STAR AND GO

53 35 59
                                    

Alooooo gesss ketemu lagi nihhh kita🤗
Gimana kabarnya? Nana harap kalian baik baik aja yaaa.. semangat....🤗🤗🤗
-
💖
-
💖
-
💖
-
Hidup kalian berharga kok Tuhan menciptakan kita dengan sebaik baik nya 🤗🤗
💖
🤍
💖
🤍

HAPPY READING BERTIE

***
[ CHAPTER 06 – STAR AND GO ]

Hidup tak hanya sekali, jangan hanya menikmati, sebab kau akan abadi”
Gerhana Amartha Zayn


Gerhana dan Mahesa menikmati seraya udara segar di pagi yang nampaknya begitu cerah dan langit biru menghiasi suasana pagi. Kedua mata Gerhana terpejam, angin yang menyapu wajah paras cantik miliknya, begitu menikmati angin itu. Gerhana sangat bersyukur kepada-Mu Tuhan ia masih bisa menikmati nikmatmu walaupun hanya sekedar angin menyapu wajahnya yang menimbulkan rasa tenang. Gerhana pun melihat langit biru nan cerah lalu tersenyum seperti langit menyambutnya, kemudian tanpa pikir panjang Gerhana segera mengambil ponsel dari tasnya dan memotret langit untuk ia abadikan.

Sementara itu, Mahesa juga menikmati suasana pagi nan cerah dan tidak lupa juga tetap fokus mengendarai motornya sesuai aturan lalu lintas. Di setiap perjalanan Gerhana dan Mahesa tidak mengeluarkan kata-kata sedikitpun,sangat canggung sekali mereka memulai pembicaraan diposisi yang sangat dekat itu, hanya berjarak 5 cm mereka berboncengan.

Kemudian terlihat lampu merah terpampang  jelas sehingga membuat Mahesa memberhentikan motornya pas di posisi paling depan dan Mahesa menarik nafas pelan seraya melihat jam yang ada ditanganya, jam tangan digital yang berwarna hitam mengkilap kesayangannya itu, dan setelah melihat jam dan nampak sudah 15 menit mereka menempuh  lamanya perjalanan. Tidak lama kemudian lampu lalu lintas berwarna hijau yang tandanya boleh melanjutkan perjalanan.

Setelah 30 menit perjalanan, mereka sesampai ke pintu masuk perumahan tersebut, jarak dari terminal menuju perumahan Mawar memang berjarak lumayan jauh. Dari sekian lama mereka tidak berbincang selama perjalanan akhirnya Mahesa memulai pembicaraannya dengan bertanya.

“Rumah temen lo no berapa?” Tanya Mahesa seraya ia menengok ke samping dalam keadaan masih mengendarai motor kemudian membalikan pandangannya  kedepan dengan kecepatan rata – rata.

Gerhana yang asik melihat perumahan yang berjejer rapi itu pun mendengar pertanyaan dari Mahesa segera ia jawab dengan posisi masih asik melihat sekitaran perumahan tersebut.

“No 18.”

Mahesa yang mendengar  jawaban dari Gerhana pun langsung mempercepat kecepatan motornya dan menuju rumah yang mempunyai no tersebut.

Sesampainya mereka tepat  didepan rumah itu, Mahesa langsung menurunkan standar motor dan melapas helmnya dibarengi oleh Gerhana yang sudah turun dari motor Mahesa.

“Makasih atas tumpangannya cowok freak.” Ujar Gerhana terhadap Mahesa seraya ia memberikan helm yang ia pakai itu ke Mahesa.

“Kalo gak iklas bilang makasih gak usah.” Jawab Mahesa dengan muka datarnya seraya ia menerima helmnya itu.

Kemudian Gerhana membalikan badannya seraya ia mengibaskan rambutnya yang panjang itu seperti ia sedang membintangi bintang iklan sampo.

Mahesa segera turun dari motornya dan sebelum ia turun mengaca dulu untuk membenarkan rambutnya yang mungkin berantakan karena memakai helm, lalu ia mendorong motornya menuju parkiran rumah tersebut dan Gerhana yang semula akan menuju teras rumah itu tiba-tiba terkaget karena ternyata Mahesa berparkir disini, apakah temannya Mahesa temannya Gerhana juga? Gerhana mengerutkan dahinya dan mendekati Mahesa yang masih memarkirkan motornya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALTSCHMERZ [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang