Jejak
.
.
."Diem Sar, itu tangan lo dipasang infus dulu," ujar Cetta, karena sejak tadi Sarah terus-terusan menarik tangannya yang sudah siap untuk untuk dipasangkan jarum infus dengan alasan ia takut dengan jarum. Memangnya ada orang didunia ini yang tidak takut dengan suntikan atau sejenisnya?
"Tapi kan gue nggak pa-pa, gue baik-baik aja." Gadis itu memasang senyuman lebar, yang bahkan orang buta pun bisa langsung menebak bahwa itu adalah jenis senyuman yang dipaksakan, yang alih-alih terlihat bagus itu justru terlihat sangat aneh.
Dasar dayang satu ini!
"Tenang mba ini nggak sakit kok," sang Suster yang sedari tadi menyaksikan keduanya, tidak bisa untuk tidak berkomentar dengan keramahan yang sudah terlatih, bagaimanapun tugasnya disini selain untuk menyembuhkan, juga ia harus bersikap ramah kepada para pasien agar mereka nyaman.
Tapi demi Tuhan, siapa yang masih mampu untuk bersikap tenang, ketika dihadapkan dengan jarum suntik mengkilap yang sudah siap menembus kulit?! Dan tolong katakan kepada perawat ini untuk segera menghentikan kebohongannya!
"Dayang, lo nggak bakalan mati cuman karena ditusuk jarum!"
Oh demi apapun, Sarah meradang, dan kenapa tidak satu orangpun yang mau mengerti posisinya sekarang?
"Tuan muda, Gue takut," cicit gadis pucat itu dengan tatapan yang sudah menyerupai seekor anak kucing, yang meminta untuk diberi makan, semoga dengan ini seseorang akan luluh dan mengasihaninya. Ah, sial jantung Cetta benar-benar tidak aman sekarang. Itu seperti akan segera meledak kapan saja.
Jadi tanpa memberi aba-aba terlebih dahulu, si Tuan Muda itu langsung membawa sang dayang untuk menenggelamkan wajah di pelukannya, setidaknya dengan cara itu Sarah tidak perlu melihat wajahnya yang sekarang sudah dipenuhi kegugupan setengah mati.
"Kalo lo takut, nggak usah diliat." Cetta memberi kode kepada perawat itu untuk segera menyelesaikan tugasnya. Tapi jika lamapun, Cetta tidak masalah sih.
Dahi Sarah mengkerut, entah perasaannya saja atau memang sejak tadi jantung Tuan Muda ini berada pada kecepatan abnormal.
"Tuan Muda." Gadis itu mendongak, membuat Cetta yang menyadari itu, langsung dengan cepat menahan kepala sang Dara agar tidak perlu melihat ke arah tangannya yang masih dalam proses pengerjaan, dan membuatnya kembali takut.
"Jangan diliat Sar."
"Tuan Muda." Sekali lagi gadis itu memanggil, "lo nggak kenapa-kenapa kan?"
Alis Cetta menukik, ada apa dengan pertanyaan itu? Memangnya ada apa dengan dirinya? Bukankah yang sakit sekarang adalah si Dayang ini?
"Gue?"
Sarah mengangguk, "jantung lo kok... Aneh. Lo nggak ada riwayat penyakit jantung kan?"
Cetta tersentak, sial ia sudah berusaha menyembunyikan diri, tapi masih saja ketahuan.
"Ng... Nggak ada."
Sarah hendak kembali bertanya ketika ia merasakan tangannya semakin sakit. Dan ketika ia hendak memastikan apa yang terjadi Cetta langsung menahan kepalanya.
"Udah gue bilangin jangan diliatin, bebal."
"Sakit."
"Ya emang sakit."
Kesal? Tentu saja, lihatlah betapa menyebalkannya wajah Tuan Muda angkuh ini! Lagipula, tidak bisa apa cairan infusnya diminum saja, agar ia tidak perlu untuk ditusuk jarum begini!
"Nggak usah manyun, lo tuh udah jelek, dan sekarang malah makin jelek."
Keparat! Lain kali tolong ingatkan Sarah, untuk memasukkan racun tikus pada makanan yang akan diberikan kepada si Tuan Muda ini.
.
.
.Sementara disisi lain.
"Ja kok berhenti? Itu ambulance-nya udah jauh loh."
"Nggak tau Sel, turun dulu gua mau cek."
Sella berdecak, menatap dengan nanar ke arah mobil putih itu yang kini sudah hampir menghilang dari pandangannya. Lalu kemudian beralih kepada Raja yang nampak sibuk memeriksa mesin motornya. Maklum motor tua.
"Gimana Ja, bisa nggak?"
Raja menggeleng, "bambelnya putus Sel. Kita musti cari bengkel dulu biar bisa dibenerin. Nggak papa kan? Atau lo mau naik taxi aja ke rumah sakit entar gua nyusul."
Sella menghela nafas, lalu melepaskan helem dan menggantungnya di lengan. "Kita cari bengkel bareng."
"Bener nih? Lo nggak akan nyesel? Panas loh ini." Raja mengingatkan.
"Makanya yuk buruan jalan."
Raja tersenyum membuat matanya langsung tenggelam sampai hampir tak terlihat.
.
.
.Love🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda NCT S4 (Chenle)
Random(HARAP TINGGALKAN JEJAK KETIKA MEMBACA) kapan dia peka? _ Cetta Raditya Dinata menyebalkan!_ Sarah Rating 1 in cetta : 8 Juli 2022 9 in yiren : 10 Juli 2022 3 in Sarah : 8 Agustus 2022