bab 19. SALAH PAHAM

61 39 17
                                    

Haloo gais💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo gais💗.

Apa kabar kalian? Semoga baik baik ajaa yaa, biar bisa baca cerita aku teruss xixi💗

Makasih yang udah stay baca cerita aku🥺❤️.

Stay terus yaa💗.

“Lebih baik terlihat bodoh di depan orang yang lebih bodoh.”

Rani.

***

"Oh! Jangan-jangan kamu ya yang menyekap kakak kamu sendiri!" ucap David memutar balikan fakta.

"Ya kan, ngaku kamu!" tuduh David.

"Loh-loh, kenapa aku yang dituduh?" sanggah Rani tidak terima.

"Wah iya, jangan-jangan lo yang nyekap gue," tuduh Nadora juga.

Huh, sialan! Gue harus ngerencanain sesuatu, batin David.

"Ayolah, kita pulang aja. Percuma, dia nggak bakal ngaku juga," ucap David.

"Dasar pengkhianat!" bentak Nadora. Ia tidak menyangka kalau adiknya sendiri yang menyekapnya.

"Bukan aku, Kak! Bukan aku! Tolong percaya sama aku," ucap Rani memohon sambil menangis terisak-isak.

"Pengkhianat lo! Nggak usah ngedrama, deh! Gue nggak butuh air mata lo," tegas Nadora, sedangkan David tersenyum puas.

"Aman," batin David. Akhirnya, ia bisa lega.

"Kak, bukan aku, tapi dia," ucap Rani di sela tangisnya sambil menunjuk ke arah David.

"Sialan!  Awas aja, lo bakal ngerasain pembalasan gue," batin David.

"Sekarang gue tanya, lo nyekap gue?" tanya Nadora seraya mengatur napasnya.

"Ya Tuhan, Kak bukan aku!" ucap Rani sedikit frustrasi.

Nadora terkejut melihat Rani seperti ini. Baru kali ini ia melihat seorang Rani yang lemah lembut itu berbicara bernada tinggi.

"Kayaknya bukan dia, deh. Terus siapa? Gue harus cari tahu sendiri," batin Nadora.

"Yuk, kita pulang," pinta Nadora kepada David.

"Lo juga pulang," ucapnya kepada adiknya.
Rani mengangguk mengiakan.

***

Di perjalanan pulang.

"Dav," panggil Nadora.

"Iya, Sayang," sahut laki-laki itu.

"Kayaknya bukan Rani yang nyekap aku, deh," ucap Nadora.

David terkejut.

"Sial, dia curiga!" ucap David dalam hati.

"Soalnya gini, ngapain coba dia nyekap aku? Dia juga tadi sampai nangis-nangis kayak gitu dan aku yakin bukan dia. Terus siapa ya yang berani nyekap aku?" jelas Nadora.

"Dia kayak tadi pasti cuman nutupin kesalahannya, Sayang," ucap David.

Nadora melihat bola mata David, ada keraguan di dalamnya.

"Gue harus pastiin sendiri siapa dalang dari semua ini," batin Nadora.

Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, nanti akhirnya akan tercium juga, begitu pula dengan rahasia. Ia akan terbongkar jika waktunya sudah tepat.

Tuhan itu adil kepada hamba-Nya, Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam keadaan terpuruk terus-menerus.

Kasian Rani dituduh terus, kalian gada yang mau ngasih tau Dora tentang semuanya?🥺

Apa yang direncanakan Nadora?

Apa rencana David selanjutnya?

Bagaimana dengan Rani?

Bagaimana dengan David?

Kenapa ini semakin rumit?

Sampai Sinii duluu yaa😗💗

Jangan lupa tinggalkan jejak 🥺❤️.

Salam sayang❤️

Salam sayang❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku Terlahir dari Luka || (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang