Erna sangat terkejut ketika melihat Raka pulang dengan diseret ayahnya, Prabu. Padahal ia kira Prabu akan luluh mendengar anaknya masuk rumah sakit, tapi rupanya tidak
Tadi ketika Kalya menelpon, Prabu mendengarnya dan memutuskan ingin melihat Raka di rumah sakit. Erna senang mendengarnya, ia kira Prabu telah berubah
Erna menangis melihat Raka sangat pucat, ia segera membaringkan Raka di tempat tidur. Ia berpikir, apa Raka perlu dibawa ke rumah sakit lagi? Bagaimana caranya? Apa Prabu akan marah?
Tiba-tiba ayah Raka datang kembali dan berteriak,"jangan bawa dia ke rumah sakit! Buang-buang uang!! Kita lagi banyak pengeluaran!! Aku dah bayar biaya rumah sakitnya yang tadi!" Lalu berlalu pergi
Erna tambah menangis, bagaimana seorang ayah bisa setega itu pada anaknya. Ia bingung apa yang harus ia lakukan, sepertinya ia akan menyediakan bubur saja dan obat untuk Raka ketika sadar
Ia mulai mencari obat Raka, tapi ia bingung kenapa ada agak banyak? Ia menyiapkannya di atas meja belajar dekat tempat tidur Raka, lalu bangkit untuk memasak bubur
Di ambang pintu kamar Raka tampak Tasya sedang menangis, ia melihat semuanya sejak Raka dihempaskan ke lantai kamarnya. Ia tadi mendengar ada ribut-ribut lalu keluar kamarnya, dan melihat Raka tergeletak begitu saja di lantai kamarnya
"Bun, biar aku yang jaga ya"
"Iya, tolong ya. Bunda mau masak bubur buat abangmu"
"Iya"
__________
Erna khawatir, ini sudah pagi tapi sejak kemarin Raka tidak sadar sama sekali. Ia sudah menungguinya semalaman, tapi Raka tak kunjung membuka matanya
Semalam Tasya menjaga hingga jam 11, ia lalu menangis lagi karena Raka tak kunjung sadar. Bundanya menenangkannya, lalu menyuruhnya tidur karena Tasya harus sekolah
Sang bunda menghela napas, bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan?
Tiba-tiba tampak Raka mulai menggerakkan kelopak matanya, matanya terbuka sedikit,"Bun?"
"Iya? Ada apa?"
"Gak papa. Mau tidur lagi.." Raka mulai memejamkan kembali matanya
"Raka? Makan dulu ya? Lalu minum obat biar agak enakan. Buburnya dingin, saya angetin bentar?"
"Gak Bun, mau tidur aja"
"Denger bunda, Raka..minum obat biar sakitnya berkurang, ya?"
Raka mengalah, ia mengangguk
"Bentar, bunda angetin dulu. Ini ponselmu, mainin aja, jangan tidur dulu" bunda meletakkan ponsel Raka di sampingnya, tapi Raka sama sekali tidak berminat untuk memainkannya
"Kalo gak, kasih kabar Kalya, biar dia gak khawatir" ucap bunda seraya keluar kamar
Benar juga, Raka membuka ponselnya untuk memberi kabar kalau ia di rumah, sudah lebih baik
__________
"Si bego, dicari ke rumah sakit gak ada, padahal masih kek gitu. Kabur ya dia?" ucap Mahen geram
"Kayaknya gak deh Hen, kondisinya kan kayak yang Lo bilang"
"Terus?"
"Dibawa pulang mungkin?" ujar Elang ragu
"Bisa jadi sih, tapi emang udah baikan?"
"Mungkin..gak tau juga, ini pikiran gue doang, jangan-jangan bokapnya yang nyuruh. Kan kita tau bokapnya gimana"
"Ck!"
__________
"Ka? Kamu beneran gak papa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiling Boy
Randomtentang luka, keluarga, perjuangan, kerja keras, sekolah, suka Perkataan ayah emang selalu bener, gue yang salah. Gue gak ngertiin keluarga, gue gak berbakti -Raka Rafandra 2 hal yang gue takut, adalah jika gue sebenarnya pernah bertemu bunda gue, t...