🍀Drama Kah? 🍀

10 3 0
                                    

Malam yang sedikit berawan, tampak sebuah Keluarga kecil Albi makan bersama, sesekali pria paruh baya itu melontarkan lawakan.

"Gimana Na, hari pertama di sekolah?"
tanya Alin menghentikan lawakan Albi.

"Seru bun, oh ya bun, besok kan weekend rencananya kita kemana?" tanya Ana.

"Emm.. Terserah ayah kamu aja, kemana bi?"

"Kita weekend ke padang mau? Tempat nenek?"

"Gimana Bun, bunda setuju kata Ayah?" tanya Eza.

"Keknya ngunjungi ibu bisa di hari libur panjang, gimana kalau kita jalan-jalan ke taman bermain?"

"Oke Bunda!"

Tidak ada yang Aneh malam ini itulah yang ada di pikiran Ana dan Eza. "Bunda, Eza main ke rumah Bima boleh gak? Nanti jam 9 Eza pulang."

"Tapi jangan pulang malam ya nak," ucap Alin yang di angguki sang suami.

"Kalau gitu Ana, kamu kalau mau langsung ke kamar gakpapa, nanti bunda aja yang beresin."

"Oke bunda."

ANA POV

Drama macam apa ini? Aku melihat jelas kalau ayah dan bunda hanya memaksakan diri untuk bersikap biasa saja di depan aku dan abang. Ada apa dengan mereka?

Bagaimana bisa keluarga aku yang dulu selalu bercanda bahkan sekarang untuk berbicara dan berekspresi saja seperti topeng yang penuh tanda tanya.

Apa saja yang aku lewat kan selama ini? Mengapa suasana di meja makan tadi seperti hambar dan tidak berkesan sama sekali.

"Rahasia apa yang ditutupi keluarga ku?"

AUTHOR POV

Ana hanya bisa merenung di balkon rumahnya, sesekali bersenandung, rumahnya begitu sunyi, perlu kalian ingat sebenarnya Albi dan Alin memutuskan untuk pindah mengajar di kota dan membuat rumah di kota.

Udara malam di sudut kota, membuat Ana ingin keluar, akankah dia di izinkan oleh orang tuanya?

Baiklah setidaknya Ana harus mencoba berbicara kepada kedua orang tuanya, ia ingin pergi ke caffe dekat tempat tinggalnya.

Sebelum meninggal kamarnya Ana membawa ransel mininya tentu saja isinya hanya dompet, HP dan juga penggaris besi legend miliknya.

"Topeng mu sangat bagus Alin," ucap Albi terdengar di telinga Ana namun ia tetap diam melihat pertengkaran di balik lemari buku di samping sofa ruang tamu.

"Bukan kah kau juga? Pura-pura tidak terjadi apa-apa padahal kau juga sama saja dengan ku."

"Jangan samakan ku dengan wanita seperti mu!" tegas Albi.

"Bunda, Ayah... Ana izin keluar ya!" saat Alin ingin membalas ucapan Albi, dengan cepat Ana berteriak meminta izin kepada kedua orang tuanya, tentu saja orang tuanya terkejut, dan lagi-lagi mereka memasang topeng sok romantis di depan Ana.

"Tentu saja boleh, asal ingat jangan pulang malam ya sayang."

"Benar kata bunda mu Ana, ayah percaya kamu bisa menjaga dirimu dengan baik."

"Makasih Bun, Yah."

Ana berjalan dengan cepat meninggal kan rumah penuh kekacauan itu, ia menuju caffe di daerah bandung sebut saja dengan nama samaran D'kings caffe tersebut sangat Instagranibble.

Ana memesan coffe latte, menikmati alunan musik yang di bawakan oleh seorang band yang berada tepat di depannya.

Satu notif masuk ke Whatsapp milik Ana, tanpa Ana buka pun dia tahu bahwa yang mengirim dia pesan adalah abangnya

Bang Fahreza
Dek lu di caffe D'kings ya?

Ana
Abang tahu dari mana?

Bang Fahreza
Coba lu lihat ke samping sebalah kanan lu

Kini Ana mengerti kenapa abang nya bisa tahu karena Eza juga berada di caffe tersebut, Ana melihat abangnya seraya menaiki satu alisnya bertanda bertanya.

Ana bisa melihat bahwa sang Abangnya itu tengah berkumpul dengan 4 orang pemuda yang tentunya tiga orang Pemuda tersebut tidak Ana kenal selain Bima.

Terlihat Eza tengah berbicara sepertinya ia meminta izin kepada temannya untuk menyampari sang adik. "Ana? Ngapain ke sini?" tanya Eza.

"Dirumah tadi ada sesuatu jadinya Ana keluar deh," ketua Ana, tentu saja Eza faham maksud Ana.

"Mending pulang deh dek... Atau gabung sama abang aja di sana." tunjuk Eza menggunakan isyarat matanya.

"Gak deh bang.. Bang bisa abang ceritain apa yang terjadi sama bunda dan ayah?selama Ana gak sama kalian," pinta Ana.

"Abang akan kasih tahu tapi.... Ini belum saatnya kamu tahu Na, ulang tahun kamu di tahun ini akan abang cerita kan semuanya."

"Ta_"

"Gak ada tapi-tapian Ana.. Ya udah sekarang Ana pulang."

"Tunggu bang Eza, biar pulang bareng, yah bang..."

"Ya udah."

"Abang gak mau buat kamu ngerasa sakit Na, kalau kamu tahu sebenarnya, maafin abang."

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚***•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚***•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚***•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

ADA SESUATU APA KAH YANG DI SEMBUNYIKAN EZA?

KENAPA SAMA ANA?

MAU TAHU KISAHNYA?

JANGAN LUPA SEPERTI BIASA

2 JULI 2022

TAKDIR DAN SKENARIO ALLAH (versi New) SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang