"Just say, I love you!"

"Just say, I love you!" bab 2

dan saat itu, kepala sekolah di kabarkan menghilang.

.

.

.

hari sebelumnya.

"ughh' aku lelah berlari kemari."

"itu, salah mu' kau terlalu panik dan mengangkat ku tanpa ragu." sencou nya ini memang kadang bisa di andalkan.

"kenapa saat sampai di UKS, kau tiba tiba, langsung sembuh zoro? aku tidak tau kalau, sakit ginjal' sembuh dengan secepat itu."

laki laki berambut lumut itu mendesah kasar. "itu karna aku seperti vegetarian."

laki laki bertopi Jerami itu hanya' memasang wajah bingung.

"wah ...  wahh, lihat dua orang jagoan kita ini."

sontak mendengar suara itu, keduanya berbalik.

"kalian terlambat lagi?"

"usoop!"

"itu karna aku tidak punya kemampuan berbohong, seperti mu bodoh."

laki laki, dengan hidung panjang datang dengan gadis di belakang nya.

"hei zoro! kau selalu tidak pernah memegang janji, saat menyangkut uang bukan?! aku lelah mencari dan memukul mu!"

gadis cantik berambut orange, datang dengan wajah ber api api.

"!! y-ya untuk sekarang mungkin bel-"

"aku lelah, mendapat jawaban seperti itu setiap saat!." tapi yaa, aku bisa memanfaatkan mu ketika pelajaran akainu sensei~ fufu.

"kau tidak akan mati dengan tenang"

"kalian sedang apa? ini bukan jam makan siang." usoop mengerjap.

"kami harus keruang guru usoop, walaupun tadi ada ossan menyebalkan yang mengganggu."

"haha, berbangga lah luffy, karna tahun ini!, bulan ini!, hari ini sampai detik ini!, akainu sensei tidak masuk karna ada masalah mendadak" nami girang.

"hontou?!" luffy berbinar, ia tidak perlu lagi memikirkan pelajaran biologi yang memuakan. tapi kesenangan itu berakhir tragis.

laki laki manis itu, senang dengan ketidakhadiran guru matematika nya. tapi ternyata keberuntungan nya itu hanya sekejap. ia di perintah kan guru bahasa, untuk merangkum seluruh buku bertema alam, dalam dua minggu, karna terlambat.

tidak lupa dengan tambahan kelas di jam terakhir sekolahnya. dan seketika luffy muak dengan seluruh pelajaran sekolahnya. setelah dua hari berlalu.

"ahh mou!, aku lelah mengerjakan ini!"

"itu tidak seberapa luffy, cukup pasrahkan saja dirimu" ace duduk dengan meminum jus di tangan nya.

"uhh~ mungkin aku harus makan lagi, agar bisa berpikir lebih cepat!."

ace sedari tadi yang sudah mual melihat luffy makan, menghela nafas, ia benar benar masih heran, sebenarnya adik manisnya ini memiliki lambung sebesar apa.?

"tidak boleh ada alasan luffy, belajar saja dengan giat, apa kau benar - benar ingin ku jadikan vegetarian?"

"ughh, a- aku mengerti!"

brak! brak! brak!

tiba - tiba dari sebrang terdengar ketukan pintu yang terdengar memaksa.