2

36 6 0
                                    

Fyi: part nya acak-acakan jadi kalo mau baca sesuai angka ya, sorry guys wattpad ku eror:(

Gemercik air dipagi hari memang terasa sangat menyebalkan, banyak murid-murid yang menjadikan hujan alasan agar tidak masuk sekolah.
Berbeda sekali dengan Azrel, murid teladan yang tidak mengenal libur kecuali tubuhnya benar2 sakit, kini ia sedang berlari menuju gerbang sekolah dengan keadaan setengah basah karena dari rumah ia tak memakai payung, hanya tas yang ia pegang di atas kepala agar sedikit menampung air hujan.
Azrel yakin sudah berjalan dengan hati2 saat ini, tapi ada seorang gadis yang nyelonong lari sehingga berhasil membuat Azrel tersungkur ke tanah, sedangkan tas nya? Tasnya terlempar jauh ke genangan air hujan. Azrel bangkit lalu menatap nanar tasnya yang sudah berenang di genangan air, sudah pasti buku-buku yang ada didalamnya tidak bisa diselamatkan. Ia menghembuskan nafas kasar lalu mendongak menatap si pelaku. Sedangkan gadis itu? Ia hanya tertawa garing sambil meringis ngeri membayangkan amarah seorang Azrel yang notabennya senggol bacok.

"Hehehe sory ya,, gue beneran gasengaja"ucap cewe itu pelan. Tak ada jawaban apa-apa dari Azrel, ia memungut tas yang basah kuyup itu lalu melenggang pergi.
Senja menaikan satu alisnya bingung kemudian setengah berteriak memanggil nama cowok tadi "woy Azrel adrelio !!! Gue dimaapin gak?".
Azrel menoleh "kita urus diluar sekolah" jawabnya singkat lalu kembali berjalan menjauh. Seketika bulu kunduk Senja berdiri, entah apa yg bakal Azrel lakukan terhadap dirinya yg katanya diluar sekolah itu.

Tanpa pikir panjang senja melanjutkan kembali langkahnya, tak lupa dengan kibasan rambut pendek berwarna sedikit pirang yang dijuluki jamet kuproy oleh beberapa temannya.

"Azrel doang mah Cemen klo buat gue"monolog senja dengan penuh percaya diri

Setelah mendaratkan bokongnya dikursi, senja menghela nafas lega. Ia sedikit bersyukur karena tidak satu kelas dengan Azrel, sudah dipastikan Azrel tidak mengenalinya. Kalau ada yang nanya kenapa senja bisa kenal Azrel? Tentu saja karena Azrel populer, hampir semua murid SMA BIMA SAKTI mengenalinya, namun baru pertama kalinya bagi senja berinteraksi langsung dengan seorang cowok primadona dikalangan SMA nya itu.

"Kalo dilihat-lihat si Azrel emang ganteng sih" ucap senja sambil senyum-senyum sendiri

Bruaakk!!!!

Senja repleks menoleh ke pelaku, Siapa lagi kalau bukan Divana, Sahabat senja yang mempunyai kebiasaan menggebrak meja untuk mengagetkan seseorang.

"Hayolooo lagi mikirin si Azrel ya? Ciee cieee senja punya mas crush ni hahaha"

Tentu saja semua ucapan Divana dibantah senja "dih apaan si, lagian semua orang juga tau kali kalo si Azrel itu ganteng" gerutu senja tak terima

Divana senyum penuh arti "cailah ngeles mulu lo kaya bajai"

Percuma mau adu mulut sepanjang apapun juga bakal sia-sia kalo sama cewe yang namanya Divana mah, ada aja jawabannya yg bikin darting, maka dari itu senja tidak menggubris apapun yang diucapin oleh sahabatnya itu.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.40 wib, namun rintikan air hujan belum juga berhenti, ditambah hembusan angin yang begitu dingin menyelusup tubuh. "Ck!" Senja berdecak kesal "harus lari lagi deh gue" ucapnya lalu bersiap-siap untuk berlari menuju rumahnya.

"Bruaakk!"

Senja menghela nafas kasar, kemudian menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi pandangannya, sungguh senja merasa sangat kesal.

"LU KALO JALAN PA-"

Ucapan senja tercekat saat melihat pria yang ada didepannya itu, ia mengusap wajahnya prustasi "mampus gue" ujarnya dalam hati

Pria itu menatap senja dengan serius, dengan tangan kekarnya azrel menarik ujung tas senja lalu menyeret tubuh gadis itu keluar gerbang

"Mau cari gara-gara ya sama gua hm?"
Ujarnya santai

Senja menggeleng kuat "e-engga zrel, maafin gue ya, beneran deh gasengaja"

Azrel menatap senja dengan kuat, jarak antara keduanya hanya terhalang beberapa cm "gasengaja kok sampe 2 kali" Ucap Azrel sambil diahiri dengan senyuman khasnya

***

Setelah beberapa perdebatan yang lumayan panjang, akhirnya senja mengalah dan menuruti apa yang Azrel perintahkan, kini mereka sedang berada disebuah coffe shopp yang letaknya tidak jauh dari SMA BIMA SAKTI.

Azrel dengan santai mengeluarkan 3 buah buku kosong serta balpoint.
Senja mengerutkan alisnya bingung "buat apaan zrel?"senja bertanya

"Lu salin semua buku catatan gua yang basah"

Senja dibuat cengo oleh perintah Azrel, bukan apa-apa, masalahnya sekarang udah semester II, dan buku catatan tidak lah sedikit.

"Zrel lu gila ya? Lu nyuruh gue nyalin catatan sebanyak ini?"

"Kenapa hm?"

Demi apapun kata "hm" yang diucapkan Azrel sungguh mengerikan ditelinga senja. "Gini aja Zrel, gue fotocopy catatan gue nanti besok gue kasih ke lu ya"

Azrel menggeleng pelan "gua minta lu salin catatan gua"

Senja mengusap wajahnya kasar, memang sudah gila pria yang ada didepannya ini. "Yaudah iya Azrel Adrelio bakal gue salin" jawabnya final

"Baik Nayara Senja"

Pria itu melenggang pergi meninggalkan senja yang masih dibuat cengo oleh dirinya

"Gila tu orang!! Btw dia tau nama gue dari mana ya?" Monolog senja

Sepertinya ia tidak akan sanggup jikalau harus nyalin catatan sebanyak itu, untung otaknya sedikit bekerja, ia memutuskan untuk memakai jasa penulis saja biar lebih mudah.

Hallo readers, makasih udah mampir ya hehe, maaf klo ceritanya kurang seru atau cara penulisannya kurang rapi, soalnya masih ditahap belajar^^

SENJA UNTUK AZRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang