12

20 4 2
                                    

Fyi: part nya acak-acakan jadi kalo mau baca sesuai angka ya, sorry guys wattpad ku eror:(

Suara kendaraan terdengar semakin ricuh, matahari terlihat sudah naik menyinari kota Jakarta. Gadis dengan rambut pendek kini makin mempercepat langkahnya karna mengejar waktu, sesekali keluar dumelan dari mulutnya.

"Pak pak tunggu" Teriaknya ketika penjaga sekolah hampir mau menutup bagian seluruh pagar

"Untung belum ditutup neng, cepet masuk"Balasnya, interaksi ke duanya memang terlihat saling mengenal

Ia melirik jam tangan yang ada dipergelangan tangan kirinya, entah guru matematika nya sudah masuk atau belum, Senja sangat berharap guru itu telat masuk agar dirinya tidak dijemur sampai siang karna cuman terlambat beberapa menit.

Gadis itu mulai memelankan langkahnya, tubuhnya terlihat mengendap-endap mencoba melihat jendela kemudian ia menghembuskan nafas lega, untung saja gurunya itu belum datang.

"Lu ketinggalan pesawat apa gimana buset dah, jam segini baru nyampe" ujar Divana usai melihat Senja mendaratkan bokongnya

Senja mendecak sebal "gue nungguin si Azrel dari pagi, dia gaada ngabarin sama sekali lho"

Gadis lawan bicaranya itu terlihat menyernyitkan alis nya bingung "Bukannya tu anak udah dateng dari pagi ya"

"Hah serius lu?"

Davina hanya mengangguk. Tpi Senja terlihat tengah berpikir, ada apa sebenarnya dengan Azrel? Ia bahkan nyaris membuat dirinya hampir telat masuk sekolah.

***

Usai membereskan buku-buku yang tergeletak di meja, Senja mulai berjalan keluar kelas untuk mencari keberadaan pacarnya, ini gak bisa dibiarin semuanya harus selesai hari ini juga.

"Man Azrel masuk kelas gak?"

"Ada didalam tuh" jawab pria itu

Dan benar saja, Azrel sedang santai membaca buku. Senja mulai menarik hembuskan nafas nya agar ia lebih sedikit tenang.

"Zrel?" Gadis itu membuka suara

"Azrel?!" Ulangnya karna tidak ada jawaban dari pria itu

Pria itu mendongak, menatap gadis itu dengan tatapan tidak biasa.

"Lu kenapa si?"

Atensi pria itu kembali ke buku yang sedang ia pegang, ia benar-benar terlihat tidak sama sekali memperdulikan ocehan cewe yang ada dihadapannya.

Senja merampas buku itu, ia menghembuskan nafas jengah "Kalo orang ngomong itu perhatiin!! Lu kenapa? Kemarin lu jalan sama Naya tanpa bilang apa-apa loh sama gue"

"Terus?" Jawab pria itu singkat

"Gue ni pacar lu loh Zrel, pacar lu! Bukan orang lain, harusnya lu bilang dulu sama gue, gw liat lu ditaman kemaren pake mata kepala gw sendiri!!" Sentak Senja karna emosinya sudah menggebu melihat respon Azrel yang seperti itu

"Gua gak peduli" ujarnya lalu berdiri, namun langkahnya segera dihadang oleh Senja

"Pengecut! Selesain dulu semuanya disini"

Azrel kembali menatap Senja sinis "LU GALIAT SITUASI HAH?!! INI SEKOLAH, TEMPAT BUAT BELAJAR! BUKAN TEMPAT BUAT DENGERIN BACOTAN LU"

Plakk!!

Spontan gadis itu melayangkan tangannya menampar pipi mulus milik pria itu.

"Kapan lu respon cat gue Zrel? Mau dimana lagi gw nemuin lu selain disekolah?" Ucapannya tercekat, gadis itu hampir menangis

"Minggir!"Azrel menyingkirkan tubuh gadis itu kasar "gua malas bahas sesuatu yang gak penting kaya gini" ujarnya lalu melenggang pergi

Kini pertahanan Senja untuk tidak menangis luruh juga, pipi sedikit kemerahannya sudah basah terkena air bening yang keluar secara deras dari matanya. Gadis itu mendongak, ia tertawa kemudian tangannya mengelap air bening itu dengan kasar. "Apasi gini doang nangis"

Gadis berambut pendek itu mulai berjalan keluar kelas.

"Lu gapapa?" Ucap pria yang diketahui bernama firman

Senja menggeleng kemudian tersenyum "gue gapapa kok"

***

Hari yang sangat buruk bagi Senja, tapi mungkin menjadi hari menyenangkan bagi sebagian orang. Sekarang adalah pelajaran olahraga, sesuai yang sudah disepakati, Minggu ini adalah jadwalnya lari jarak pendek, siapa yang paling cepet mencapai garis finish, maka nilainya akan semakin besar. Karna jadwal guru olahraga yang cukup padat, maka kls IPA 1 dan 2 disatukan, mengejar skor kelas mana yang nilainya akan lebih besar.

Sekarang giliran Senja, Daren, Lisa dan firman. 2 orang dari IPA 1 dan 2 orang dari IPA 2, seimbang.

Siap

Sedia

Senja melirik wajah Azrel sekilas, emosinya kembali memuncak melihat tatapan tajam pria itu.

Yaa

Friiittttttt

Usai bunyi Pluit itu terdengar, Senja dengan kesetanan lari sangat cepat, ia mencoba meluapkan emosinya dengan cara ini.

Sorakan terdengar begitu meriah ketika Senja mencapai garis finis, ya! Dia berhasil menaikan skor nila IPA 1.

Usai berlari begitu cepat, gadis itu duduk, nafas nya terengah-engah karna berlari sejauh 200m.

"Nih minum"

Senja mendongak, kemudian ia mengambil botol le mineral dari tangan si pria itu

"Makasih ya man" ujarnya lalu meneguk hampir setengah dari botol Aqua tersebut.

Pria itu tertawa "Santai-santai Senj, Btw lu cepet banget gila larinya, gw aja cowok sampe kala loh"

Senja membalas perkataan pria itu dengan gelak tawa

"Lonte"

Keduanya terdiam, lalu beralih menatap punggung pria itu. Apa maksudnya? Lonte?

"Eh sory Senj, kayanya Azrel gasuka interaksi kita deh, gw permisi aja klo gitu ya" pamit firman lalu ia melenggang pergi

Sedangkan gadis itu? Ia acuh dengan Azrel, dia gamau minta maaf sebelum pria itu meminta maaf duluan kepadanya.

Vote nya manteman>//<

SENJA UNTUK AZRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang