Komen and vote
.
.
.Cetta kesal ketika Sarah tidak menjawab satupun panggilannya semalam, lalu hari ini bahkan ketika bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi, gadis itu tidak juga memunculkan batang hidungnya atau paling tidak memberikan kabar, ia seolah hilang tanpa jejak, hingga membuat Cetta menciptakan asumsi-asumsi liar di kepalanya.
Apa sakit kepala gadis itu parah?
Lalu apa kemarin Tante Riana berbohong?
Atau sebenarnya Sarah memiliki riwayat penyakit mematikan yang sengaja ia sembunyikan?
Cetta menggacak rambutnya dengan frustasi.
Astaga, kenapa semua hal yang berhubungan dengan gadis Dayang itu rasanya selalu rumit?!
"Cetta!"
Cowok itu memutar badan, begitu pendengarannya menangkap suara tidak asing memanggil namanya.
Lalu berikut hal pertama yang dilihat oleh kedua obsisidiannya adalah Haikal, dengan seragam OSIS semi rapi seperti biasa.
Oh iyya, fakta lain mengenai Haikal, Cowok itu meskipun terlihat bobrok diluar, tapi siapa yang akan menyangka? Cowok bobrok itu merupakan salah-satu pengurus inti OSIS sekolah yang juga biasa wara-wiri di setiap olimpiade hingga berhasil membuatnya masuk dalam jajaran most wanted, yang memiliki cukup banyak penggemar utamanya kalangan adik-adik kelas penyuka Cowok tampan berwajah baby face berotak encer.
Mengangkat alis Cetta lalu bertanya, "kenapa?"
"Tebak gue ketemu siapa tadi di RO?"
Oh ayolah, apa Cowok ini berlari dari sudut lapangan ke sudut lapangan lain hanya karena untuk menanyakan hal konyol seperti ini?
Sungguh Cetta tidak habis fikir, Kira-kira sudah dilevel mana kebobrokan temannya itu?
"Nggak tau," pungkas sang Tuan Muda mengangkat bahu, lalu meneggak air yang sebelumnya ia letakkan di kursi tribun dengan tidak peduli.
Haikal mendecakkan lidah.
"Ck, yah makanya tebak. Gue yakin lo pasti kaget."
Tidak ada tanggapan, Cetta kini malah sibuk memperhatikan yang lain yang tengah bermain basket dilapangan. Sebenarnya ia juga ingin ikut tadi, tapi karena fikirannya sedang tidak fokus, pada akhirnya Cowok itu memutuskan untuk menonton di tribun saja. Daripada ikut, yang kemudian menyebabkan kekacauan.
"Lo beneran nggak penasaran?" Haikal mengulurkan wajah di depan Cetta, masih berusaha mempengaruhi Cowok itu.
Yakin, jika Haikal sebangsa Jin, pasti dia akan menjadi pemegang penghargaan terbanyak, atas kemampuannya menggoda manusia tanpa kenal lelah.
Memutar bola mata Cetta akhirnya menyerah. "Siapa emang?"
Senyum Haikal melebar.
"Penasaran juga kan lo?"
Cetta tidak menggubris, tau betul tabiat Haikal bagaimana.
"Lo denger gue kan?" Haikal kembali menjulurkan wajah tengilnya berusaha menghalangi pandangan Cetta dari lapangan, hingga membuat Cowok berkulit putih itu yang memang sejak awal sudah kesal, semakin emosi dibuatnya.
Astaga! Kenapa harus ada teman yang seperti ini?!
Sungguh siapapun, tolong katakan pada author untuk menghapus Tokoh yang bernama Haikal ini, dia sungguh tidak berguna!
Dan kenapa pula orang itu harus mendapatkan peran sebagai orang yang memiliki banyak penggemar? Sangat tidak cocok!
"Haikal!" Cetta menggeram tangannya sudah siap mencengkram kerah seragam Cowok itu, sementara sang tersangka hanya cengengesan ditempatnya.
Oh biadap.
"Ampun suhu," katanya mengangkat kedua tangan tanda menyerah.
Cetta mendengkus, lalu kembali ke posisi semula. Ia menenggak air mineralnya hingga tandas, jelas sekali terlihat ia berusaha mengontrol emosi yang sejak pagi sudah mencar tidak karuan.
Melihat itu Haikal lalu berdeham, kali ini ia tidak lagi mencoba menguji kesabaran Cetta.
"Gue ketemu Willy tadi." Tidak mendapat tanggapan Haikal lalu kembali melanjutkan, "gue denger dari Stella, katanya Willy yang ngizinin Sarah tadi di kelas."
Dahi Cetta terlipat.
Memangnya sedekat apa Dayangnya dengan mantan ketua OSIS SMA GARUDA itu? Sampai urusan izin saja harus ia yang datang langsung kesini.
Sementara dirinya yang merasa cukup dekat dengan gadis itu, malah tidak tau apapun.
Sial!
"Kalo emang lo se-suka itu sama Sarah, saran gue sih, lo musti gerak cepat sebelum beneran didahului si Willy, mewek lo."
"Seyakin apa lo, sama yang dikatakan Stella itu bukan hoax?"
"Idih nggak percayaan banget nih anak. Tanya aja noh Bu Astuti, dia yang ngajar tadi."
Sekali lagi Cetta diam, beberapa hari yang lalu ia memang pernah tidak sengaja mendapati Sarah Chat-an dengan Cowok itu, yang membuatnya emosi sampai kebablasan memukul kursi kemudi hingga membuat Pak Karman kaget yang untung saja tidak sampai mengerem mendadak atau hal yang lebih buruk dari itu.
Kalau begitu, apa artinya Cetta sudah kalah?
Ya ampun! Kenapa gadis itu senang sekali membuatnya overthinking?
"Jaya, oper sini!"
Lamunan Cetta buyar oleh teriakan tiba-tiba Haikal barusan, yang kini sudah berdiri dari duduknya sambil melambai, yang dibalas oleh Jaya dengan lemparan bola sesuai permintaan Cowok itu.
"Udah nggak usah galau, mending kita main. Yang kalah dapat traktiran dari yang menang."
Sejenak Cetta mencibir, peraturan macam apa itu? Dasar Haikal Galilio. Tapi kemudian Cowok itu tetap bangkit dari duduk lalu merebut bola jingga itu sambil menyeringai.
"Yang kalah traktir yang menang itu baru bener, dan gue pastiin lo bakal berada di tim yang kalah." Lalu tanpa mau repot-repot mengganti seragam, keduanya langsung mengambil langkah menuju lapangan.
Masalah kecemburuannya dengan Willy bisa dipikirkan lagi nanti.
.
.
.Love🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda NCT S4 (Chenle)
Random(HARAP TINGGALKAN JEJAK KETIKA MEMBACA) kapan dia peka? _ Cetta Raditya Dinata menyebalkan!_ Sarah Rating 1 in cetta : 8 Juli 2022 9 in yiren : 10 Juli 2022 3 in Sarah : 8 Agustus 2022