17. tolong jujur

121 10 0
                                    

Ketika Raka sadar, ia melihat langit-langit putih khas rumah sakit. Ia berpikir, kenapa bisa sampai disini, sepertinya Nalen yang membawanya

"Minum?" tawar Agas sambil menyodorkan gelas berisi air putih

"Gak, thanks"

Raka berusaha duduk, Agas membantunya, tapi begitu Raka ingin berjalan, Agas langsung menuntunnya,"kamar mandi?" tanya Agas

"Gak, balik"

"Hah?"

"Baju gue mana?"

"Lo mau pulang?"

"Iya"

Agas langsung menariknya ke tempat tidur dan mendudukkannya,"apaan? Tidur Lo. Masih belum connect"

"Gue serius, Gas. Makasih, tapi gue balik sekarang. Dah hampir jam 7"

"Tunggu Lo sembuh"

"Gue dah gak papa"

Raka bangkit, ia langsung beranjak pulang setelah menemukan ponsel dan dompetnya

Agas terdiam melihat itu. Ia tau melarang Raka tak ada gunanya

"Gue anter Lo pulang"

__________

Raka telah pulang dari minimarket, ia sedang berjalan menuju rumahnya tapi ia kembali terbatuk-batuk di jalan. Pandangannya buram, tapi ia paksakan langkahnya hingga sampai rumah. Ketika sampai ia langsung jatuh begitu saja di lantai

Dadanya sangat nyeri, kegelapan mulai mengambil kesadarannya kembali

__________

Erna, bunda Raka terbangun karena haus. Ketika keluar kamar, ia sangat kaget melihat Raka tergeletak begitu saja di depan pintu ruang tamu. Bahkan pintunya tidak tertutup. Ia langsung mendekatinya,"Raka? Kamu kenapa?" bunda menepuk-nepuk pipinya tapi tak ada respon

Ia pun berjalan cepat ke arah kamarnya, lalu membangunkan ayah Raka," yah! Raka pingsan depan pintu! Tolong bawa dia ke kamar!"

Ayah Raka tidak merespon, ia sangat tidak ingin bangun. Bunda tidak menyerah,"yah! Kasian itu Raka nya! Cepet!"

"Ck! Dia tu cuma pura-pura! Gak percaya aku!"

"Gak mungkin yah, emang dia pernah bercanda kayak gini? Cepetan itu keburu dia kenapa-napa, paling gak di kamarnya dia bisa istirahat"

"Udahlah Bun, tidur aja sini! Ini baru jam berapa?! Aku gak mau bangun gara-gara anak sialan itu!"

"Aku gak bakal diam sampe kamu bawa dia ke kamarnya. Cuma bawa aja apa susahnya sih?"

"Kamu berani ya! Dia udah bikin kamu berani bantah aku! Awas aja kalo nanti dia bangun!"

"Gak, gak maksud aku gitu.."

Ayahnya marah, ia langsung berjalan keluar kamar, mendekati Raka lalu menendanginya,"heh! Jangan pura-pura kamu! Cepet sana pergi dari sini! Nyusahin aja terus!"

Tapi Raka tak kunjung terbangun, padahal ayahnya saja sudah lelah memukuli dan menendangnya

"Jangan! Jangan, kumohon,..nanti kalo Tasya bangun gimana? Udah.." mohon sang bunda sambil memegang tangan ayah Raka

Ayahnya pun dengan murka menyeret Raka ke kamar,"awas aja kamu nanti!!!" lalu menghempasnya begitu saja ke lantai

__________

Raka terbangun dengan seluruh badan terasa nyeri, ia langsung berlari ke kamar mandi karena merasa ada yang sangat mendesak ingin keluar dari dadanya, ia pun memuntahkannya

Smiling BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang