" Just say, I love you!" bab 13

215 15 5
                                    

.

.

.

Di pagi hari yang cerah sebuah sekolah megah berdiri dengan kokoh di tengah-tengah kota. Di dalamnya terdapat banyak cerita yang sangat menarik. Terutama sebuah kelas atau satu-satunya yang tidak pernah tenang.

Kelas itu terlihat sedang mengeluarkan aura kepasrahan. Jika dilihat lebih dekat, di pastikan mereka sudah di ajari beberapa rumus matematika hingga mati cringe oleh guru akainu yang memberikan bermacam-macam kasih sayang kepada murid-muridnya.

Namun. Tidak untuk satu murid, yang selalu membuat kelas menjadi ramai dan menyenangkan. Ya, murid itu adalah kamu! Eh- maksudnya mc! ... Intinya, murid itu adalah monyed gunung bernama Luffy!

Dengan cara bicara, tingkah, dan wajahnya, tidak heran kalau dia sangat digemari oleh banyak orang terutama satu sekolah disana.

Tapi tidak untuk sekarang. Luffy terlihat sedang murung dimejanya sendiri, bahkan teman-temannya sesekali mendengar Luffy membuang nafas berkali-kali.

"Ada apa dengan Luffy? Dia tidak biasanya murung seperti itu." Zoro datang sesekali menatap sekilas sencounya itu khawatir.

"Ahh ... Mungkin topi jeraminya?" Jawab usoop.

"Topi jerami? Benar juga, akhir-akhir ini aku jarang melihat topi jeraminya itu. Dia menghilangkannya?" Zoro menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Ya. Kami semua sudah mencarinya satu sekolah, bahkan aku Nami dan Chopper mengintrogasi murid-murid yang mencurigakan di seluruh kelas." Jawab usoop menghembuskan nafasnya kecewa.

"Tidak mungkin itu hilang." Jawab Sanji ikut berkerumun dengan yang lain. "Apa maksudmu Sanji?" Usoop bertanya.

"Aneh bukan? Kalian sudah mencarinya kemana-mana, aku bahkan meminta teman-teman klub masakku untuk mencari topinya, tapi tidak kunjung ketemu. Jika itu tidak hilang, apa kalian akan berpikir ada seseorang yang mencurinya?" Jawab Sanji merasa curiga.

"Mencuri topi Luffy? Apa maksudmu Sanji? Apa untungnya mereka mengambil topi jerami itu?" Usoop terlihat semakin Bingung.

"Tapi yang di katakan koki bodoh itu masuk akal juga, jika hilang kita bisa saja langsung menemukannya, seluruh sekolah ini mengenal Luffy. Jika topinya hilang salah satu dari mereka pasti akan memberikannya kembali pada Luffy."

Semuanya tampak diam.

"Kita introgasi kembali saja semua murid disini. Jika mereka tidak mau mengaku, aku akan sedikit menguliti kulit mereka." Robin sangat antusias dengan ide mengerikannya itu.

"Ee? Tidak perlu, lebih baik kita buat saja yang baru untuknya, bagaimana?" Nami ikut angkat bicara.

"Itu tidak akan berhasil, aku yakin Luffy akan menyadarinya, kami teman masa kecil, jadi aku tahu dia bisa membedakan barang asli miliknya dengan yang palsu." ucap Zoro.

Semuanya tampak diam kembali, sampai sang topik pembicaraan datang berkerumun bersama mereka.

"Yo! Minna! Kalian sedang apa?" Luffy datang dengan wajah riangnya seperti biasa.

"Ohh Luffy? Ahh, kami hanya sedang membicarakan pelajaran sebelumnya."

"Apa? Nami, bukankah tadi kit--"

"Sssssttt!!" Nami menatap usoop dengan tatapan mengancam.

Usoop sigap menutup mulutnya, seketika bulu kuduknya berdiri tanpa sebab. "Ada apa? Kalian semua bersikap aneh." Luffy merasa teman-temannya sedang membunyikan sesuatu.

"Yohohohoho! Luffy-san! Kami sedang membicarakan warna celana dalam masing-masing! Benar bukan?"

"Agak rada-rada tapi yasudah." Usoop mendengus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Just say, I love you!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang