My Precious Place!

85 8 1
                                    

"Apa itu kekasih, pacar? Apa itu nama permen. Jyaa... Apakah itu manis, kalau iya aku minta dan kalau pahit aku tidak mau."

~Ayra~

°
°
" Iya itu manis pada awalnya, prosesnya begitu asam dan akhirnya begitu pahit. "

~Raika~

°
°
" Permen apaan tuh yang awalnya manis tapi akhirnya pahit baru tahu ada permen aneh seperti itu. Tidak mau lebih baik makan permen karet saja. "

~Yura~

°
°
" Memang ya kalian berdua itu... TT "

~Raika~

-
-
-

Happy reading

-
-
-

"

Hosh.... Hosh.... Hosh.... " Suara deru nafas menemani sang ultra kecil dengan air mata yang keluar tanpa henti. Degup jantungnya berdetak begitu cepat.

" Hiks... Hiks... " Kini suara Isak tangis keluar dari mulut sang ultra kecil tersebut.

Ia berjalan dengan gontai, dari arah berlawanan terdengar suara ledakan hebat.

Duar!

Langkahnya seketika terhenti, segera ia menoleh kearah suara ledakan. Sedetik kemudian jantungnya seakan berhenti berdetak, waktu seakan berjalan dengan cepat.

" Zeo-nii... " Gumam ultra kecil itu dengan suara getir. Kakinya yang bertahan menjaga keseimbangan tubuhnya kini ambruk kebawah tanah.

Bruk!

Tangisannya pecah, ia ingin berdiri saat ini dan berlari kearah suara ledakan tersebut tapi tubuhnya tidak mau melakukannya. Hatinya hancur, ia menggerututi dirinya yang tidak melakukan apapun.

" Seharusnya aku melawan para Drak ultra itu bukannya malah lari. Sekarang Zeo-nii dan ibu... " Gumam sang ultra kecil tersebut seraya menunduk kepalanya, mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Zeo mengepal tangannya, ia berjalan mendekati ultra kecil tersebut. Zeo berjongkok menyesuaikan posisi ultra kecil yang sedang menangis tersedu-sedu itu.

" Zero... " Gumam Zeo kepada ultra kecil yang tidak lain bernama Zero. Saat Zeo ingin memegang pundaknya, tangan Zeo tidak bisa melakukan itu dan sebaliknya menjadi tembus.

" Ah.... Apakah karena aku sudah... " Gumam Zeo dengan nada sedih, saat ini yang dapat ia lakukan hanya menatap Zero yang terus menangis.

" Apa tidak ada yang bisa kulakukan? " Tanyanya pada dirinya sendiri.

" Kau bisa melakukan sesuatu. " Jawab seseorang dari belakang.

" Apa?! " Teriak Zeo ia bangkit dan menghadap belakang menatap lurus orang yang berada didepannya sekarang.

" Tapi apa yang bisa kau lakukan? " Lanjut Zeo.

" Dari tadi aku belum memperkenalkan namaku, perkenalkan namaku Fyha. " Ucapnya mencoba menenangkan Zeo yang seakan ingin memangsanya.

Zeo terdiam cukup lama, ia sedang memproses kalimat yang diucapkan oleh Fyha.

" Jadi Oji adalah Fyha? " Tanya Zeo memastikan orang yang berada didepannya. Fyha mengangguk sebagai jawabannya. Zeo membelakkan matanya tidak percaya. Ternyata orang yang berada didepannya adalah seorang pendekar pedang, ia bahkan bisa memegang senjata apapun. Sang jenius yang tidak ada bandingannya.

UFZ and DGF dimensional battle ( Slow update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang