Karna pemuda it berada di samping ku.

"Semuanya Rp 135.600,00" seorang kasir membuat ku tersentak kaget, dan dengan cepat aku membayar sesui total dan mengambil kresek putih yang tidak terlalu besar dan segera pergi dari Alfamart.

༶•┈┈⛧┈♛TDSA♛┈⛧┈┈•༶

Rumah bernuansa Alam di depan ku begitu sejuk untuk di pandang, bagian depan nya yang hijau, dan di samping sebelah kanan banyak bunga-bunga yang indah dengan berbagai bentuk, aku meneguk silvat ku berharap rumah ku kali ini akan tenang.

"Assalamualaikum," ucap Ana pelan.

Dengan langkah hati-hati Ana berjalan ke kamarnya yang berada di pojok kanan dekat ruang tamu.

Ana berjalan sangat pelan sampai-sampai langkah kakinya tidak terdengar, tapi Ana merasa aneh, kemana orang tuanya? Sudahlah itu tidak penting bagi Ana yang Ana inginkan sekarang pergi ke kamar ganti baju, lalu rebahan.

Semenjak Ana menginjak bangku SMA kelakuan orang tuanya berubah, apalagi Ana dan orang tuanya sempat pisah 3 tahun karna anak memilih SMP tempat neneknya, kini saat Ana SMA, ia kembali berkumpul dengan keluarganya termasuk Eza yang memilih untuk kuliah di kota tercintanya.

Ana merasakan ada banyak hal yang telah berubah dari diri orang tuanya termasuk Bundanya.

"Apa karna masalah yang itu? Kenapa bang Eza gak ngasih tahu aku? Kenapa aku harus tahu dari tante Luna?" gumam Ana merebahkan dirinya di kasur

♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/

Jangan lupa share sama teman kalian yang suka baca cerita religi.

Terus baca TDSA.

Temukan jawaban di part selanjutnya

o==[]::::::::::::::::>

TAKDIR DAN SKENARIO ALLAH (versi New) SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang