13

13 4 2
                                    

Fyi: part nya acak-acakan jadi kalo mau baca sesuai angka ya, sorry guys wattpad ku eror:(

Hawa dirumah sakit terasa sangat dingin, gadis itu hanya duduk sendiri sambil memeluk tubuhnya agar terasa lebih hangat. Akhir-akhir ini ia memang ijin tidak masuk sekolah, lagian sekolahnya sudah melakukan ulangan akhir semester, jadi jadwal Minggu ini hanya remedial setiap mapel, nilai Senja terbilang sangat unggul, jadi ia tidak perlu mengikuti remedial disekolah, hari-harinya ia sibukkan dirumah sakit untuk merawat ibunya.

Mengenai Azrel, pria itu benar-benar tak sama sekali menghubungi Senja, kabarnya benar-benar hilang bak ditelan bumi. Bahkan ia mendengar gosip bahwa pria itu tengah berpacaran lagi, lantas bagaimana dengan dirinya? Azrel bahkan belum mengucapkan kata putus, tapi pria itu sudah mulai menjalin hubungan baru, bahkan yang lebih ia kagetkan pacar baru Azrel adalah Naya.

Entah memiliki 2 kepribadian entah bagaimana, rasanya suasana disekolah dan diluar sekolah sangat berbeda. Gadis itu bisa tersenyum bahkan menjadi gadis ceria disekolah tapi tidak diluar sekolah, jiwanya berubah menjadi sangat rapuh, apalagi jikalau sudah memasuki bangunan biru ini, air bening itu sangat susah untuk dibendung.

 Gadis itu bisa tersenyum bahkan menjadi gadis ceria disekolah tapi tidak diluar sekolah, jiwanya berubah menjadi sangat rapuh, apalagi jikalau sudah memasuki bangunan biru ini, air bening itu sangat susah untuk dibendung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang kewarasannya perlu dipertanyakan, apakah gadis itu benar-benar masih waras?

"Kak Senja!!"

Suara yang selama ini Senja dengar, Anak kecil yang selalu menemani dirinya ketika dirumah sakit. ia sedikit bersyukur, anak kecil itu sedikit membantu menghiburnya dengan tingkah konyolnya sendiri.

"Abis darimana Nia?"

Anak kecil itu diketahui bernama Nia, Sama halnya dengan Senja, Anak itu terbilang anak kesepian, ibu nya yang mendekap dirumah sakit jiwa membuat Nia harus stay di bangunan berwarna biru.

"Aku abis beli roti kak, Kaka udah makan?"

Senja mengangguk lalu mengelus pelan rambut Nia "Kaka udah makan kok, Nia makan dulu aja rotinya, pasti laper kan?"

Anak kecil itu mengangguk, ia duduk sejajar dengan Senja "Oke deh kak"

Tidak ada waktu untuk memikirkan perut lagi rasanya, entah sudah berapa hari perut gadis itu tidak diisi nasi. Nafsu makannya hilang setiap ia melihat ibunya yang tak mau makan lagi, kesehatannya sudah semakin buruk, bahkan dokter sudah angkat tangan dan pasrah dengan keadaan. Apakah ini akan terjadi lagi? Apakah orang yang berharga dihidup Senja akan diambil lagi? Mengapa dunia merampas semua sumber kebahagiaan dirinya? Apakah tidak bisa ia merasakan kebahagiaan lebih lama?

"Kak Senja?" Anak itu membuka suara

"Kenapa sayang?" Jawab senja dengan lembut

"Kak Senja kenapa? Kok Nia perhatiin murung terus? Kaka lagi sedih ya?" Tanya anak itu penasaran

Senja tertawa "enggak papa kok, ini ketawa hahaha"

"Nah gitu dong kak hahaha"

Anak kecil itu sangat kuat, ia tak pernah terlihat sedang sedih, senyuman yang mengembang tak pernah absen dari bibir mungilnya. Senja berpikir, ia pasti bisa lebih kuat dari anak itu, ia gaboleh patah semangat, semuanya pasti akan baik-baik saja.

Ting

Senja melirik sekilas benda pipih itu, terlihat Azrel mengirimkan nya sebuah pesan.

Azrel:gua otw kerumah lu sekarang

Senja tersenyum, setelah berpamitan dengan Nia, ia bergegas mencari taxi. Akhirnya apa yang Senja harapkan terwujud juga, pria itu pasti akan meminta maaf dan memulai semuanya dari awal. Senja akan melupakan kejadian itu dan mulai memperbaiki semuanya.

Gadis itu berlari usai melihat Azrel yang sudah berdiri didepan rumahnya. "Zrel". Senja menyapanya dengan senyuman

Azrel menatap Senja sekilas lalu menunduk

"Kenapa Zrel? Gue udah maafin lu kok, ayo kita mulai dari awal, gue beneran butuh lu. Gue mau ce-"

"Gua mau ngambil gelang itu" ucap Azrel memotong perkataan Gadis itu

"Loh? Emang nya kenapa dengan gelang ini?" Tanya Senja heran

Pria itu menghela nafas "gua jelasin, gua pernah punya teman masa kecil yang bernama Naya, gua ngasih gelang itu buat dia, dia adalah cinta pertama gua. Gua kira Naya itu elu, makannya gua pacarin lu, setelah gua tau sosok Naya yang sebenarnya, gua kasih seluruh cinta gua sama dia. Lu gak berhak make gelang itu, dan lu ga berhak dapetin cinta gua" jelasnya

Senja mematung sempurna, layaknya batu yang menghantam hati nya, rasanya terasa sangat sakit. Senja tak menjawab satu katapun, ia yakin jikalau mulutnya terbuka, ia akan menangis.

"Satu lagi, lu Sekarang menjadi orang yang paling gua benci di dunia ini. Lu anak pelakor, Nyokap lu dulu menjadi orang ke tiga diantara orang tua gua, dan nyokap lu merampas semua kebahagiaan keluarga gua. Rumah sakit jiwa memang pantas jadi tempat tinggal nyokap lu, karna dia memang gila dari dulu, dan lu adalah cewek yang gak lebih dari anak orang gila"

Plakk

Tamparan keras mendarat sempurna dipipi mulus Azrel, Emosi gadis itu sudah tidak bisa ditahan lagi.

"JANGAN PERNAH BAWA-BAWA NYOKAP GUA ANJING!! LU KIRA SIAPA YANG MAU HIDUP KAYA GINI? HAH? SIAPA GUA TANYA?!! SEMUA ORANG PASTI MENGINGINKAN HIDUP YANG SEMPURNA, MEMILIKI KELUARGA CEMARA. APA TADI LU BILANG? KELUARGA GUA NGERAMPAS KEBAHAGIAAN LU?" gadis itu tertawa sangat keras. "LU PERNAH LIAT GUA BAHAGIA GA? BOKAP GUA GAADA, NYOKAP GUA GILA DAN GUA HIDUP SENDIRIAN DIRUMAH KUMUH INI, GUA MATI-MATIAN NAHAN DIRI GUA BUAT GAK BUNUH DIRI. MENGENAI NYOKAP GUA YANG PERNAH JADI ORANG KETIGA DIKELUARGA LU GUA MINTA MAAF, ASAL LU TAU! BOKAP LU GAK PERNAH BILANG KALO DIA SUDAH PUNYA KELUARGA!! DENGER GAK KUPING LU ANJING?!"Sentak gadis itu sambil menangis, ia memutuskan untuk meninggalkan pria itu sendirian, ia sangat muak.

Vote nya kak

SENJA UNTUK AZRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang