chap 13 ; Babak Belur

1.3K 133 22
                                    

hi! let's get into the story line🥺
read it slowly🧐

Taehyung menyesap batang nikotinnya dengan kepala penuh kefrustasian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Taehyung menyesap batang nikotinnya dengan kepala penuh kefrustasian. Sudah lama rasanya tidak menikmati rokok, saat ini ia bisa merasakan kembali manis dan pahitnya si batang nikotin.

Dengan celana panjang jeans biru tua dan kemeja putih yang lengannya digulung serta dua kancing atas dibuka, Taehyung duduk di balkon rumah temannya dengan nyaman.

Mengabaikan memar dan darah yang menghias wajahnya malam ini, Taehyung lebih memilih untuk menikmati rasa sakitnya.

"Kenapa tidak dibersihkan? Rindu menjadi berandal?"
Pertanyaan disertai kekehan dari Jung Hoseok hanya ditanggapi seringaian dari Taehyung.

Hoseok duduk di kursi rotan bersebelahan dengan Taehyung, ia memandangi gemerlap bintang serta terangnya bulan purnama malam ini.

"Perlu kuundang adikmu ke sini sekarang?"
Lagi dan lagi sebuah pertanyaan dari Hoseok lalu pria itu tertawa begitu keras.

"Lebih baik bunuh saja aku sekarang ketimbang membiarkan Jungkook datang ke sini melihatku yang seperti ini," ujar Taehyung sembari menyandarkan kepalanya yang pening di jendela belakang kursi.

"Mau sampai kapan seperti ini? Kalau aku yang mati tidak masalah, aku tidak punya keluarga dan siapapun di dunia. Tapi kau, jika kau yang mati, orangtua serta adikmu juga semua teman-temanmu pasti berkabung dan sedih."

Mata Taehyung terpejam begitu rapat setelah mendengar uraian pengingat dari Hoseok.

"Aku tidak ingin mati, lagipula siapa bilang kau juga boleh mati? Aku tidak mengijinkannya."
Taehyung menoleh ke samping, memelototi sahabatnya itu seakan menunjukkan apa yang ia baru ucapkan adalah serius adanya.

Hoseok tersenyum simpul lalu menaikkan kaki kanannya di atas paha kiri, ikut menyesap batang nikotinnya.

"Menginaplah, Tae. Kalau kau pulang ke apartemen, aku rasa kau malah akan membuat Jungkook menangis khawatir."

Di saat yang sama ponsel Taehyung berdering. Ia mengeluarkan ponselnya dan terdapat nama sang adik pada layar, memencet tombol berwarna hijau dan kemudian menempelkan layar ponsel di telinga.
Taehyung berdehem beberapa kali untuk menghilangkan suara seraknya.

"Hyungie?? Sudah jam satu pagi ini, Kemana? Kok tidak pulang? Kookie tidak mau tidur sendirian!!!"

Hoseok menahan tawanya saat mendengar suara omelan yang sengaja volumenya dibesarkan oleh Taehyung.
Si sulung Kim hanya tersenyum sembari memandangi layar ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lil ScampTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang