.
.
.
.
suara pintu yang tertutup benar-benar terdengar seperti nada horor. sesampainya di ruangan mereka berdua hanya diam tanpa mengatakan apa-apa. ya, hanya mereka berdua.
hari juga sudah mulai gelap, dan tempat yang luas dan besar itu menjadi sangat sunyi. di tambah karyawan yang bekerja disini sangat sedikit.
"ossan, tidak kesepian disini?" luffy angkat bicara. sembari mencairkan suasana, karna ia tidak suka berdiam diri. "tidak. ya karna aku tidak suka keributan, mungkin." pria itu tengah sibuk menulis sesuatu.
"huft, ossan bilang akan memberiku hukuman, kapan?"
"oh? kau ingin sekarang? menarik juga."
"aku ingin pulang dan tidur ossan! aku tidak tau kenapa, tapi aku merasa kalau hari ini aku benar-benar sibuk!"
"kau mengeluh soal itu di depan atasanmu sendiri?"
"itu bukan mengeluh! aku ingin mengatakan kalau aku sudah benar-benar dewasa!"
"cuplikan yang bodoh."
pria itu datang menghampiri luffy, yang tengah duduk di sofa, ia melempar amplop yang berisi sesuatu di dalam nya.
"ng? apa ini??"
"gajimu."
"ehh? aku sudah di gaji? tapi aku belum melakukan apa-apa." terlihat setumpuk uang yang cukup banyak di dalamnya. "karna itu kau akan mulai dari sekarang. aku sudah dengar semua dari akagami, kau perlu uang bukan?"
"dari shanks? y-ya itu memang benar. tapi aku harus bekerja sebagai apa? yang kulihat disini orang-orang hanya membawa tumpukan kertas yang sangat banyak, di tambah warna mata mereka seperti panda, ossan juga terlihat begitu."
pria itu duduk di sofa bersama luffy, dan menjaga jarak juga tentunya.
"mudah saja, kau tidak perlu melakukan apa-apa di luar sana. namun satu hal yang perlu kau lakukan, yaitu 'menuruti semua yang ku katakan', hanya dengan itu kau akan ku gaji lebih tinggi. bagaimana?"
"memangnya ossan mau melakukan apa denganku?"
"melakukan apa?" pria itu menyeringai "ya, nantikan saja."
"itu saja? ossan yakin?"
"itu pertanyaanku bodoh."
"itu mudah! serahkan saja padaku! tapi aku juga punya satu permintaan."
"huh? apa yan- ah tidak, katakan apa itu."
"aku ingin ossan memanggilku dengan nama juga! maksudku jangan memanggilku dengan sebutan, kau, hei, bocah, atau sialan!"
"kurasa nama panggilan 'bocah' sudah sangat sempurna."
"mou! namaku monkey D. luffy! luffy saja!"
"oke, monkey."
"hmm itu salah tapi baiklah! kalau osaan? saat kita bertemu aku belum tau nama ossan."
"itu sangat di perlukan?"
"tentu saja!"
"trafalgar." singkatnya begitu.
"apa? tra- tro trako trau trefal ... trau tora torao, Torao!"
"siapa itu."
"ossan adalah Torao! salam kenal Torao!"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Just say, I love you!"
Teen Fiction⚠YAOI⚠ Laki laki berambut raven, bermata coklat dan bulat dengan luka jahit di pipi kirinya bernama Luffy sedang mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya karena kecerobohannya yang egois. Sampai bertemu dengan laki laki jangkung yang suram, ber...